- Awas, Tren Penderita Demam Berdarah dan TB Meningkat - May 4, 2017
- Pacu Inovasi di Dunia Medis, IndoHCF Gelar Kompetisi - May 3, 2017
- Antisipasi Terjadi KKM, Pemkot Pangkalpinang Susun Rencana Kontijensi KKM - April 28, 2017
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes-KB Bontang Dian Nurhayati mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan meningkatnya kasus penderita ISPA dan diare. Mengingat, faktor cuaca dan lingkungan dapat memengaruhi kesehatan tubuh.
Dian mengungkapkan, kondisi kelelahan karena terlalu banyak bermain pada anak-anak dan ditambah kurang diperhatikannya asupan gizi, dapat berakibat menurunnya daya tahan tubuh. Sementara kurang istirahat yang kerap dialami orang dewasa, menjadi penyebab terinspeksi ISPA.
“Kami menyarankan bila masyarakat menderita demam untuk segera ke puskesmas. Karena penanganan setiap penderita itu berbeda. Selama ini, masyarakat lebih suka mengonsumsi obat di toko, daripada ke puskesmas. Jika sudah berat baru ke dokter. Padahal, penangan pertama penting sebagai upaya menekan risiko kematian,” bebernya.
Berdasarkan data Diskes-KB Bontang, angka penderita ISPA berat (penemoni) pada balita selama 2016 berjumlah 2.051 kasus. Sementara itu, untuk ISPA terdapat 14.483 kasus terdata dari enam puskesmas. Angka itu belum termasuk yang tidak berobat melewati puskesmas.
Dia menyebut, penderita penemoni sangat berisiko. “Penyebaran penyakit bisa lewat virus yang menyerang daya tahan tubuh,” paparnya.