Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal secara menahun. Oleh karena itu, pasien diabetes melitus harus menjaga kadar glukosa darah untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat terjadi. Untuk mengetahui kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus, Puskesmas Culamega lakukan pengecekan HbA1c. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Culamega pada Hari Senin tanggal 9 September 2024.
Ada beberapa rangkaian pada kegiatan ini yaitu pengukuran tinggi badan (TB), pengukuran berat badan (BB), pengukuran lingkar pinggang (LP), pengukuran tensi, pengecekan kadar HbA1c, edukasi CERDIK yang dilakukan oleh dr. Adi Heryadi dan kegiatan ditutup dengan senam bersama. Pasien mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias sampai dengan acara selesai.
Gambar 1. Edukasi CERDIK
CERDIK merupakan salah satu perilaku pencegahan dibates melitus. Perilaku CERDIK adalah perilaku sehat yang mampu membantu seseorang atau kelompok masyarakat yang memiliki risiko diabetes melitus agar dapat terhindar dan mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik.
C = Cek kesehatan secara rutin
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktivitas fisik
D = Diet sehat kalori seimbang
I = Istirahat cukup
K = Kelola stress
Pengukuran HbA1c merupakan salah satu metode untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah selama dua sampai tiga bulan terakhir. Bagi individu non-diabetes, tingkat HbA1c normal biasanya di bawah 5,5%. Pada pasien diabetes, tingkat HbA1c bawah 7,0% menunjukkan kontrol yang baik. Semakin tinggi HbA1c pada penderita diabetes melitus maka akan semakin berisiko terkena komplikasi.
HbA1c merupakan salah satu pemeriksaan terbaik yang dibutuhkan untuk menilai risiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi didalam tubuh. Pemeriksaan HbA1c juga dapat digunakan sebagai acuan untuk monitoring penyakit diabetes melitus karena HbA1c ini dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang keadaan yang sebenarnya pada pasien diabetes melitus.
Gambar 2. Senam Bersama
Dengan dilakukannya kegiatan pengecekan kadar HbA1c diharapkan pasien diabetes melitus dapat memantau dan mengontrol kadar gula darahnya. Pasien dapat melakukan pengobatan dengan baik dengan melakukan diet seimbang, rutin melakukan olahraga dan meminum obat secara teratur agar tidak terkena komplikasi.
REFERENSI
Kemenkes. Apa itu Penyakit Diabetes Melitus (DM)? (diakses pada 12/09/2024).
Kemenkes. Perilaku CERDIK dalam Mencegah Penyakit Tidak Menular (diakses pada 13/09/2024)
Suharni, dkk. 2021. Kadar HbA1C Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Neuropati Diabetik di RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2019-2020. Baiturrahmah Medical Journal1(2): 32-36.
Sulistyo Guntur dan Mutiara Hanna. 2015. Pemeriksaan Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe2 dengan Obesitas. Jurnal Agromed Unila, 2(4): 430-432.
Sutedjo, A.Y. 2010. 5 Stategi Penderita Diabetes Melitus Beusia Panjang. Yogyakarta : Kanisius.
Artikel Edukasi ini sudah direview oleh:
Ari Sriyanti, S.K.M.
Programer Promkes Puskesmas Culamega
Puskesmas Culamega
Alamat : Jl. Gubernur Sewaka No. 2, Desa Cintabodas, Kec. Culamega, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46188
Telpon : 0265758416