Guna mendengar langsung aspirasirasi dan harapan masyarakat terkait kondisi dan layanan kesehatan, pihak Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara menggelar kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Diharapkan dengan cara seperti ini apapun persoalan tentang kesehatan yang ada di masyarakat akan dapat diatasi dengan cepat.
Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, Lisbeth Regina Panjaitan mengatakan, sebelum melaksanakan kegiatan MMD, pihaknya terlebih dahulu telah melaksanakan survey. Salah satu yang dilakukan dengan cara menyebar kuisioner dan wawancara pada setiap RW binaan lewat kegiatan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH).
“Kegiatan ini tujuannya untuk mengetahui persoalan kesehatan yang ada di masyarakat. Sebab selama masyarakat belum terbuka, makanya dengan adanya MMD kami berharap enam indikator akan dapat diselesikan secara bersama-sama,”terang Lisbeth Ragina Panjaitan.
Keenam indikator yang harus dipecahkan ini antara lain deteksi dini kangker servik, masih adanya anggota keluarga yang masih merokok di dalam ruangan, penderita TB paru yang berobat teratur masih rendah, penderita hipertensi yang berobat masih rendah, pasangan usia subur (PUS) yang ikut ber-KB masih rendah, keluarga yang mempunyai balita untuk melaksanakan penimbang balitanya untuk datang ke posyandu atau layanan kesehatan masih rendah.
Maka dari itu dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat lintas sektor bersama muspika untuk bermusyawarah bersama-sama mencari jalan keluar enam indikator survei. Selain itu juga untuk menerima aspirasi masyarakat terkait kesehatan.
Sementara itu Camat Koja, Yusuf Madjid menambahkan pihaknya sangat menyambut positif kegiatan tersebut. Sebab, kegiatan dengan melibatkan masyarakat, kaum ibu, RW, RT, tokoh masyarakat dan element masyarakat lainnya dapat mendengar langsung masukan demi kesehatan masyarakat Koja dan layanan kesehatan Puskesmas Kecamatan Koja.
“Nantinya kebijakan yang dihasilkan dalam kegiatan ini jadi kebijakan bersama untuk menyusun pelayanan kesehatan yang baik dan profesional,” tandanya.