Pertemuan Tinjauan Manajemen (PTM) merupakan pertemuan yang dilakukan oleh manajemen secara periodik untuk meninjau kriteria sistem manajemen mutu dan kinerja pelayanan/ penyelenggaraan kegiatan puskesmas, bertujuan untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, dan keefektifitasnya. Pertemuan ini telah dilaksanakan pada 10 Juli 2024 di Aula Puskesmas Rajapolah yang dihadiri seluruh karyawan puskesmas dengan jumlah ± 90 orang.
PTM tersebut akan membahas 8 program, untuk saat ini baru disajikan 2 program yaitu program MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan) – Pengelolaan Limbah dan Manajemen – Pemeliharaan Sarpras, Pendaftaran, Keuangan. Adapun program yang belum dibahas, akan dilanjutkan pada PTM Tahap 2, rencana dilaksanakan tanggal 17 Juli 2024.
Moderator dalam kegiatan PTM Tahap I ini adalah dr. Asep Hermana selaku PJ Mutu. Acara dibuka oleh Kepala Puskesmas Rajapolah yaitu H. Hani Hariri, S.Kep., Ners., M.M mulai pukul 13.00 s.d 15.30 WIB. Acara diawali dengan perpisahan purna bakti Ibu Nani Sumarni, Amd. Kes.
Pada MFK-Pengelolaan Limbah, Sri Nurjanah, S.K.M menyampaikan bahwa terdapat masalah dalam pemilihan sampah medis dengan capaian hanya 56%. Hal ini disebabkan tidak adanya tenaga audit dalam pemilihan sampah medis padat dan petugas kurang mengetahui dalam pemilihan sampah medis sesuai prosedur. Dari hasil rekomendasi Rapat Tinjauan Mutu (RTM) maka akan dibentuk tim audit pemilihan sampah medis padat dan dilakukan sosialisasi prosedur pemilihan sampah medis.
Sedangkan pada Manajemen – Pemeliharaan Sarpras, Pendaftaran, Keuangan, N. Teni Kristinawati, S.Kep., Ners., M.M. menyampaikan bahwa terdapat beberapa masalah yaitu kurangnya rasa tanggungjawab terhadap sarpras yang ada di puskesmas, ketidaksesuaian setoran pendapatan dari unit ke kasir, dan tidak sesuainya jumlah pasien yang mendaftar ke unit pendaftaran dengan unit 24 jam. Setelah dilakukan analisa masalah tersebut, kemudian dilakukan rencana tindak lanjut dan dihasilkan rekomendasi RTM yaitu akan dilaksanakan sosialisasi dan pembentukan tim audit tentang 5R (Ringkas, Rawat, Rajin, Resik, dan Rapih), monitoring keuangan tiap minggu, dan sosialisasi/ refreshing petugas tentang SOP alur pasien.
Dengan dilaksanakannya PTM, diharapkan seluruh permasalahan terkait pelayanan dan sistem manajemen dapat diperbaiki sehingga menghasilkan pelayanan yang bermutu dan kepuasan masyarakat meningkat, ujar dr. Asep Hermana selaku PJ Mutu. Adapun Yanuar Rinayanti, S.K.M. menambahan “Dengan adanya PTM ini bisa menghasilkan suatu output yang kita inginkan, kalau bisa PTM itu tidak 6 bulan sekali, minimal 3 bulan sekali supaya masalah tidak jauh dari pemecahannya”.