Vaksin HPV (Human Papillomavirus) merupakan upaya preventif yang sangat penting untuk mencegah penyakit akibat infeksi HPV, seperti kanker serviks. Meskipun vaksin ini biasanya diberikan kepada wanita, pria juga dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi. Namun, seringkali terjadi kebingungan mengenai siapa sebenarnya yang perlu menerima vaksin ini. Artikel ini menjelaskan siapa saja yang membutuhkan vaksin HPV, termasuk kelompok umur, perbedaan kebutuhan pria dan wanita, serta pentingnya melindungi kelompok rentan dari infeksi HPV.
Kelompok Usia yang Disarankan untuk Vaksin
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksin HPV paling efektif diberikan kepada anak perempuan usia 9—14 tahun, sebelum mereka terpapar virus melalui aktivitas seksual. Pada usia ini, tubuh dapat membangun imunitas yang lebih kuat sebelum ada risiko paparan dari aktivitas seksual. Selain itu, vaksinasi pada usia 15—26 tahun tetap dianjurkan karena masih memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis HPV meskipun efektivitasnya sedikit menurun.
Untuk orang di atas 26 tahun yang belum pernah menerima vaksin, vaksinasi HPV tetap direkomendasikan. Meskipun pada usia dewasa efektivitasnya tidak seoptimal pada kelompok usia yang lebih muda, vaksinasi ini tetap membantu mengurangi risiko infeksi HPV dan komplikasi yang mungkin muncul.
Pria dan Wanita: Siapa yang Perlu divaksin?
Meskipun vaksin HPV sering dianggap penting hanya bagi wanita karena pencegahan kanker serviks, pria juga perlu mendapatkan vaksinasi. Meskipun metode skrining untuk HPV pada wanita telah terstandardisasi, belum ada standar yang sama untuk pria di Indonesia, yang menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap vaksinasi HPV untuk kedua jenis kelamin.
Pria yang memiliki risiko lebih tinggi, seperti mereka yang memiliki hubungan seksual dengan pria atau yang hidup dengan HIV, juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin HPV. Mereka dalam kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi HPV dan komplikasi terkait. Dengan mendapatkan vaksin, pria dapat melindungi diri mereka dari infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker yang terkait dengan virus ini. Dengan demikian, vaksinasi HPV tidak hanya penting bagi wanita tetapi juga bagi pria, terutama dalam konteks pencegahan kanker dan pengendalian penyebaran virus. Vaksinasi ini harus dipromosikan secara luas, dengan fokus pada pendidikan dan kesadaran masyarakat untuk mencapai hasil yang optimal dalam pencegahan kanker serviks dan kanker terkait HPV.
Perlindungan Kelompok Rentan dari Infeksi HPV
Perlindungan kelompok rentan dari infeksi Human Papilloma Virus (HPV) sangat penting, terutama mengingat dampak serius yang ditimbulkan oleh infeksi ini, termasuk kanker serviks. Kelompok rentan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam konteks vaksinasi HPV meliputi remaja putri, wanita usia subur, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu yang dapat memperburuk dampak infeksi HPV.
Selain individu dengan kondisi medis khusus, kelompok rentan juga mencakup mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan Indonesia mendorong perluasan vaksinasi ke daerah-daerah ini untuk memastikan bahwa semua orang, termasuk kelompok rentan, mendapatkan perlindungan dari infeksi HPV. Dengan demikian, vaksinasi yang lebih luas dapat membantu memutus rantai penyebaran HPV dan mengurangi prevalensi kanker terkait. Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap vaksinasi HPV sangat memengaruhi tingkat penerimaan vaksinasi di kalangan kelompok rentan. Sebuah studi di Universitas Airlangga menemukan bahwa meskipun 70,8% mahasiswi memiliki pengetahuan yang tinggi tentang vaksinasi HPV, hal ini tidak secara signifikan memengaruhi niat mereka untuk divaksinasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pengetahuan ada, faktor lain seperti dukungan sosial dan persepsi manfaat vaksinasi juga berperan penting dalam keputusan untuk divaksinasi.
Referensi
- Ayumaruti, D., & Dien Anshari. (2023). Tinjauan Sistematis terhadap Pengetahuan, Persepsi, Motivasi Masyarakat Tentang Vaksinasi HPV bagi Remaja Putri dan Wanita Usia Subur : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(4), 568–581. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i4.2988
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Vaksin HPV, Mencegah Kanker Leher Rahim Demi Mewujudkan Generasi Sehat. Available at: https://ayosehat.kemkes.go.id/apa-itu-vaksin-hpv
- Meites, E., Szilagyi, P. G., Chesson, H. W., Unger, E. R., Romero, J. R., & Markowitz, L. E. (2020). Human Papillomavirus Vaccination for Adults: Updated Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices. JAMA – Journal of the American Medical Association, 323(5), 468–469. https://doi.org/10.1001/jama.2019.18411
- Sari, A. D., Lutfi, N., Syadida, H., Dirani, D., Cholifah, N., Asriningrum, T. P., Yekti, P. K., Binati, B., Cahyasari, I. A., Hidayatullah, N. S., Mulya, L. A., Firman, A. T., & Nugraheni, G. (2020). Profil Pengetahuan Dan Keyakinan Vaksinasi Hpv Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Serviks Pada Mahasiswi Di Universitas Airlangga, Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas, 6(1), 14. https://doi.org/10.20473/jfk.v6i1.21824
- Savira, M., Yuwandari, R., Maryanti, Y., Kemal, R. A., & S, D. (2021). Studi Awal Analisis Molekuler Human Papillomavirus dari Apusan Glans dan Batang Penis. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(4), 433. https://doi.org/10.25077/jka.v9i4.1493
- Stier, E. A., Chigurupati, N. L., & Fung, L. (2016). Prophylactic HPV vaccination and anal cancer. Human Vaccines and Immunotherapeutics, 12(6), 1348–1351. https://doi.org/10.1080/21645515.2016.1149274
Artikel ini telah direview oleh:
Mamat Rahmat, Amd. Kep
Programer Promkes Puskesmas Kadipaten
UPTD PUSKESMAS KADIPATEN
Jl. Perjuangan Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten
Telepon (0265) 457815
Email: pkmkadipaten@gmail.com
Instagram: @puskesmaskadipatentasikmalaya