Pada Bulan Agustus 2024, UPT Puskesmas Saptosari menyelenggarakan dua acara penting, yaitu Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan Rapat Koordinasi Kader (Rakor) Posyandu. MMD atau Musyawarah Masyarakat Desa mengumpulkan perwakilan warga desa, tokoh masyarakat dan para petugas untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD. Sementara itu, Rapat Koordinasi Kader Posyandu melibatkan kader posyandu, relawan kesehatan yang berperan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak di wilayah atau desa tertentu.
Puskesmas Saptosari melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada Senin, 19 Agustus 2024, di Balai Kalurahan Jetis. Sebanyak 25 peserta ikut serta, termasuk lurah, koordinator PKK, koordinator kader, dukuh, RW, RT, tokoh masyarakat, dan perwakilan kader kesehatan. Sudarsih, A.Md.Keb, memimpin musyawarah ini sebagai ketua rapat, dengan Alfian Surya Nugraha, Amd.Kes, sebagai sekretaris dan Kurniawati Afien Azizah, SKM, sebagai pencatat. Musyawarah dimulai pukul 09.00 WIB dengan ucapan penghormatan kepada tamu undangan dan ucapan puji syukur dari Bapak Lurah Agus Susanto, SKM.
Pembahasan materi dibawakan oleh dua narasumber. Narasumber pertama, Sudarsih, A.Md.Keb., menjelaskan tentang Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yang merupakan pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakat dan para petugas untuk membahas hasil survei mawas diri. Tujuan MMD adalah agar masyarakat dapat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya dan menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah tersebut. Narasumber kedua, Kurniawati Afien Azizah, SKM, memberikan pemaparan tentang hasil pengisian formulir Survei Mawas Diri (SMD) terkait hipertensi di Kalurahan Jetis, yang mencakup data :
- Berdasarkan Riwayat :
- 47,8% responden memiliki riwayat keluarga hipertensi
- 20,3% responden menderita hipertensi dan tidak rutin mengonsumsi obat.
- Berdasarkan Pengetahuan :
- 18,1% responden belum mengetahui tentang hipertensi.
- Berdasarkan Perilaku :
- 42,9% responden (usia produktif dan lansia) tidak melakukan cek tekanan darah
- 31,3% responden sering mengonsumsi makanan yang asin atau garam berlebih
- 46,7% responden sering mengonsumsi makanan berminyak/gorengan
- 65,4% responden memiliki anggota keluarga yang merokok
- 39% responden tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga minimal tiga kali dalam seminggu
- 34,1% responden sering mengalami stres atau banyak pikiran
- 7,7% responden memiliki berat badan berlebih (kegemukan).
- Berdasarkan Non-Perilaku :
- 6,6% responden tidak mendapat dukungan keluarga untuk pemeriksaan rutin/cek tensi.
- 17% responden merasa Posyandu Lansia jauh dari tempat tinggal.
- Potensi Pemberdayaan Masyarakat
- Banyak potensi pemberdayaan di lingkungan Kalurahan Jetis, seperti Posyandu Lansia, Karangtaruna, dan pengajian.
Setelah pemaparan materi oleh kedua narasumber, Sudarsih, A.Md.Keb, memandu sesi diskusi yang membahas rencana kegiatan untuk tahun 2025 di Kalurahan Jetis. Peserta menyepakati rencana sebagai berikut :
- Sosialisasi hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi
- Senam Germas untuk meningkatkan kebugaran masyarakat
- Kunjungan rumah bagi penderita hipertensi guna meningkatkan kesadaran pentingnya pemeriksaan rutin
- Penyelenggaraan Posbindu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya bagi warga usia produktif.
Puskesmas Saptosari akan melaksanakan kegiatan-kegiatan ini sepanjang tahun 2025 di berbagai lokasi di kalurahan, melibatkan berbagai pihak seperti kalurahan, puskesmas, kader, dan dukuh, serta didanai oleh APBKal. Kegiatan serupa dilanjutkan di Balai Kalurahan Kepek pada Rabu, 21 Agustus 2024, di Kalurahan Planjan pada Kamis, 22 Agustus 2024, dan di Kalurahan Kanigoro pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Sebelumnya, pada Jumat, 2 Agustus 2024, pukul 08.30 WIB, Puskesmas Saptosari mengadakan Rapat Koordinasi Kader Posyandu Triwulan III di rumah Ibu Emi Kusrini, Cekel, Jetis, Saptosari. Rapat ini dihadiri oleh 62 kader dari tujuh kalurahan:
- Kalurahan Planjan : 14 kader
- Kalurahan Monggol : 10 kader
- Kalurahan Ngloro : 7 kader
- Kalurahan Kanigoro : 10 kader
- Kalurahan Kepek : 6 kader
- Kalurahan Jetis : 6 kader
- Kalurahan Krambilsawit : 9 kader
Rakor Kader ini bertujuan untuk mengoordinasikan kegiatan Posyandu dan memastikan setiap kader memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mendukung program kesehatan masyarakat.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan Rapat Koordinasi Kader (Rakor) Posyandu memberikan beberapa manfaat penting bagi masyarakat. Kegiatan ini meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan, termasuk informasi mendalam mengenai hipertensi serta faktor risiko dan perilaku yang mempengaruhi kesehatan. Sesi diskusi yang membahas rencana aksi konkret untuk tahun 2025 menawarkan harapan untuk perbaikan kesehatan di masa depan. Rakor Kader yang melibatkan tujuh kalurahan berperan dalam aksi kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal bagi ibu dan anak. Kedua acara ini mencerminkan komitmen pemerintah desa, UPT Puskesmas Saptosari, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan di wilayah Saptosari.
Penulis berharap kegiatan ini akan memberi dampak positif bagi masyarakat mengenai kesadaran tentang pentingnya kesehatan, dan diharapkan program-program kesehatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik serta dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Artikel ini telah direview oleh:
Sudarsih, A.Md.Keb Tenaga Promkes Puskesmas Saptosari
Puskesmas Saptosari Jl. Raya Panggang Wonosari, Mojosari, Jetis, Kec. Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55871 Telpš : 0895415527934