KDS Sukowati merupakan lembaga swadaya masyarakat yang mewadahi orang-orang yang peduli pada HIV/AIDS. Bahkan sebagian dari mereka yang terlibat dalam LSM ini adalah orang dengan HIV/AIDS yang secara terbuka dan sukarela bergabung untuk saling membantu cara-cara pengobatan dan upaya meningkatkan kualitas hidup ODHA secara aktif dalam menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS.
Dalam perjalanannya, rekan-rekan anggota KDS Sukowati iini kemudian mendirikan Yayasan Sehat Panghuripan Sukowati atau SPASI, dengan harapan dapat memaksimalkan cakupan pelayanan (coverage), serta peran dan bidang yang lebih luas guna mendukung seluruh aspek kehidupan ODHA dan OHIDHA.
Yayasan Sehat Panghuripan Sukowati mulai diinisiasi sejak awal 2017, namun secara legal formal baru berdiri dengan akte notaris no.59 tertanggal 15 Juli 2017 dan SK kemenkumham No.AHU.0010348.AH.01.04 tahun 2017.
KDS Sukowati, maupun SPASI mempunyai tujuan yang sama, diantaranya yaitu agar ODHA mendapatkan persamaan Hak, mendapatkan akses layanan, kesehatan prima, dukungan yang memadai, serta penghapusan stigma dan distriminasi.
Dan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2017, KDS Sukowati bersama rekan relawan lain seperti KPA Sragen, Komunitas Sedap Malam Sragen, SSR TB-HIV ‘Aisyiyah, Muslimat NU, dan juga YC PILAR Sragen mengadakan aksi sosialisasi di seputaran alun-alun Sragen, Minggu 3/12.
“Hari ini kami mengadakan sosialisasi, bahwasanya ODHA tidak perlu distigma dan didiskriminasi. Ini upaya kami, bahwa teman-teman ini berdaya, mereka mampu mensosialisasikan bahwa dirinya tidak akan menularkan ke orang lain. kami percaya diri, menerima status. Saya dari 2008 terinfeksi, dan saya bisa berdaya bisa membentuk kelompok sebaya ini”, ungkap Ririn Hanjar, koordinator KDS Sukowati.