Mempelajari Technopreneurship sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Technopreneurship sangat relevan dengan kondisi Indonesia karena pada dasarnya pencapaian puncak Technopreneurship ini adalah mampu mengelola sumber daya alam di Indonesia sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan membantu memajukan perekonomian bangsa.
Pertumbuhan laju industri merupakan slah satu harapan dalam upaya meningkatkan perekonomian di Indonesia. Karena berkembangnya kegiatan di sektor industri sudah tentu memberi sumbangan besar bagi keberhasilan pembangunan ekonomi, terutama dapat menghemat devisa, mendorong ekspor, menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan, mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan menyumbang pemerataan pendapatan masyarakat.
Industri jasa pelayanan kesehatan merupakan salah satu industri yang memiliki prospek yang bagus. Karena pelayanan kesehatan tidak terpaku hanya pada pengobatan penyakit, tetapi juga memberikan pelayanan untuk usaha pencegahan dan meningkatkan kesehatan.
Untuk mempersiapkan itu, pada 16 Januari 2019 mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKES Mega Buana Palopo melaksanakan Seminar Nasional yang bertema: “Technopreneur dan Peluang Tenaga Kesehatan pada Sektor Industri” yang bertempat di Gedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Kota Palopo.
Seminar ini dihari langsung oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang diwakili oleh Bapak Ir. Hasbi Assiddiq Syamsuddin (Asesor Managent Mutu Industri Kementerian Perindustrian RI) sebagai keynote speaker yang membahas pengembangan bisnis di bidang kesehatan/industri alkes berbasis technopreneur, selain juga dihadiri oleh speaker lainnya yakni (Wakil Walikota Palopo) Bapak Ir. Rahmat Masri Bandaso, M.Si yang membahas Peluang dan tantangan kota Palopo sekaligus membuka acara; kemudian speaker ke3 adalah Ibu DR. Nilawati Uly, S.Si., Apt., M. Kes (Ketua STIKes Mega Buana Palopo) yang membahas peran pddkan tinggi dalam mempersiapkn tenaga kesehatan pada dunia kerja.
Seminar yang sukses digelar itu, dibuka Wakil Walikota Palopo, Ir. Rahmat Masri Bandaso, M. Si (RMB), mewakili Walikota Palopo, HM Judas Amir.
Ketua STIKES Mega Buana, Hj DR Nilawati Uly S.Si Apt., M.Kes, menjelaskan bahwa, seminar kali ini dilaksanakan juga sekaligus menyambut satu dekade STIKES Mega Buana pada Juni 2019 mendatang.
Sementara, Wawali Palopo, Rahmat Masri Bandaso, menegaskan saat ini Palopo bergerak menuju kota yang maju dan modern. Untuk itu, Pemkot Palopo terus berupaya menyiapkan penunjang seperti infrastruktur dan penguatan sektor industri.
Assesor Management Mutu Industri Kementerian Perindustrian, Ir Hasbi Assidiq Syamsuddin yang jadi pembicara utama seminar ini, mengulas potensi bisnis bidang kesehatan sangat banyak, mulai dari kelahiran manusia sampai meninggal. Intinya, kesehatan itu bisa menjadi induk dari unsur-unsur bisnis.
Teknologi menyangkut persalinan, seperti USG bisa jadi lahan bisnis kesehatan. Bagaimana SDM yang berlatar belakang kesehatan memproduksi USG. Klinik tata rias kecantikan, bedah plastik, mesin bedah jantung, ct-scan, laboratorium, merupakan peluang-peluang bisnis kesehatan. Begitu pun produk makanan nutrisi dan gizi berbasis organik, juga peluang bisnis bagi SDM kesehatan.
βDan patut diketahui, hampir semua alat kesehatan yang dipakai di Indonesia, merupakan produk impor. Nah ke depan, bagaimana SDM kesehatan menangkap peluang itu. Termasuk STIKES MB, bagaimana membuka Prodi Industri Kesehatan atau badan tersendiri seperti Workshop Industri Kesehatan.
“Di workshop, ada unit yang berperan sebagai wadah pendidikan, ada pula unit produksi,β terang Hasbi yang juga putra Palopo.
Selain para pembicara, seminar ini juga dihadiri Pembina Yayasan Pendidikan Mega Buana, Unsur Pimpinan STIKES Mega Buana Palopo, sejumlah pimpinan perangkat daerah Kota Palopo, para peserta seminar dan undangan lain.