Puskesmas Tinewati tingkatkan remaja sehat melalui Skrining PTM dan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan NAPZA bersama SMK As Saabiq. Program P2P Dinas Kesehatan Tasikmalaya ini dilaksanakan pada 6 Agustus 2024 di Aula Kampus SMK As Saabiq Singaparna, dan diikuti oleh 100 siswa.
Sosialiasi Bahaya Penyalahgunaan NAPZA
Kegiatan yang berlangsung selama empat jam ini, dibuka pada pukul 08.30, oleh Bapak Asep A.S. Hidayat, S.Kep, Ners., M.Kep.. Kegiatan diawali dengan dengan materi yang pertama, yakni Sosialiasi Bahaya Penyalahgunaan NAPZA. Konsumsi NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan ketergantungan pada penggunanya. Bahaya lain yang mengikuti ketika seseorang yang terus-menerus mengkonsumsi NAPZA, ialah seperti gangguan mental, gangguan fungsi otak, overdosis, masalah sosial dan hukum, dan risiko penyakit menular,seperti HIV, dan Hepatitis C. Sangat disayangkan bukan jika hal-hal tersebut menghantui generasi penerus bangsa?
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk pencegahan yang dilakukan Dinas Kesehatan Tasikmalaya agar remaja lebih mengenal NAPZA dan dampak penggunaanya sehingga mereka lebih melek dan tidak terjerumus dengan menyalahgunakan NAPZA. Sosialisasi ini turut dimeriahkan dengan adanya kuis berhadiah pada akhir sesi pemberian materi.
Skrining PTM (Penyakit Tidak Menular)
WHO menyebutkan penyakit tidak menular sama dengan penyakit kronis, yang cenderung memiliki durasi cukup lama. PTM merupakan hasil kombinasi dari faktor genetik, psikologis, lingkungan, dan kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan yang memicu PTM biasanya seperti stress, diet tidak sehat, gangguan fungsi indera, kurang aktivitas fisik, dan lain sebagainya.
Beberapa PTM yang banyak berisiko kematian antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, gangguan pernapasan akut (seperti asma, dan hipertensi pulmonal), penyakit ginjal, dan gangguan mental. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyerang siapapun, tanpa memandang usia, sekalipun usia remaja yang dikatakan prima. Karenanya, pencegahan PTM sebaiknya dilakukan sedini mungkin melalui skrining, seperti yang dilakukan oleh para siswa SMK As Saabiq Singaparna.
Setelah kegiatan sosialisasi, bersama para staf puskesmas, skrining PTM dilakukan dengan pemeriksaan berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar perut (LP), gula darah sewaktu (GDS), dan kadar karbon monoksida (CO). Selain itu, juga dilakukan pengecekan fungsi pendengaran, fungsi penglihatan, dan skrining jiwa. Saat ditanya, ternyata, sebagian besar peserta menyatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka melakukan skrining PTM.
Pengalaman skrining PTM membuat peserta semakin memahami kondisi tubuh mereka. Sehingga, para peserta diharapkan semakin membuka mata terhadap pentingnya menjaga kesehatan, terlebih pada masa pertumbuhan. Menjaga kesehatan tidak sebatas mengkonsumsi makanan bergizi, tetapi juga berolahraga dan menjauhi penggunaan NAPZA secara tidak benar. Sebab, masa remaja adalah masa penting, di mana remaja sehat ialah bekal untuk menjadi menjadi orang dewasa yang berkualitas.
Segeralah memeriksakan diri kepada tenaga kesehatan apabila mendapati keluhan pada tubuh. Jika perlu, lakukan pemeriksaan secara berkala untuk memantau kondisi tubuh.
Referensi