Hingga minggu ke-17 tahun 2024, tercatat 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 621 kasus kematian di Indonesia. Berdasarkan laporan dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tasikmalaya per Juni 2024 masih cukup tinggi. Sejak awal tahun 2024 saja, terdapat 411 kasus dengan lokus sebaran paling tinggi berada di Kecamatan Manonjaya, Cineam, dan Rajapolah. Jumlah itu mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah kasus sampai akhir tahun hanya menyentuh angka 319 orang.
Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan. Hal ini disebabkan oleh penambahan titik perkembangbiakan nyamuk yang meningkatnya seiring tingginya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahun wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB) di beberapa daerah.
Apa Itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah bentuk demam berdarah (DF) yang parah, yang dapat mengancam jiwa. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Negara beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjadi faktor risiko penularan virus dengue. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Bagaimana DBD Menyebar?
Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia. Setelah menggigit orang yang terinfeksi virus dengue, nyamuk tersebut dapat menularkan virus ke orang lain melalui gigitan berikutnya.
Salah satu faktor risiko demam berdarah dengue adalah tinggal atau bepergian ke daerah tropis dan subtropis karena dapat meningkatkan risiko terkena virus dengue. Daerah yang berisiko meliputi Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika. Selain itu, memiliki riwayat terinfeksi virus dengue sebelumnya juga meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah ketika terkena DBD. Usia di bawah 15 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi terkena demam dengue dan demam berdarah dengue.
Bagaimana Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypti?
Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.
Mengapa DBD Berbahaya?
Kebanyakan penderita demam berdarah memiliki gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali dan akan membaik dalam 1–2 minggu. Dalam kasus yang jarang terjadi, demam berdarah dapat menjadi parah dan menyebabkan kematian.
Gejala DBD biasanya muncul dalam 4–10 hari setelah infeksi dan berlangsung selama 2–7 hari. Gejalanya dapat berupa:
- Demam tinggi (40°C/104°F)
- Sakit kepala parah
- Nyeri di belakang mata
- Nyeri otot dan sendi
- Mual
- Muntah
- Kelenjar bengkak
- Ruam
Orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya berisiko lebih besar terkena demam berdarah parah. Gejala demam berdarah yang parah sering kali muncul setelah demam hilang, antara lain:
- Sakit perut parah
- Muntah terus-menerus
- Pernapasan cepat
- Gusi atau hidung berdarah
- Kelelahan
- Kegelisahan
- Darah dalam muntahan atau tinja
- Merasa sangat haus
- Kulit pucat dan dingin
- Merasa lemah.
Orang dengan gejala parah ini harus segera mendapatkan perawatan. Setelah sembuh, penderita demam berdarah mungkin merasa lelah selama beberapa minggu.
DBD dapat berkembang menjadi Dengue Shock Syndrome (DSS) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) yang dapat menyebabkan pendarahan internal, penurunan tekanan darah drastis, hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Pengobatan DBD
Pengobatan DBD meliputi konsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, baik melalui cairan oral maupun melalui cairan intravena jika diperlukan. Pasien juga disarankan untuk beristirahat total dan melakukan kompres pada tubuh untuk membantu mengatasi demam.
Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Fokusnya adalah mengobati gejala nyeri. Sebagian besar kasus demam berdarah dapat diobati di rumah dengan obat pereda nyeri. Asetaminofen (parasetamol) sering digunakan untuk mengendalikan rasa sakit. Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin dihindari karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Sebelum mengonsumsi obat-obatan, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter yang memeriksa untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ayo Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk Cegah DBD!
Berikut ini adalah cara mencegah DBD yang dapat kita lakukan secara bersama di lingkungan sekitar kita dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus, yaitu:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup tempat-tempat penampungan air
- Mendaur ulang berbagai barang yang
- memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3M di atas, yang dimaksud pada poin Plus antara lain:
- Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
- Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
- Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan
- Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Demam Berdarah Dengue merupakan ancaman serius yang memerlukan perhatian dan tindakan pencegahan dari seluruh lapisan masyarakat. Kita perlu mengetahui tanda dan gejala, penyebab, serta penanganan yang tepat. Menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M Plus dan menjaga diri dari gigitan nyamuk diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya DBD. Apabila gejala muncul, segera mencari perawatan medis agar dapat ditangani dengan tepat sehingga mengurangi risiko dan dampak serius dari penyakit ini.
Referensi:
- Agustina, Novita.2022.Ayo Cari Tahu Apa itu Demam Berdarah.Jakarta: Kemenkes RI.
- Ayosehat.kemenkes.go.id.Demam Berdarah Dengue.Diakses pada 2024, dari https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue
- Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.2023.Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus.Jakarta: Kemenkes RI
- Indonesia.go.id.(2024, 03 April).Kiat Cegah Wabah DBD.Diakses pada 2024, dari https://indonesia.go.id/kategori/kesehatan/8099/kiat-cegah-wabah-dbd?lang=1
- Priangan.com.(2024, 13 Juni).Penyakit DBD di Kabupaten Tasik Meningkat, Hingga Juni Sudah Tembus 411 Kasus.Diakses pada 2024, dari https://priangan.com/penyakit-dbd-di-kabupaten-tasik-meningkat-hingga-juni-sudah-tembus-411-kasus/
Artikel Edukasi Demam Berdarah Dengue (DBD) ini sudah direview oleh:
Fepi Pebrianti, S.K.M.
Programer Promkes Puskesmas Sukahening
Puskesmas Sukahening
Alamat: Jl. Raya Sukahening No 105 Kecamatan Sukahening 46154
Telp: (0265) 420296
Email: pkm.sukahening@gmail.com