Kabupaten Bangka kembali melaksanakan POS PENcegahan stunTING SEribu HAri perTaMA kehiduPAN atau Pos Penting Sehat Mapan. Kegiatan ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan di 2 desa lokus stunting dari 10 desa lokus stunting prioritas nasional yang ditetapkan oleh Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK), Setwapres RI tahun 2019 yaitu Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu dan Desa Air Duren Kecamatan Mendo Barat. Sebelumnya Kabupaten Bangka sudah melaksanakan Pos Penting Sehat Mapan percontohan di Desa Menduk dan diikuti Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat tahun 2019.
Pos Penting Sehat Mapan di Desa Riding Panjang diresmikan oleh Bupati Bangka, Mulkan, SH, MH, Jumat, 20 November 2020 didampingi oleh Ketua TP PKK Yusmiati Mulkan dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr. Then Suyanti, MM dihadiri oleh Forkominda, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa lokus stunting, Kepala Puskesmas, dan Tim Pengarah dan Tim Teknis Penurunan Stunting Kabupaten Bangka.
Sebagai salah satu upaya intervensi gizi spesifik dalam rangka penurunan Stunting di Kabupaten Bangka terhadap sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah dua tahun (baduta). Pos penting sehat mapan adalah wadah pemberdayaan masyarakat dengan mempraktikkan pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) serta melakukan pendidikan gizi masyarakat untuk perubahan perilaku dalam pemenuhan asupan zat gizi ibu hamil dan baduta melalui edukasi gizi seimbang ‘ isi piringku’, PHBS dan memasak menu gizi seimbang untuk ibu hamil dan menu MPASI 4 bintang yang akan dimakan bersama dengan memanfaatkan pangan lokal desa setempat selama 12 hari yang dimasak oleh kader, PKK desa yang sudah dilatih PMBA.
Dalam kesempatan ini Bupati Bangka menyampaikan “Pos Penting Sehat Mapan sangat penting terutama bagi ibu hamil dan anak-anak dibawah dua tahun, karena masa 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai saat janin hingga anak berumur dua tahun merupakan periode yang kritis dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. Apalagi seorang ibu hamil yang perlu perhatian dan dukungan suami dan keluarga untuk mempersiapkan diri menjadi calon ibu dengan memenuhi asupan gizi selama kehamilan. Edukasi tentang kesehatan dan gizi dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat ini sangat penting dimana kecenderungan pernikahan muda yang sangat marak dikarenakan pengetahuan calon ibu masih kurang”, pungkas Mulkan.
Menurut dr Then Suyanti, MM “Prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Bangka menurun dari tahun 2013 sebesar 32,27% (Riskesdas, 2013) menjadi 20.7% hasil Survey Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019. Dan dari hasil elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E PPGBM) selama 3 tahun terakhir juga mengalami penurunan dari 9,8% pada tahun 2018 menjadi 5,05% pada tahun 2019 dan 1.96% pada bulan Agustus 2020. Meskipun prevalensi sudah turun namun upaya pencegahan stunting akan tetap terus dilaksanakan” imbuhnya.
Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Desi Yanti, MKM menambahkkan, “Selama 12 hari kegiatan akan diisi materi oleh narasumber dari Dinas terkait intervensi pencegahan stunting yaitu dari Dinas Pangan, Pokja 3 PKK, Dokter spesialis gizi, petugas gizi, sanitarian, petugas promkes dan Bidan di puskesmas dengan menerapkan protocol kesehatan yaitu selalu memakai masker, wajib cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta menjaga jarak untuk menghindari penularan COVID-19 , pelaksanaan nya dari tanggal 20 November s.d 1 Desember 2020 untuk Desa Riding Panjang dan 23 Nopember s.d 4 Desember untuk Desa Air Duren.
Selanjutnya Bupati Bangka mengharapkan pos penting sehat mapan dapat dibentuk tidak hanya di desa lokus stunting namun di seluruh desa di Kabupaten Bangka untuk mewujudkan Bangka bebas stunting.
#seksigizidinkesbangka #cegahstuntingitupenting #gizibumil #covid19diaries #untuksetiapanak #tp2akstunting