TASIKMALAYA, KESMAS-ID – Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi (PRKMG), Wahyu Pudji Nugraheni, pada pembukaan Webinar dengan tema “Stunting dan Defisiensi Gizi Mikro di Indonesia” melaporkan prevalensi stunting di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif, meningkat di periode 2010-2013, kemudian menurun pada periode 2014-2018. Selanjutnya, pada 2021, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan penurunan prevalensi 3.3% menjadi 24.4%, dan pada 2022 turun menjadi 21,6 %.
Walaupun terjadi penurunan angka secara fluktuatif, program pencegahan stunting di Indonesia masih terus dilakukan untuk menurunkan risiko sampai di bawah 14% di tahun 2024.
Definisi Stunting
Moms, apakah Si Kecil mengalami pertumbuhan yang kurang dari teman sebayanya? Kalau iya, bisa jadi Si Kecil mengalami stunting atau malnutrisi sejak lahir, lho.
Dilansir dari Siloam Hospitals, stunting adalah kondisi di mana Si Kecil mengalami penghambatan tinggi badan kurang dari teman-temannya. Biasanya stunting disebabkan karena kekurangan nutrisi pada ibu hamil dan selama masa pertumbuhan.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang Moms perlu tahu ketika Si Kecil mengalami stunting, di antaranya:
- Asupan gizi yang buruk
- Kurangnya pengetahuan dari ibu hamil mengenai kesehatan dan gizi Si Kecil dari rahim sampai melahirkan
- Akses yang kurang memadai di Puskesmas
- Harga makanan bergizi yang cenderung mahal
- Air bersih dan sanitasi yang kurang
Gejala Stunting
Gejala stunting bisa Moms perhatikan bila Si Kecil mengalami kendala seperti:
- Si Kecil berbadan lebih pendek dari teman-temannya
- Proporsi tubuh kelihatan normal, tetapi Si Kecil terlihat agak muda dibanding teman-temannya
- Berat badan kurang dari anak kebanyakan
- Pertumbuhan tulang terhambat
Pengobatan Stunting
Moms perlu memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter bila mengalami gejala stunting biasanya dokter akan memberikan:
- Mengobati penyakit yang diderita. Apabila Si Kecil terindikasi TBC maka akan diberikan obat antituberkulosis
- Banyak konsumsi makanan kaya nutrisi dari sumber nabati dan hewani
- Memberikan multivitamin A, zinc (seng), zat besi, kalsium, yodium
- Mengubah kebiasaan pola hidup sehat sejak dini
- Membersihkan air sanitasi lingkungan tempat tinggal
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
- Imunisasi rutin
Saran Pola Hidup Sehat
Sebagai langkah awal, Moms bisa melakukan langkah hidup sehat untuk cegah Si Kecil mengalami stunting. Moms bisa mulai membiasakan perilaku hidup sehat mulai dari menjaga kebersihan air, mengajarkan Si Kecil mencuci tangan, dan memenuhi nutrisi Si Kecil dengan multivitamin.
Selain itu, Moms bisa mulai mengonsumsi makanan nabati dan hewani tinggi nutrisi, seperti:

Penanggulangan stunting pada Si Kecil harus dimulai dari kandungan, ya, Moms. Persiapan sedari dini perlu diketahui terutama ilmu terkait gizi dan nutrisi untuk pencegahan lebih optimal. Moms bisa berkonsultasi ke dokter atau puskesmas terpercaya bila butuh bantuan, ya.
Puskesmas Cineam juga memiliki program untuk mengatasi permasalahan stunting yang biasa dilaksanakan setiap bulannya. Kegiatan ini juga didukung oleh tim pembina Kabupaten, tim Kecamatan, tim Puskesmas, PKK, dan Pendamping Posyandu Juara Cineam untuk mengedukasi dan sosialiasi kepada masyarakat umum terkait pentingnya mencegah stunting bagi ibu hamil.
Referensi:
https://www.brin.go.id/news/116962/brin-ungkap-prevalensi-stunting-di-indonesia-cenderung-fluktuatif
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-stunting
https://telemed.ihc.id/artikel-detail-914-Bagaimana-Pengobatan-Dan-Pencegahan-Stunting.html
https://www.alodokter.com/stunting
Ningrum, N, Puspita., Hidayatunnikmah, N., & Rihardini, T. (2020). Cegah Stunting Sejak Dini dengan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 11(4), 550-555.
Artikel Edukasi Stunting ini sudah direview oleh:
Dewi Andrayani, S.KM
Progamer Promkes UPTD Puskesmas Cineam
Puskesmas Cineam
Jl. Raya Cineam, Kec. Cineam, Tasikmalaya Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
Telp/WA: (0261) 380562