Pemerintah memberikan program imunisasi anak sebagai kampanye menyehatkan anak bangsa. Kesehatan anak inilah yang bisa menjadi generasi hebat di masa depan. Oleh karenanya, program pemerintah ini sebaiknya perlu disebarluaskan untuk mendukung cita-cita bangsa.
Generasi yang cerdas, sehat dan penuh semangat akan menjadi tonggak utama sebuah negara. Dari pundaknyalah negara akan terus maju. Bahkan, generasi inilah yang diharapkan bisa merealisasikan cita-cita negara di masa mendatang.
Jauh sebelum anak dewasa, kesehatannya perlu dijaga. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah membuat program imunisasi menyeluruh. Apa alasannya dan apa saja imunisasi yang wajib diberikan oleh anak? Mari simak ulasannya berikut ini!
Sekilas Mengenai Imunisasi Bayi
Imunisasi digalakkan oleh pemerintah demi mendukung kesehatan generasi bangsa. Imunisasi ini telah didanai oleh pemerintah. Dan masyarakat tinggal memanfaatkannya sesuai jadwal yang ditentukan.
Imunisasi sendiri merupakan upaya menyehatkan anak. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan bahan dari hasil penelitian ke dalam tubuh anak. Bahan inilah yang nantinya akan berguna untuk meningkatkan antibody bayi. Hasilnya, anak akan terproteksi dari penyakit yang berbahaya.
Bahan yang dimaksud bisa berasal dari virus yang dilemahkan ataupun protein hasil pengujian laboratorium. Virus yang dilemahkan ini disuntikkan ke dalam tubuh nantinya akan bereaksi membentuk pasukan antibody.
Antibody inilah yang akan bekerja untuk menangkal sejumlah penyakit. Contohnya adalah penyakit menular yang bisa mengakibatkan kecacatan dan kematian. Ketika serangan penyakit menyerang, secara otomatis tubuh bisa bereaksi dengan membentuk imunitas yang bisa memerangi penyakit dari dalam.
Alasan Ibu Tidak Mengikuti Imunisasi
Meskipun imunisasi ini didanai oleh pemerintah, tidak sedikit orang tua yang menolak untuk melakukannya. Padahal, imunisasi ini dianjurkan untuk mendukung kesehatan anaknya.
Ditolaknya imunisasi oleh sejumlah orang tua tentu saja didasari oleh beberapa alasan. Salah satunya adalah ibu khawatir jika anaknya panas. Kondisi demam ini sudah biasa dialami oleh anak yang mengikuti imunisasi.
Selain itu, pihak keluarga tidak mengijinkan. Tentunya, tidak ada izin dari keluarga ditengarai oleh berbagai alasan. Pandangan mengenai orang terdahulu yang tanpa imunisasi tetap sehat adalah yang sering dilontarkan. Tak pelak jika imunisasi ini terus ditolaknya.
Alasan yang ketiga adalah akses menuju tempat imunisasi jauh. Ini biasanya dialami oleh orang-orang yang tinggal di pedesaan. Atau di tempat yang masih sepi. Orang-orang lantas memilih untuk tidak mengikuti program pemerintah tersebut.
Alasan Pemerintah Menggalakkan Program Imunisasi
Keinginan pemerintah adalah mencetak generasi bangsa yang cerdas dan sehat. Melalui program imunisasi anak, pemerintah yakin bisa merealisasikannya. Makanya, seluruh masyarakat yang memiliki buah hati diminta untuk memanfaatkan layanan yang diberikan pemerintah secara gratis ini.
Digambarkan secara khusus, alasan pemerintah memberikan program imunisasi adalah program tersebut aman. Tidak hanya itu saja, program imunisasi ini juga cepat dan efektif.
Selain itu, alasan lainnya adalah membantu anak dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang terjaga diharapkan bisa menangkal serangan penyakit yang berbahaya. Dengan demikian, anak akan tumbuh sehat sampai dewasa nanti.
Yang terakhir jelas menghindarkan anak dari resiko cacat permanen dan kematian. Ini adalah alasan sekaligus tujuan mulia yang diharapkan oleh pemerintah. Maka dari itu, baiknya ibu mengikuti agendanya.
Perlu diingat bahwa imunisasi ini juga memiliki efek samping. Tetapi ibu tidak perlu khawatir. Efek sampingnya lebih kecil dibandingkan resiko penyakit yang akan terjadi bila tidak melakukan imunisasi.
Efek samping imunisasi anak yang biasa terjadi adalah demam, kulit memerah di area yang disuntik dan alergi. Meskipun begitu, efek samping ini akan mereda sendiri. Artinya, kondisi tersebut masih terbilang normal lantaran masuknya zat asing ke dalam tubuh anak.
Program Imunisasi Wajib Bagi Anak
Banyak sekali resiko yang terjadi bila tidak melakukan imunisasi. Resikonya sangat berbahaya. Mulai dari cacat fisik, sampai kematian. Inilah yang tidak diinginkan oleh pemerintah.
Untuk menghindari resiko tersebut, diagendakan sebuah program imunisasi. Ada beberapa imunisasi wajib untuk bayi yang harus dilakukan. Ini bisa dilakukan sekali sampai berulang kali sesuai jadwal. Diantaranya adalah sebagai berikut ini.
- Hepatitis B
Hepatitis B ini berbahaya bagi kesehatan. Untuk menghindari penularannya, diperlukan imuniasi. Vaksin ini nantinya diberikan ketika bayi baru dilahirkan.
Normalnya, vaksin ini akan diberikan pada bayi sebelum 12 jam setelah kelahirannya. Tujuan utamanya jelas untuk menghindari penularan penyakit dari ibundanya.
- Polio
Polio adalah penyakit lumpuh, bisa membuat penderitanya tidak bisa beraktifitas apapun. Bahkan, bisa merenggut jiwanya di kemudian hari.
Untuk mencegahnya, pemerintah menyarankan untuk melakukan vaksinasi polio. Vaksin polio akan diberikan secara bertahap. Mulai dari saat bayi lahir, bayi usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.
- BCG
Pemberikan vaksin BCG juga wajib dilakukan. Ini mengingat kondisi kesehatan anak sangat rentan dengan penyakit. Vaksinasi ini ditujukan untuk mencegah kuman tuberculosis.
Pencegahan ini akan berguna untuk menghindari masalah pada paru-paru dan selaput otak. Dengan tercegahnya masalah tersebut, resiko cacat dan kematian bisa diminimalisir.
Nah, vaksinasi ini hanya dilakukan sekali saja. Biasanya diberikan pada bayi sebelum menginjak usia 3 bulanan. Yang terbaik adalah diberikan pada usia 2 bulanan.
- Campak
Imunisasi ini berguna untuk mencegah campak berat yang menyebabkan radang paru dan kerusakan otak. Vaksinasi ini juga dilakukan beberapa kali. Terutama ketika bayi menginjak usia 9 dan 24 bulan.
- Pentavalen
Vaksinasi ini bekerja untuk mencegah 6 jenis penyakit sekaligus. Diantaranya adalah meningitis, difteri, radang paru, tetanus, pertusis dan hepatitis B.
Selain yang disebutkan di atas, masih ada imunisasi tambahan. Ibu bisa memberikannya pada anak demi mendukung keselamatan anak kedepannya. Jadi, sudahkah si kecil mengikuti imunisasi anak saat ini?