Sosialisasi Pengukuran Antropometri untuk Kader Posyandu di Puskesmas Cisaruni

Pada Hari Kamis, 3 Oktober 2024, acara sosialisasi tentang pengukuran antropometri diadakan di Aula Puskesmas Cisaruni. Acara ini merupakan bagian dari upaya peningkatan keterampilan para kader Posyandu dalam melaksanakan pengukuran antropometri anak balita. Pengukuran antropometri, yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, merupakan salah satu metode penting dalam memantau status gizi dan tumbuh kembang anak. Puskesmas Cisaruni, melalui program yang dikemas secara khusus ini, ingin memastikan bahwa kader-kader Posyandu memiliki kemampuan yang mumpuni dalam melakukan pengukuran tersebut.

Acara ini diselenggarakan oleh Puskesmas Cisaruni dengan programer puskesmas sebagai penggerak utama kegiatan. Sosialisasi ini dihadiri oleh 46 perwakilan kader Posyandu dari berbagai wilayah di Kecamatan Cisaruni. Para kader ini merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama dalam memantau kesehatan balita di Posyandu. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan data pengukuran yang akurat sehingga status kesehatan anak-anak di wilayah mereka bisa terus dipantau.
Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Mita Triani N, Amd.Gz dan Isvan Rosyidi, Amd.Gz. yang merupakan ahli gizi di Puskesmas Cisaruni. Materi utama yang disampaikan oleh para narasumber adalah tentang teknik pengukuran antropometri yang benar. Dalam penjelasan yang diberikan, Mita Triani N. menekankan pentingnya akurasi dalam pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran antropometri dapat menyebabkan interpretasi yang salah terkait status gizi anak. Oleh karena itu, pengukuran harus dilakukan dengan cermat, menggunakan alat yang tepat, serta mengikuti prosedur standar. Sementara itu, Isvan Rosyidi lebih menekankan pada aspek teknis, seperti cara menggunakan alat-alat pengukur antropometri, termasuk timbangan digital dan stadiometer. Ia memberikan panduan langkah demi langkah dalam melakukan pengukuran, mulai dari mempersiapkan alat hingga mencatat hasil pengukuran. Kader-kader Posyandu juga diberikan kesempatan untuk berlatih langsung dengan alat-alat pengukur yang disediakan selama sesi praktik. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti latihan ini karena bagi sebagian besar dari mereka, ini adalah kesempatan untuk lebih memahami penggunaan alat secara langsung.
Acara berlangsung selama satu hari penuh, dari pagi hingga sore hari. Meski hanya berlangsung dalam satu hari, sosialisasi ini dipadatkan dengan materi-materi yang bermanfaat dan diselingi dengan sesi tanya jawab interaktif. Kader-kader Posyandu diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber mengenai berbagai situasi yang mungkin mereka hadapi saat melakukan pengukuran di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebagian besar berkaitan dengan kendala teknis seperti cara mengukur anak yang tidak bisa diam atau ketika alat pengukur tidak tersedia.
Hal yang menarik dari kegiatan ini adalah antusiasme para kader Posyandu dalam menerima materi. Beberapa di antara mereka merasa canggung dalam menggunakan alat-alat baru, tetapi dengan bimbingan dari narasumber dan praktik langsung, mereka semakin percaya diri. Dalam sesi diskusi kelompok, para kader saling berbagi pengalaman tentang tantangan yang sering mereka hadapi di Posyandu. Narasumber pun dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul serta memberikan solusi dan tips praktis agar para kader dapat mengatasi kendala tersebut di lapangan.
Harapan besar disematkan oleh berbagai pihak terhadap acara ini. Dari sisi penyelenggara, Puskesmas Cisaruni berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Posyandu, khususnya dalam hal pengukuran antropometri. Programer puskesmas menyatakan bahwa kemampuan kader dalam melakukan pengukuran yang akurat akan sangat berpengaruh pada upaya pencegahan dan penanganan gizi buruk di masyarakat. Sementara itu, dari sisi peserta, para kader Posyandu mengungkapkan bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Banyak di antara mereka yang sebelumnya belum terlalu memahami teknik pengukuran yang benar, kini merasa lebih siap dan yakin untuk melaksanakan tugas di Posyandu. Salah satu peserta, Ibu Rina, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu karena sebelumnya Ia sering ragu apakah pengukuran yang dilakukannya sudah benar atau belum. “Sekarang saya jadi lebih yakin bahwa pengukuran yang saya lakukan nanti di Posyandu bisa lebih akurat,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para kader Posyandu dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dengan benar dan konsisten saat pelaksanaan kegiatan di Posyandu. Akurasi data pengukuran sangat penting untuk menentukan tindak lanjut kesehatan balita, baik itu dalam upaya pencegahan malnutrisi maupun dalam pemberian intervensi yang tepat

Dengan suksesnya sosialisasi ini, Puskesmas Cisaruni berencana untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan keterampilan bagi kader Posyandu di masa mendatang. Hal ini sebagai bentuk komitmen mereka untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Pada akhirnya, semua pihak berharap, kader-kader Posyandu yang telah dibekali dengan keterampilan ini dapat menjadi pilar penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan kuat di masa depan.

Yuk Share Postingan Ini:
hamimarni
hamimarni
Articles: 11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *