RAKERDA ISMKMI JABAR 2018, Merajut Arundaya di Tanah Priangan

Universitas Siliwangi menjadi tuan rumahRAKERDA) ISMKMI yang diselenggarakan dari tanggal 7-8 Juli 2018, diikuti 14 institusi kesmas Se-Jawa Barat.

Pengurus Daerah Jawa Barat Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia kini telah mengamandemen kabinetnya yang terdahulu kepada kabinet yang baru sebagai pemegang tampuk kepengurusan daerah setahun kedepan. Dalam  penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) ISMKMI Pengda Jawa Barat, Universitas Siliwangi kembali menjadi tuan rumah tahun ini setelah sukses menyelenggarakan Musyawarah Kerja Wilayah (MUSKERWIL) di bulan april 2017 yang digelar di Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya. Rapat Kerja Daerah ini diselenggarakan dari tanggal 7-8 Juli 2018 oleh Kelompok Kerja (Pokja) ISMKMI Universitas Siliwangi.

Sebanyak 14 institusi kesmas Se-Jawa Barat yang menjadi peserta undangan di Rakerda tahun ini, yaitu Universitas Siliwangi, STIKes Respati Tasikmalaya, STIKes Bina Putera Banjar, STIKes Garut, STIKes Indramayu, Universitas Wiralodra, UNISA Kuningan, STIKes Kuningan, STIKes Jenderal Ahmad Yani Cimahi, STIKes Cirebon, Mahardika Cirebon, STIKes Darma Husada Bandung, STIKes Bakti Kencana Bandung, dan STIKes Sebelas April Sumedang. Namun institusi yang hadir pada saat penyelenggaraan Rakerda sebanyak 5 institusi, yaitu Universitas Siliwangi, STIKes Respati Tasikmalaya, STIKes Indramayu, Universitas Wiralodra, STIKes Kuningan, dan STIKes Jenderal Ahmad Yani Cimahi, dengan peserta Rakerda yang hadir sebanyak 40 orang. Rakerda sendiri dihadiri oleh tamu undangan dari Ketua BEM Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi, Muhammad Arif Subhan, Dekan Fakuktas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi, Edi Hernawan, Drs., M.Pd, perwakilan Pengurus ISMKMI Wilayah 2 yang dihadiri oleh Koordinator Wilayah 2, Sri Ayu Wahyuni dari STIKes Jenderal Ahmad Yani Cimahi dan Pengurus Nasional ISMKMI yang dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal ISMKMI, Abdul Latif Mustofa dari STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Riau.

Perjalanan dari Kabupaten Tasikmalaya menuju Kota Tasikmalaya

Penulis sendiri merupakan delegasi STIKes Respati Tasikmalaya, ditemani oleh satu rekan seperjuangannya yang juga menjadi pengurus ISMKMI daerah Jawa Barat. Udara pagi masih hangat memeluk piyama, melihat ke arah jendela tampak gunung galunggung masih diselimuti oleh awan dan kabut. Menghitung mundur menuju perhelatan Rakerda, saya bergegas membersihkan diri dan bersiap menjemput rekan saya, Risma yang berada di Singaparna.

Perjalanan menuju ibukota Kabupaten Tasikmalaya tak butuh waktu lama, hanya menghitung menit dengan membawa kendaraan sendiri. Beberapa menit kemudian, saya sampai di kediaman Risma. Setelah berkemas, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Tasikmalaya. Di tengah perjalanan, kami sempat terjebak kemacetan di daerah mangkubumi, tapi syukurlah kemacetan tersebut bisa diatasi sebab saya membawa motor pribadi.

Sebelum menuju ke lokasi Rakerda, Saya dan Risma menyempatkan mampir ke kedai TO Benhil, tempat para mahasiswa dan warga sekitar berburu kuliner pengganjel perut yang murah tur ngeunah, di mana lokasinya tak jauh dari kampus UPI Tasikmalaya untuk sarapan. Setelah selesai berurusan dengan TO Benhil, kami melanjutkan perjalanan menuju Universitas Siliwangi.

