Pada usia 6 bulan, ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk bertumbuh kembang sehingga harus mulai dilengkapi dengan makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI adalah makanan pendamping yang dapat diberikan sejak bayi usia 6 bulan.
Lalu, seperti apa MPASI itu?
Dalam pembuatan MPASI tidak perlu memasak makanan khusus. Menurut dr. Tan, makanan pendamping ASI berasal dari menu keluarga, dikutip dari channel YouTube Liputan6. Dengan catatan tekstur dan porsi disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak usia 6 bulan cukup melumatkan bubur nasi, lalu anak usia 9–12 bulan maka harus dicincang dan anak yang sudah 12 bulan diberikan dalam bentuk potongan-potongan kecil.
Namun, dalam memasak makanan pendamping asi yang tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh bayi berusia <1 tahun yaitu, makanan tinggi garam sebaiknya dihindari karena ginjal bayi belum dapat mengolah garam dengan baik, contohnya makanan cepat saji dan instan. Gula, pemanis buatan, dan kacang utuh bisa membuat tersedak. Teh dan kopi mengandung tanin yang mengakibatkan terganggunya penyerapan zat besi dan kalsium serta dan kerusakan gigi.
Strategi Pemberian MPASI
- Berikan MPASI ketika ASI saja tidak cukup untuk pemenuhan kebutuhan bayi (usia bayi sekitar 6 bulan).
- MPASI yang diberikan memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak.
- Proses pembuatan dan persiapan membuat MPASI menggunakan cara, bahan dan alat yang aman dan higienis.
- MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak.
Dalam melakukan pemberian MPASI sebagai orangtua perlu memperhatikan kebersihan, mulai dari kebersihan tangan, makanan, dan peralatan makan. Bahan makanan harus dimasak sampai matang, proses memasak akan membunuh kuman pada bahan makanan sehingga makanan lebih aman dikonsumsi. Penambahan minyak, mentega dan santan sangat diperbolehkan karena Anak-anak membutuhkan kalori lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Apa yang kita lakukan ketika anak sulit makan?
Sulit makan dan menolak makanan adalah hal yang wajar terjadi pada anak. Hal tersebut bisa jadi merupakan cara mereka untuk menunjukkan diri mereka sebagai individu. Kita bisa menghadapi tantangan tersebut dengan menyajikan jenis-jenis makanan baru bersama dengan makanan yang disukai anak. Hindari asumsi bahwa anak tidak akan suka dengan jenis-jenis makanan tertentu. Cobalah untuk menawarkan finger foods (makanan yang dapat digenggam oleh anak) yang sehat sehingga anak dapat belajar makan secara mandiri.
Jangan pernah memaksa anak untuk makan karena anak Anda tahu berapa banyak makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Memaksa makan dapat mengganggu kemampuan alaminya untuk mengetahui tanda-tanda lapar dan kenyang.
Referensi:
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
- https://www.nutriclub.co.id/artikel/nutrisi/4-6-bulan/apa-itu-mpasi
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi
- https://youtu.be/_yVN5MCS_xo?si=ilEffLg6EzEhz-30
- https://alodokter-bucket.storage.googleapis.com/alomedika-attachment/thread/booklet_mpasi.pdf
Artikel Edukasi ini sudah direview oleh:
Veby Yunisa Agnia, S.K.M.
Programer Promkes Puskesmas Cipatujah
Puskesmas Cipatujah
Alamat: Jl. Raya Cipatujah No.123, Cipatujah, Kec. Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46189
Telepon : (0265) 7580480
Website : puskesmascipatujah@blogspot.co.id
e-mail : pkmcipatujah@gmail.com