Setelah penetapan bebas penyakit polio oleh World Health Organization (WHO) di tahun 2014, kasus polio di Indonesia kembali muncul. 8 tahun setelah absennya kasus polio, kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan anak usia 7 tahun di Aceh terjangkit polio di bulan November 2022.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, melaporkan anak 7 tahun tersebut mengalami kondisi lumpuh di kaki kiri sehingga mengalami pengecilan di bagian otot paha dan betis kiri. Maxi menyebutkan anak tersebut mulanya mengalami demam pada tanggal 6 Oktober dan masuk RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli di tanggal 18 Oktober. Setelah dilakukan pengecekan, anak tersebut ternyata tidak memiliki riwayat imunisasi pencegahan polio.
Melansir dari Siloam Hospital, polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang ditimbulkan oleh virus polio yang menyebabkan kelumpuhan pada saraf. Virus ini biasanya lebih mudah menjangkit seseorang yang belum mendapatkan imunisasi dari kecil. Virus polio sering menyerang pada anak di bawah usia 5 tahun, tetapi bukan tidak mungkin bila orang dewasa terkena polio. Cara penularan virus polio bisa melalui kontak langsung dengan tinja dan cairan tubuh penderitanya atau melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi virus polio.
Gejala Polio
Gejala virus polio bisa bervariasi tergantung jenis polio yang menjangkit. Ada 2 macam gejala polio yang biasanya menyerang anak-anak hingga dewasa, seperti gejala polio ringan atau gejala nonporalisis dan gejala polio berat atau poralisis.
Gejala polio nonporalisis bisa meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Radang tenggorokan
- Muntah
- Otot terasa lemah
- Kaku di bagian leher dan punggung
- Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai
Sementara itu, gejala polio poralisis bisa meliputi:
- Hilangnya refleks
- Nyeri atau kelemahan otot yang parah
- Anggota badan terkulai
- Perasaan kesemutan di kaki Anda
- Lengan, kaki, atau keduanya lumpuh
- Sensitivitas parah terhadap sentuhan
- Masalah menelan
- Sulit bernapas
Penyebab Polio
Penyebab virus polio terjadi karena seseorang tertular virus polio melalui kontak langsung dengan penderita virus polio atau melalui kotoran penderita yang masuk ke mulut. Virus polio bisa ditularkan melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin.
Pengobatan Polio
Tidak ada obat khusus yang bisa mengobati polio. Fokus pengobatan hanya untuk meredakan gejala, mempercepat proses penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Dokter akan melakukan beberapa perawatan, seperti:
- Memberikan cairan minum, seperti air, jus, dan kaldu
- Menggunakan kompres panas untuk membantu nyeri otot
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen
- Melakukan terapi fisik dan olahraga apa pun yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan
- Istirahat yang cukup
- Ventilator (alat yang membantu Anda bernapas)
Pencegahan polio
Pencegahan polio bisa dilakukan dengan imunisasi atau vaksinasi. Tujuannya adalah untuk membentuk zat antibodi agar terhindar dari penularan virus polio.
Ada dua bentuk vaksin polio, yaitu suntik (IPV) dan obat tetes mulut (OPV). Vaksin polio dalam bentuk obat tetes mulut (OPV-0) diberikan kepada bayi setelah lahir.
Untuk jadwal imunisasi atau vaksinasi direkomendasikan empat suntikan pada anak-anak:
- Suntikan pertama pada usia 2 bulan
- Suntikan kedua pada usia 4 bulan
- Suntikan ketiga antara usia 6 dan 18 bulan
- Booster ditembak antara usia 4 dan 6 tahun
Untuk jadwal imunisasi atau vaksinasi direkomendasikan tiga suntikan pada dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi atau vaksinasi sejak kecil:
Dosis ketiga diberikan dengan jeda waktu 6–12 bulan setelah dosis kedua
Dosis pertama dapat diberikan kapan saja
Dosis kedua diberikan dengan jeda waktu 1–2 bulan
Referensi:
https://katadata.co.id/infografik/63819c8f35fb5/8-tahun-absen-kasus-polio-muncul-lagi
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-polio
https://www.alodokter.com/polio
https://www.webmd.com/children/what-is-polio
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15655-polio
Artikel edukasi ini telah direview oleh:
Dewi Andrayani, S.KM
Progamer Promkes UPTD Puskesmas Cineam
Puskesmas Cineam
Jl. Raya Cineam, Kec. Cineam, Tasikmalaya Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
Telp/WA: (0261) 380562