Sejumlah Sekolah di Temanggung Tolak Imunisasi MR

Penolakan sekolah pada imunisasi MR karena berbagai sebab, diantaranya pemahaman bahwa vaksin imunisasi haram dan belum mengerti arti penting imunisasi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung melakukan pendekatan pada pengelola dan guru di sekolah yang melakukan penolakan siswanya untuk mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR). Sekolah-sekolah itu tetap dijadwalkan dan petugas akan datang untuk melakukan imunisasi.

Kepala Bidang Penanganan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Temanggung dr Taryumi mengatakan, penolakan sekolah pada imunisasi MR karena berbagai sebab, diantaranya pemahaman bahwa vaksin imunisasi haram dan belum mengerti arti penting imunisasi.

“Kami terus lakukan pendekatan, agar dapat mengimunisasi siswanya. Imunisasi MR sebagai program pemerintah dan demi kesehatan anak,” katanya di Temanggung, Rabu (02/08/2017).

Dia menyampaikan imunisasi MR mulai Agustus hingga September. Agustus dengan sasaran siswa sekolah sehingga imunisasi di sekolah, sedangkan September dengan sasaran siswa kejar paket, anak-anak dan balita, imunisasi dilakukan di puskemas, posyandu dan pelayanan kesehatan lainnya.

Dikemukakan sasaran anak yang diimunisasi yakni usia 9 bulan hingga 15 tahun, yang di Temanggung jumlahnya mencapai 203.032 anak. Mereka tersebar di  20 kecamatan yaitu  1469 sekolah dan 1506 posyandu.  Petugas yang menangani sebanyak 497 orang, 45 supervesor dan 6237 kader kesehatan.

Seksi Penanganan wabah dan Kejadian Luar Biasa, Bidang Pengamatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinkes Kabupaten Temanggung, Sri Hartati, menambahkan imunisasi MR sebagai program pemerintah dan sifatnya wajib untuk anak yang berusia 9 bulan hingga 15 tahun. Mereka yang belum mendapat imunisasi MR sesuai jadwal akan disweping, sebab bisa jadi ada siswa  yang sedang sakit saat petugas imunisasi di sekolah. “Siswa sakit tidak bolah diimunisasi MR, harus ditunda pemberian imunisasi sampai sehat betul,” katanya.

Dikemukakan kasus rubella masih ada di Temanggung, kejadian pada 2016 menyerang di Kecamatan Candiroto dan Tretep yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal dengan jumlah pasien mencapai kisaran 100 anak. Kini kasus secara massif sudah berkurang dan tinggal kasus satu atau dua orang perkecamatan. “Kami harap dengan adanya imunisasi ini, kasus rubella sudah tidak muncul lagi di Temanggung,” katanya.

Kepala Sekolah SMPN 4 Temanggung Slamet Mujiono mengatakan pada Rabu (2/8) sebanyak 613 siswanya dijadwalkan menjalani imunisasi MR dari Puskesmas Temanggung. Mereka merupakan siswa kelas 7,8 dan 9 di 18 kelas. “Kami konsen untuk sukseskan program pemerintah. bagi siswa yang hari ini tidak diimunisasi akan di antar ke puskesmas untuk diimunisasi,” katanya.

Sumber krjogja.com

Yuk Share Postingan Ini:
Kesmas.ID
Kesmas.ID
Articles: 673

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *