Kesmas.id-Kasus cuci darah pada anak semakin meningkat setiap tahunnya. Dilansir dari www. nasional.tempo.com untuk wlayah DKI Jakarta kasus ginjal akut pada anak mencapai angka 326 kasus per 5 Februari 2023. Peningkatan kasus cuci darah pada anak disebabkan oleh pola makanan yang tidak sehat, termasuk mengosumsi minuman pemanis dalam kemasan, serta kurang aktivitas fisik.
Biaya berobat untuk kasus cuci darah pada anak tentunya tergolong tidak murah. Biaya tersebut berkisar antara 800 ribu hingga 1 juta rupiah per sesi. Beberapa orang tua merasa terbebankan dengan biaya tersebut secara finansial sehingga BPJS menjadi salah satu cara untuk meringankan biaya pengobatan anak yang mengalami kasus cuci darah. Untuk memperoleh bantuan dari BPJS diperlukan persyaratan berikut :
- Anak peserta BPJS aktif dan sudah terdaftar sebagai peserta JKN
- Peserta JKN mengikuti prosedur yang berlaku di fasililtas kesehatan setempat
- Jenis cuci darah yang ditanggung oleh BPJS yaitu Hemodialisis dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
Disisi lain orang tua dapat mencegah anak agar tidak terkana penyakit gagal ginjal dengan menjaga dan mengawasi serta memberikan eduksi kepada anak terkait pencegahan gagal ginjal pada anak. Cara mudah yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memberikan edukasi dan membantu anak untuk banyak minum air putih setiap harinya. Air putih memiliki peranan yang sangat penting dalam tubuh karena dapat mencegah dehidrasi dan berfungsi dalam proses pelarutan zat-zat sisa pada tubuh yang terbuang di dalam urin.
Pencegahan merupakan solusi terbaik dan termudah untuk dapat diterapkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Jangan sampai penyesalan terjadi setelah anak terkena gagal ginjal dan cuci darah setiap minggunya.
Referensi :