Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Adolf Bolang menjelaskan, pihaknya telah mengirim tim untuk memberikan pertolongan sekaligus mengumpulkan sampel, terkait puluhan anak-anak yang terserang diare di beberapa kampung di Kimaam.
“Memang jumlahnya banyak, namun yang menjalani rawat inap di Puskesmas Kimaam delapan orang. Sedangkan sisa lainnya, hanya rawat jalan,” ujar Bolang kepada wartawan Jumat (30/6/2017).
Anak-anak yang terserang diare, kata Bolang, sudah terjadi beberapa waktu lalu. Hanya jumlah semakin meningkat pada 26 Juni 2017. Selain anak-anak, juga beberapa orang dewasa terjangkit diare.
Sedangkan penyebab utamanya adalah akibat air minum yang tidak dimasak dengan baik. “Ini yang rentan muncul diare dan menyerang anak-anak,” tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, nantinya tim yang sudah berangkat kemarin, selain mengambil sampel, juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat di beberapa kampung, agar memperhatikan kebiasaan makan, termasuk mengkonsumsi air minum.
Bolang mengakui adanya laporan tentang meninggalnya seorang bayi. Hanya saja, belum dipastikan apakah meninggal akibat diare atau penyakit lain. “Saya belum dapat laporan secara pasti. Nanti tim akan berikan informasi setelah sudah di kampung-kampung,” katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, Moses Kaibu mengatakan, jumlah yang dirawat sekitar 30-an orang. Itu belum termasuk yang rawat jalan.
“Saya berharap dinas terkait segera mengambil langkah cepat. Sehingga diare tidak mewabah dan terjangkit kepada anak-anak lain,” pintanya.