Sssstt...! Ini Nih Rahasia Puskesmas Poto Tano Bisa Raih Akreditasi Paripurna!
Puskesmas Poto Tano adalah Puskesmas Pertama yang TERAKREDITASI PARIPURNA Tahun 2017 di  wilayah Indonesia Tengah. Ini nih Rahasia Suksesnya!

Puskesmas Poto Tano adalah Puskesmas Pertama yang TERAKREDITASI PARIPURNA Tahun 2017 di  wilayah Indonesia Tengah
(Red: http://www.sumbawakini.com/2017/10/puskesmas-poto-tano-terbaik-di.html)

Paripurna loh? Tingkatan akreditasi puskesmas tertinggi, dimana hal ini mengindikasikan bahwa semua yang melekat dalam puskesmas, mulai dari Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan semua administarsi manajemen puskesmas (Admen) sudah terstandar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang paripurna di masyarakat.

Puskesmas Poto Tano

Selain karena memang 3 (tiga) hal tadi sudah bagus, dua hal krusial yang menurutku membuat salah satu puskesmas di Kabupaten Sumbawa Barat – dengan landscape Savana dan Pantai bak surgawi ini – mendapatkan predikat Paripurna adalah:

INOVASI KECAMATAN KELOR

Kelorisasi untuk peningkatan status gizi masyarakat Poto Tano. Jadi, melalui Peraturan Daerah (Perda) yang dicetuskannya, Bapak Bupati menetapkan Kecamatan Poto Tano sebagai Kecamatan Kelor yang mewajibkan setiap Rumah Tangga (RT) menanam minimal 3 (tiga) pohon kelor di pekarangannya untuk memenuhi asupan gizi.

Bahkan posyandu yang ada di kecamatan ini pun PMT (Pemberian Makanan Tambahan)-nya berbahan kelor gengs. Aku sendiri sudah mencicipi dua dari sekian banyak inovasi pengolahan kelor yang ada, yakni nugget kelor dan puding kelor. Awalnya terasa aneh, bahkan mau mengonsumsinya pun ragu-ragu, tapi setelah dicicip ternyata rasanya enak bahkan anak-anak balita pada doyan di sana. Tak tanggung-tanggung, beberapa Kepala Desa pun menganggarkan dana desanya untuk penggalakan kelorisasi ini.

APIKNYA KERJASAMA LINTAS SEKTOR

Salah satu kebijakan Kepala Puskesmas Poto Tano yang aku akui TOP banget adalah ada kewajiban untuk semua petugas puskesmas yang sedang turun lapangan wajib membawa 3 (tiga) buku yakni: 1) Buku Program; 2) Buku Koordinasi Lintas Sektor; dan 3) Buku Keluhan Masyarakat.

Dari sini saja sudah terlihat bagaimana puskesmas ini paham akan urgensi dukungan lintas sektor kan? Sebagai buktinya, aku menyaksikan secara langsung – sehabis posyandu dilaksanakan, terdapat evaluasi yang melibatkan lintas program dan lintas sektor.

Tidak hanya itu, dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), puskesmas juga turut hadir dan sumbang pikiran melalui Petugas Kesehatan Desa. Itu masih dari sisi Puskesmas.

Dari sisi Pemerintah Kecamatan dan Desa tak kalah dukungannya. Camat Poto Tano adalah seorang SKM yang dulunya Mantan Kepala Puskesmas Poto Tano. Bisa dibayangkan bagaimana kecamatan yang dipimpin seorang SKM?

Gelontoran dana untuk jaminan kesehatan masyarakat khususnya para lansia dan difabel menjadi mata anggaran terbesar serta dukungan dan komitmen untuk penggalakan KTR di instansi pemerintahan bukan isapan janji politik belaka. Pun juga Kepala Desanya – memahami dengan gamblang apa itu akreditasi, pentingnya untuk masyarakat, dan apa peran desa.

Sepertinya, belum tentu puskesmas yang ada di daerah maju sekalipun sudah terakreditasi paripurna, ha..ha..ha..ha… bangga kok memang! Bahkan semakin bangga karena ini puskesmas penempatan Pencerah Nusantara.

Pencerah Nusantara Poto Tano

Buat teman-teman PN Sumbawa Barat, so proud of you gengs juga semua staf Puskesmas Poto Tano. Semangat terus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Poto Tano!

(Visited 21,970 times, 1 visits today)