Mpox atau monkeypox adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV), sebuah virus dari genus Orthopoxvirus. Penyakit mpox termasuk penyakit zoonosis, yakni penyakit yang berasal dari hewan kemudian ditularkan ke manusia. Wabah dunia mpox, yang mulai ditemukan tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, terutama menginfeksi melalui kontak dekat antara satu manusia dengan lainnya. Kesiagaan pencegahan mpox adalah kunci utama untuk menekan penyebaran penyakit ini.
Di Indonesia, virus mpox pertama kali diidentifikasi Agustus 2022 pada seseorang yang memiliki riwayat bepergian ke luar negeri. Penularan mpox dapat terjadi melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi dan manusia yang memiliki ruam mpox. Oleh karena itu, apabila ada anggota keluarga atau orang lain yang terinfeksi sebaiknya hindari kontak kulit dengan kulit (bersentuhan), mulut dengan mulut atau mulut dengan kulit (berciuman), maupun tatap muka karena mpox dapat pula menular melalui percikan dari udara pernapasan (droplet) jika melakukan kontak erat dalam waktu yang lama.
Seseorang yang terinfeksi mpox dapat terus menularkan penyakitnya sampai seluruh ruam di tubuhnya sembuh dan terdapat lapisan kulit sehat di atas luka cacarnya. Virus mpox cenderung menyerang populasi yang memiliki sistem imun rendah, antara lain bayi baru lahir, anak-anak, ibu hamil, dan orang-orang dengan penyakit gangguan kekebalan tubuh seperti HIV yang tidak terkontrol dengan baik.
Gejala mpox sendiri mirip dengan cacar air seperti adanya ruam di kulit, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan kelelahan terus-menerus. Ciri ruam mpox yang membedakannya dengan cacar air adalah kemunculannya di telapak tangan dan telapak kaki. Selain itu, virus mpox juga menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening (dapat ditemui di leher, ketiak, dan selangkangan), sedangkan cacar air tidak. Ruam mpox dapat dimulai dari bintik merah kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan bening, berisi nanah, dan akhirnya mengeras menjadi keropeng yang dapat rontok. Ruam dapat mengenai area wajah, telapak tangan dan kaki, mulut, alat kelamin, dan mata.
Sampai saat ini belum ada obat antivirus maupun vaksin yang secara khusus disetujui untuk menangani mpox. Keduanya masih dalam tahap pengembangan. Akan tetapi, umumnya gejala mpox bersifat ringan dan berlangsung selama 3–4 minggu, tergantung kekebalan tubuh penderita. Pengobatan bagi kasus ringan diberikan untuk mengurangi gejala dengan obat antinyeri, obat penurun panas, obat gatal, dan lain-lain sesuai keluhan. Namun, apabila gejala memburuk seperti mual muntah berlebih, sulit makan, penglihatan terganggu, sesak, dan tidak sadar, sebaiknya segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Semua orang memiliki risiko dapat tertular dan menularkan mpox tidak terbatas pada kelompok tertentu. Apabila mengalami gejala mpox sebaiknya melakukan isolasi mandiri sambil menghubungi petugas kesehatan. Untuk melindungi anggota keluarga dan orang di sekitar, penderita dapat memakai masker, memakai pakaian yang menutupi ruam, menjaga ruam tetap kering dan bersih, dan tidak mengorek luka cacar untuk mengurangi persebarannya ke bagian tubuh lain.
Jika ingin memeriksakan diri dan keluarga, Anda dapat menghubungi layanan kesehatan di sekitar Anda, seperti Puskesmas dan rumah sakit. Mari bersama-sama menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan mpox!
Referensi
Ardhi, Satria. (2023). ‘Monkey Pox, Lebih Berbahaya dari Cacar Air dan Dapat Ditularkan dari Hewan ke Manusia’, Tersedia di: https://ugm.ac.id/id/berita/monkey-pox-lebih-berbahaya-dari-cacar-air-dan-dapat-ditularkan-dari-hewan-ke-manusia/ (Diakses 29 Agustus 2024).
Kementerian Kesehatan. (2023). ‘Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox)’, Tersedia di: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-mpox-monkeypox-2023/view (Diakses 29 Agustus 2024).
Rokom. (2022). ‘Kasus Monkeypox Pertama di Indonesia Terkonfirmasi’, Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220820/3140968/kasus-monkeypox-pertama-di-indonesia-terkonfirmasi-2/ (Diakses 29 Agustus 2024).
WHO. (2024). ‘Mpox’, Tersedia di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox (Diakses 29 Agustus 2024).
Artikel edukasi Mpox ini sudah di-review oleh:
Annisa Lihusnihina Amalia, S.KM
Programer Promkes Puskesmas Cisaruni
Puskesmas Cisaruni
Alamat: Jalan Cisinga Bantarpayung, Desa Cisaruni, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46466