Mempertemukan Para Wayang Arundaya

Rakerda di mulai sekitar pukul 11 siang bertempat di lantai 2 gedung rektorat Unsil. Acara di buka dengan kata sambutan dari Ketua BEM, Korda ISMKMI Pengda Jabar, Korwil ISMKMI Wilayah 2, Sekjend ISMKMI, dan Dekan FIK Unsil. Hari pertama Rakerda dilaksanakan di ruang aula Rektorat dengan susunan acara, yaitu pembukaan, pengenalan ISMKMI lebih dalam dengan pematerinya Sri Ayu Wahyuni, Koordinator ISMKMI Wilayah 2, diskusi pemaparan POA dari masing-masing divisi, dan pelantikan pengurus baru daerah ISMKMI Jawa Barat periode 2018-2019.

Persentasi POA setiap Divisi mendapatkan masukan dari setiap delegasi, termasuk Sekertaris Jenderal ISMKMI sendiri. Meski persentasi POA berlangsung di jam kritis, peserta tetap fokus dan bertukar pikiran secara kritis kepada tiap program kerja Divisi. “Kritis merupakan fase awal dalam perubahan yang kemudian dilanjutkan dengan memberi solusi, dan fase akhirnya yang sangat mengagumkan dari seorang pemuda ialah dengan turut serta berkontribusi”, kata Abdul Latif Mustofa, Sekjend ISMKMI.

“Saya berharap usai Rakerda ISMKMI daerah Jawa Barat menjadi sebuah keniscayaan dari setiap langkah teman-teman yang sudah diamanahkan menjadi pengurus daerah memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat Jawa Barat khususnya”, harap Sekjend ISMKMI

“Melalui Rakerda ini, kita banyak kenalan baru, menambah pengalaman, menambah relasi, dan menambah ilmu”, tutur Risma. Meski tak semua pengurus daerah hadir dalam kegiatan Rakerda, seperti kendala ada anggota ISMKMI Pengda Jawa Barat yang sedang UAS, PBL, KKN, dan kegiatan kampus lainnya, kegiatan tetap berjalan sesuai agenda yang ditetapkan panitia. Koordinator Daerah ISMKMI Jawa Barat, Yogi Herdianto berharap di kegiatan yang selanjutnya pengurus daerah dapat hadir semua sebagai tim dan pelengkap keluarga Arundaya.

Nama kabinet ISMKMI Jawa Barat periode 2018-2019 adalah Arundaya, yang memiliki arti terbitnya matahari dalam bahasa sansekerta. Yogi berharap dengan pemberian nama Arundaya, kabinet ini dapat menjadi sinar pergerakan mahasiswa kesmas dan awal perubahan untuk kesehatan masyarakat di Jawa Barat. “Selain itu juga menjadi sumber-sumber informasi tentang kesehatan dan permasalahannya”, tambahnya.

Saat sesi presentasi POA dari masing-masing Divisi, para delegasi yang terdiri dari anggota peninjau dan pengurus ISMKMI mengutarakan pendapatnya, termasuk Sekjend ISMKMI. Diskusi POA berlangsung dari pukul 13:40 – 17:00 wib di akhiri dengan pelantikan pengurus baru ISMKMI Daerah Jawa Barat dengan pengambilan sumpah jabatan setelah Koordinator Wilayah 2 memberikan mandat dan melantik Koodinator ISMKMI Daerah Jawa Barat yang baru.

Makrab dan Bermalam di Hotel Borobudur

Sekitar pukul 18:00 wib, seluruh peserta Rakerda merapat ke Hotel Borobudur untuk makrab dan bermalam yang lokasinya tidak jauh dari Universitas Siliwangi. Setelah sampai dilokasi, saya ditunjukkan kamar penginapan oleh panitia. Awalnya saya mengira bahwa hotel yang kami kunjungi adalah kamar yang berlantai-lantai, namun setelah menapakkan kaki pertama kali di hotel tersebut, malah terkesan mirip dengan suasana perum atau kos-kosan berjajar. “Hotel rasa Kos-kosan”, pikirku. Hotel yang unik dan nyaman untuk bermalam, seperti halnya pondok penginapan. Ilham dari Kesmas Universitas Siliwangi dan Wibin dari Kesmas STIKes Indramayu menjadi teman satu kamar bermalam di hotel ini.

Tak sampai disitu, kamar yang kami dapatkan ternyata tidak ada televisi. Wibin sempat mengeluh karena tidak bisa menonton pertandingan piala dunia yang disiarkan di televisi. Sisi baiknya, kami bisa segera tidur agar dapat bangun awal dikeesokan harinya.

