Sudah sering kita mendengar merokok dapat merugikan kesehatan sendiri, mulai dari resiko stroke, penyakit jantung hingga penyakit paru-paru. Menurut proyeksi World Health Organization (WHO), proporsi penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang merokok atau mengonsumsi produk tembakau mencapai 38,7% pada 2025. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan proporsi perokok terbanyak ke-5 di dunia.
Dampak merokok tidak hanya akan didapat oleh si perokok saja , namun orang lain di lingkungan sekitar akan turut menerima dampak buruknya.
Memperburuk Kesehatan Orang Lain
Rokok menghasilkan asap dari hasil pembakaran rokok. Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya, seperti karbon dioksida, hidrogen sianida dan benzena yang apabila terpapar apalagi terhirup secara berkelanjutan bisa mengakibatkan kerusakan sel, kerusakan jaringan tubuh serta menimbulkan masalah kesehatan. Orang yang menghirup asap rokok atau perokok pasif lebih beresiko mengalami dampak buruk dari merokok dibandingkan perokok.
Tidak hanya itu, paparan rokok kepada anak beresiko menyebabkan stunting. Perilaku merokok pada orangtua diperkirakan berpengaruh pada anak stunting dengan dua cara. Pertama, melalui asap rokok orang tua perokok yang memberi efek langsung pada tumbuh kembang anak. Kedua, dilihat dari sisi biaya belanja rokok. Orang tua mengurangi “jatah” biaya belanja makanan bergizi, biaya kesehatan, pendidikan dan seterusnya karena mengutamakan alokasi keuangan rumah tangga untuk membeli rokok. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 menjelaskan pengeluaran keluarga untuk konsumsi rokok tiga kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk kebutuhan protein bagi keluarga.
Meningkatnya Biaya Kesehatan
Di Indonesia, pemerintah mengeluarkan biaya pengobatan penyakit terkait tembakau sebesar Rp 2,11 Triliun tiap tahunnya, yang terdiri dari pengeluaran rawat inap sebesar Rp 1,85 triliun dan rawat jalan sebesar Rp 0,26 triliun. Beberapa kasus selektif dari penyakit terkait tembakau di Indonesia antara lain penyakit pernapasan, penyakit jantung dan pembuluh darah (termasuk stroke), neoplasma/kanker, serta gangguan perinatal.
Merusak Lingkungan
Tidak hanya merusak kesehatan saja, merokok juga merusak lingkungan. Puntung rokok banyak dijumpai dimana saja, bahkan tak jarang ditemui dengan keadaan masih menyala sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.
Kepada para perokok aktif, melihat begitu banyak kerugian yang ditimbulkan dari merokok, tidakkah kamu merasa kasihan kepada orang sekitar yang terpapar asap rokok? Tidakkah kamu khawatir akan kesehatanmu? Tidakkah kamu peduli terhadap lingkunganmu? Yuk, mulai detik ini STOP MEROKOK! Merokok bukan hanya membunuhmu, tetapi juga mengancam orang terdekatmu.
Jika kamu ingin mengusahakan untuk berhenti merokok, silahkan manfaatkan layanan gratis konseling berhenti merokok dengan menghubungi 0800-177-6565 melalui telepon genggam (HP) atau PTSN (Telepon biasa). Selanjutnya, konselor terlatih akan menghubungi kembali sesuai perjanjian.
Referensi:
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20121002/205809/merokok-membahayakan-kesehatan-dan-merugikan-perekonomian-masyarakat/
- https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/konsumsi-rokok-akibatkan-anak-stunting
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20121002/205809/merokok-membahayakan-kesehatan-dan-merugikan-perekonomian-masyarakat/
- https://p2ptm.kemkes.go.id/layanan-gratis-konseling-berhenti-merokok
Artikel Edukasi STOP Merokok ini sudah direview oleh:
Veby Yunisa Agnia, S.K.M.
Programer Promkes Puskesmas Cipatujah
Puskesmas Cipatujah
Alamat: Jl. Raya Cipatujah No.123, Cipatujah, Kec. Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46189