Pembangunan proyek fisik Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang terletak di Kelurahan Banyuanyar, Kabupaten Sampang, menjadi cermin buruknya manajemen pembangunan di kota Bahari.
Pasalnya, Puskesmas yang dibangun dengan pagu anggaran sebesar Rp 5.188.504.000 dari Dana Alokasi khusus (DAK) tahun 2016 itu kemarin malam 3 atap ruangannya ambrol. Akibatnya, tiga pasien di ruang anak harus diungsikan kerumah sakit terdekat.
Pantauan di lokasi, sejumlah genting dan plafon penyangga kontruksi bangunan tersebut runtuh ke lantai bawah, tak ayal sejumlah ruangan tertutup akibat kejadian tersebut. Diantaranya, ruang obat, musala, ruang UKM dan ruang laundry.
“Seluruh pegawai diliburkan karena banyak atap yang runtuh, bahkan tiga pasien tadi malam dipindah ke rumah sakit,” kata salah seorang cleaning servis yang engan disebut identitasnya, Minggu (19/3/2017).
Terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Pemkab Sampang, Abd Hannan saat dikonfirmasi membenarkan adanya atap bangunan Puskesmas yang ambrol. Pihaknya berdalih kerusakan itu akibat hempasan angin puting beliung yang terjadi kemarin malam.
“Memang kemarin malam ada puting beliung, jadi atapnya ambrol, tapi perlu diketahui, rekanan masih punya tangungjawab untuk melakukan perbaikan karena masih dalam masa pemeliharaan,” tegasnya.
Disinggung adanya indikasi pengerjaan yang dilakukan asal-asalan, pihaknya membantah akan kondisi tersebut. Bahkan Hannan sesumbar bahwa pembangunan tersebut sudah sesuai dengan perencanaan.
“Kami rasa sudah sesuai dengan perencanaan karena meski sudah selesai dan telah diresmikan tapi belum dilakukan audit oleh BPK. Namun, perlu diketahui saya akan menekan pihak rekanan untuk segera melakukan perbaikan, karena Puskesmas adalah merupakan kebutuhan masyarakat,” tandasnya.