Setelah menunaikan shalat Isya, seluruh peserta berkumpul di ruangan depan hotel untuk makan malam dan makrab. Suasana gelap yang diterangi dengan barisan lilin membuat makan malam kami serasa lebih khusyu dan melow menikmati makan malam yang ditemani dengan canda tawa dengan teman di sekitar. Setelah selesai menikmati paket makan malam, dilanjutkan ramah tamah dengan alumni pengurus ISMKMI dan pentas seni dari masing-masing kelompok peserta. Kebetulan saya sendiri bagian dari kelompok 2 yang dibagikan berdasarkan urutan angka.

Suasana malam dipenuhi dengan suara terbahak kami melihat aksi seru penampilan dari masing-maisng kelompok. Ada yang menampilkan seni tarik suara, pembacaan sajak, hingga kekocakan lainnya yang berhasil membuat pipi menjadi sakit karena menahan tawa (saking serunya, ingin membuat diri ini perbanyak istighfar supaya eling). Sampailah pada pertunjukkan kelompok 2 yang membawakan puisi berantai yang idenya dari saya sendiri.

Malam semakin larut dan waktu telah menunjukkan pukul 22:00 wib, saatnya beranjak ke ranjangnya masing-masing. Namun sebelum tour ke ranjang untuk merebahkan badan, para wayang Arundaya (sebutan saya untuk Pengurus Daerah ISMKMI Jawa Barat 2018-2019 sesuai nama kabinetnya) berkumpul sejenak di halaman hotel untuk membahas POA yang belum rampung saat di presentasi POA Divisi. Satu jam kemudian, para wayang membubarkan diri dan kembali ke pondoknya masing-masing untuk beristirahat.

City Tour dan Akhir Pertemuan Para Wayang

Alarm hp berdering keras membangunkan kami dari tidur, sekitar pukul 05:00 wib saya bergantian dengan Wibin dan Ilham untuk mandi dan menunaikan shalat subuh. Sekitar pukul 06:00 wib, sarapan datang dengan menu sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat pahit menyambut kami untuk segera mengganjel perut. Setelah siap, kami semua berangkat menuju wisata Karang Resik yang lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis.

Setelah sampai di lokasi, kami menanti para LOA dan setelah mendapat arahan, kami langsung terjun menyusuri lokasi spot di tempat wisata ini. Karang Resik merupakan lokasi wisata terbaru di Kota Tasikmalaya yang dikelola langsung oleh Pemkot Tasikmalaya. Dengan bertemakan wisata alam yang ramah, Karang Resik cocok dijadikan lokasi rekreasi keluarga. Risma mengajak saya naik flying fox, awalnya saya ragu, namun setelah dibujuk, akhirnya saya pun mau mencoba menaiki wahana yang katanya disebut sebagai wahana pelepas beban hidup.

Setelah satu jam puas berkeliling Karang Resik, kami semua merapat di sebuah gazebo untuk beristirahat dan bertukar kado. Tukar kado sendiri diiringi dengan musik dan games berupa penyebutan nama. Bagi yang salah menyebutkan nama akan dikenakan hukuman berupa menjawab soal yang diberikan panitia. Hal itu akhirnya terjadi pada diri saya saat kebagian menyebutkan nama delegasi dan ternyata salah, akhirnya saya harus berdiri depan dan menjawab pertanyaan dari panitia.

Hari menjelang siang, sekitar pukul 11:00 wib kami semua berbenah. Sebelum membubarkan diri kembali ke daerahnya masing-masing, Ketua Pelaksana dan Koordinator Daerah Jawa Barat memberikan prakata sekaligus menutup rangkaian acara Rakerda. Sebelum pulang, kami semua berfoto bersama. Rakerda yang cukup berkesan meski tidak semua pengurus daerah dapat hadir di Rakerda dikarenakan ada kesibukan di institusinya masing-masing, namun perlu disyukuri dengan lancarnya kegiatan Rakerda tahun ini.

Akhir perjalanan dari tulisan ini, saya tutup dengan quotes; “Jika setiap gambar adalah lukisan, setiap suara adalah lagu, setiap gerakan adalah tarian, maka setiap tempat adalah sekolah, dan setiap orang adalah guru”. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.

FKM Satu, ISMKMI Maju

Salam Sehat dari Tanah Priangan

Yuk Share Postingan Ini:
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S

Public Health Observer
IG @imam_ngopiisme

Articles: 13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *