Berawal dari diskusi via Group Whatsapp yang diadakan Kesmas-ID pada tanggal 5 Mei 2018 lalu tentang Posyandu Remaja, saya merasa termotivasi untuk membentuk Posyandu Remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mrebet.
Posyandu Remaja (Posrem) merupakan salah satu kegiatan yang berfokus pada Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang lebih menekankan pada pendidikan remaja dan keaktifan remaja itu sendiri, atau lebih tepatnya pemberdayaan remaja untuk mengenali dirinya sendiri dan menangani masalah yang ada dalam dirinya dan memunculkan solusinya untuk dirinya sendiri.
Langkah awal yang dilakukan untuk pembentukan Posrem sesuai dengan petunjuk teknis penyelenggaraan Posyandu Remaja adalah pendekatan internal dan eksternal. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah mendekatai organisasi (PIK-R) atau Pusat Informasi Konseling Remaja yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mrebet dan satu-satunya PIK-R yang aktif adalah PIK-R Kembang Burus Desa Onje.
Kerjasama antara PIK-R dan Puskesmas sangat didukung oleh Bapak Tri Budi selaku Kepala Desa Onje dan drg.Rahayu Puji Astuti selaku Kepala UPTD Puskesmas Mrebet yang biasa disapa Bu Ayu.
Sebelum dilakukan pembentukan Posrem dilakukan (SMD) Survei Mawas Diri ditemukan masalahnya adalah rokok pada remaja dan sebagai bentuk upaya membantu remaja dalam memecahkan masalah, dibentuklah Posrem dengan Surat Keputusan Kepala Desa Onje. Hal ini juga sesuai dengan hasil Musyawarah Masyarakat Desa.
“Saya akan selalu mendukung seluruh kegiatan remaja, apapun kegiatannya yang penting kegiatan tersebut adalah kegiatan yang positif, dan diharapkan dengan adanya Posyandu Remaja, remaja di desa onje dapat lebih sehat,” ujar Pak Tri Budi, selaku Kepala Desa Onje.
Bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yaitu tanggal 31 Mei, kader Posrem melakukan kegiatan sosialisasi di SMP N 3 Mrebet. Adik-adik peserta sosialisasi sangat antusias terlihat dengan perhatian dan keaktifan peserta.
Agenda sosialisasi dalam rangka HTTS di SMP N 3 Mrebet yaitu perkenalan, penyampaian materi bahaya rokok, stand up comedy, permainan ular tangga genre dan kesimpulan tentang rokok oleh adik-adik peserta yang ditulis di kertas.
Adik Elsa mewakili teman-temannya untuk mengungkapkan pendapatnya tentang rokok yaitu “Sekarang rokok bukan merupakan tanda jagoan tapi lebih dianggap tanda kampungan!”
Launching Posyandu Remaja dilakukan pada hari Minggu, 10 Juni 2018 dengan nara sumber Kak Wahyulin Aprilia S.SiT, alumni Kebidanan UGM yang merupakan penggagas Posrem dan Bidan Siaga Indonesia dari Kejobong Purbalingga.
Bu Ayu juga hadir sebagai Dokter Gigi yang bertugas di meja 2 yaitu pemeriksaan khusus. Bu Ayu juga datang dengan membawa buku- buku bacaan dan perlengkapan decoupage untuk adik-adik peserta Posrem.
Posyandu Remaja dilakukan dengan sistem 6 meja, meja ke-6 adalah kesimpulan dari hasil pemeriksaan adik-adik dan pembagian tablet tambah darah untuk remaja putri.
Clara sebagai peserta Posrem merasa bahwa Posyandu Remaja kegiatannya menarik, menambah ilmu, keterampilan dan pastinya jadi tahu status kesehatan.
Mohon petunjuk teknis penyelenggaraan Posyandu Remaja nya d share kak ….
Untuk juknis penyelenggaraan Posrem, bisa download disini >>> http://kesmas-id.com/download/petunjuk-teknis-penyelenggaraan-posyandu-remaja-kemenkes-2018/