Walikota Apresiasi Kegiatan Komunitas Peduli Lingkungan FKM Undip

Komunitas Peduli Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip ikut andil dengan menyelenggarakan acara Tambak Lorok Peduli Sampah.

Tingkat kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap kebersihan lingkungan semakin tinggi. Buktinya, salah satu komunitas di Kota Semarang, yaitu Komunitas Peduli Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip ikut andil dengan menyelenggarakan acara Tambak Lorok Peduli Sampah. Tak hanya anggota komunitas tersebut, Walikota Semarang pun terlihat ikut memungut sampah yang ada di halaman mushola RT 02 RW 15 Kampung Tambak Lorok.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir juga memberikan apresiasi kepada anggota komunitas peduli lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip yang kerap melakukan transfer ilmu kepada para pelajar hingga tingkat SMP.

“Memang harus begini, kita seluruh warga Kota Semarang bersama pemerintah bersinergi untuk mengelola dan membenahi sebuah kota agar menjadi lebih baik. Jangan semuanya diserahkan kepada pemerintah. Jika ada persoalan dapat diatasi bersama-sama seperti yang dilakukan di Kelurahan Tambaklorok ini,” ujarnya, Sabtu (11/3).

Sebuah hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan, bahwa potensi sampah plastik yang ada di lautan Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai Negara kedua terbesar di dunia yang menyumbang sampah ke laut setelah Tiongkok.

Bahkan dalam lima tahun terakhir, dari 2011 hingga 2015, ada kecenderungan peningkatan volume sampah plastik di 22 kota metropolitan dan kota besar di Indonesia dari yang semula 400 ribu m3/tahun di tahun 2011 menjadi 1.200.000 m3/tahun di tahun 2015.

Sedangkan di Kota Semarang dengan jumlah penduduk mencapai 1,6 juta jiwa yang tersebar di 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan setiap harinya menghasilkan 1000 ton sampah, sementara yang masuk ke TPA mencapai 850 ton, 15% sisanya dikelola oleh kurang lebih 50 bank sampah yang ada di Kota Semarang untuk menjadi pupuk dan gas metana.

Dinas Lingkungan Hidup telah menganggarkan kontainer baru sebanyak 90 unit. Ini merupakan fokus utama Dinas tersebut dalam pembenahan di bidang kebersihan lingkungan. Dengan pembaharuan kontainer pengangkut sampah tersebut diharapkan para pengguna jalan tidak terganggu dengan bau sampah yang diangkut serta tidak ada ceceran sampah akibat kontainer yang berlubang.

Lebih lanjut Hendi menambahkan, saat ini sampah menjadi persoalan yang sangat serius di Semarang. Banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Kota Semarang salah satu penyebab terbesarnya adalah karena sampah yang menyumbat saluran-saluran atau drainase.

“Kalau hujan dan saat air rob pasang menimbulkan persoalan yaitu tidak berfungsinya pompa padahal kita memiliki sebanyak 97 pompa. Tapi saat hujan deras disertai pasangnya rob ditambah banyaknya sampah tentu resiko banjir tidak dapat kita hindari. Untuk itu, melalui kegiatan semacam ini sedikit banyak dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sehingga harapannya dapat mengurangi sampah yang ada di Kota Semarang,” pungkasnya.

SUMBER

Yuk Share Postingan Ini:
Amrullah Jabar
Amrullah Jabar

Editor Kesmas-ID

Articles: 129

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *