Sosialisasi Kesehatan dan Bakti Sosial Puskesmas Rajapolah

Puskesmas Rajapolah berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi kesehatan dan bakti sosial di Pondok Pesantren Shuffah Al Jamaah. Puskesmas Rajapolah hadir sebagai narasumber.

Pada tanggal 31 Oktober 2024, Puskesmas Rajapolah berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi kesehatan dan bakti sosial di Pondok Pesantren Shuffah Al Jamaah dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan santri dengan antusiasme tinggi dan dimulai pada pukul 08.00 ­­s.d. 10.30. Acara tersebut bertujuan memberikan edukasi kesehatan kepada para santri dan mempererat kerja sama antara pesantren dan tenaga kesehatan setempat. Diadakan di lingkungan pondok pesantren, kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para santri yang hadir.

Dalam sosialisasi tersebut, para petugas dari Puskesmas Rajapolah hadir sebagai narasumber. Para narasumber dari Puskesmas Rajapolah menyampaikan tiga materi utama yang sangat bermanfaat dan relevan untuk keseharian para santri.

Rangkaian Kegiatan

sosialisasi kesehatan pada santri

Materi pertama disampaikan oleh Ibu Sri Nurjanah, S.KM., yang memaparkan informasi mengenai penyakit gondongan dan scabies. Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur). Virus tersebut dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur yang keluar mulut atau hidung. Scabies banyak ditemukan pada tempat dengan kepadatan penghuni yang tinggi seperti pondok pesantren. Santri pondok pesantren berisiko mudah tertular berbagai penyakit kulit, khususnya penyakit scabies. Scabies mudah menular karena personal hygiene umumnya kurang mendapatkan perhatian dari para santri. Hygiene yang rendah dapat menjadi faktor penunjang berkembangnya penyakit kulit, seperti skabies.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Yanuar Rinayanti, S.KM., yang membahas pentingnya menjaga kesehatan lingkungan di pondok pesantren. Kesehatan Lingkungan di lokasi Pesantren sangat menentukan kenyamanan santri pada saat proses belajar alqur’an dan belajar ilmu agama islam. Dalam pandangan islampun masyarakat dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan juga kebersihan lingkungan khususnya ketika hendak beribadah kepada Allah SWT. Upaya menumbuhkan kepedulian santri terhadap kesehatan lingkungan melalui penyuluhan tentang kesehatan perlu dilakukan.

Materi terakhir disampaikan oleh Ibu Wulandari, S.Gz., yang memaparkan tentang penerapan gizi seimbang. g untuk mendukung kesehatan tubuh yang optimal.  Santri pondok pesantren, sebagian besar merupakan usia remaja. Jumlah penghuni asrama yang banyak menyebabkan pengawasan pada santri mengenai makanan yang dikonsumsi kurang. Dalam kesehariannya, santri cenderung hanya memenuhi kebutuhan makannya dengan jajanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti bakso, cireng, mie, cilok, dan lain-lain. Sehingga dihawatirkan kebutuhan gizi seperti protein, kalsium, vitamin C, dan zat besi kurang.

tanya jawab dengan santri

Akhir Kegiatan

Di akhir acara, para santri diberikan kesempatan untuk bertanya seputar materi yang disampaikan, menciptakan suasana diskusi yang interaktif. Para santri bertanya dengan antusias, dan setiap pertanyaan dijawab dengan penuh perhatian oleh para narasumber. Dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan para santri dan pihak pesantren dapat lebih memahami pentingnya kebersihan, kesehatan kulit, dan gizi seimbang. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pesantren dan santri untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara berkelanjutan.

Artike ini telah direview oleh:
Sri Nurjanah, S.K.M.
Staf Promkes Puskesmas Rajapolah

Puskesmas Rajapolah
Jl. Raya Rajapolah, Rajapolah, Kec. Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46155
Telp. (0265) 42000

Yuk Share Postingan Ini:
ranikurniawanti
ranikurniawanti
Articles: 13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *