Yuk! Lebih waspada Mpox!
Sudah tahu kan, kalau Mpox telah diumumkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)? Penularannya juga melalui berbagai cara, dengan tingkat risiko yang beragam pula di berbagai negara.
Mpox atau Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Monkeypox (MPXV). Awalnya, penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia (penyakit zoonosis), namun ternyata, juga dapat tertular dari manusia ke manusia. Kemenkes RI menyatakan bahwa penularan Mpox ialah melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual.
Waspada Mpox! Kenali Gejalanya!
Ketika terjangkit, gejala yang biasa muncul setelah 1–21 hari terpapar virus, dengan gejala seperti demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam atau lesi kulit. Untuk pembengkakan getah bening, area yang terdampak biasanya di bawah dagu, bawah rahang, leher, dan selangkangan. Gejala-gejala tersebut akan hilang dalam 2–4 minggu, namun akan lebih lama pada orang dengan imun yang lebih lemah.
Sebagai traveler atau orang yang sering bepergian, keberadaan Virus Mpox yang masih mengancam seperti saat ini akan menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah tidak banyak membatasi, namun, sudah kewajiban kita untuk selalu berhati-hati. Berikut tips untuk menghindari virus Mpox untuk traveler, atauorang yang sering bepergian
Pertama, Konsultasi Kesehatan Sebelum Perjalanan
Saat ini memang telah tersedia vaksin untuk mencegah Virus Mpox di Indonesia, namun belum dapat dilakukan vaksinasi secara massal karenakan jumlah vaksin masih terbatas. Saat ini, vaksinasi diprioritaskan untuk kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi Virus Mpox, yaitu ibu hamil, anak kecil, lansia, dan tenaga kesehatan.
Untuk itu, jika kita tidak termasuk dalam prioritas, maka harus lebih memperhatikan kesehatan, dan konsultasikan kondisi kesehatan pada dokter atau fasilitas kesehatan terdekat sebelum memulai perjalanan. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa imun kita kuat atau tidak untuk melakukan perjalanan.
Kedua, Pilih Destinasi dengan Risiko Mpox Rendah
WHO menyatakan, di berbagai negara, penularan Mpox terjadi melalui berbagai cara dan berbagai tingkat risiko. Selalu cari informasi terbaru setiap harinya, untuk mengetahui kondisi pada daerah atau negara yang ingin kita kunjungi, seperti melalui media sosial WHO dan Kemenkes RI.
Menurut informasi terbaru, di Indonesia sendiri telah terkonfirmasi 88 kasus Mpox yang tersebar pada beberapa daerah. Kasus terkonfirmasi Mpox terbanyak ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Barat, dengan masing-masing berjumlah 59 dan 13. Sudah cukup banyak yang terinfeksi, sudah waktunya kita waspada Mpox!
Ketiga, Gunakan Masker & Jaga Kebersihan
Ada baiknya kita menggunakan masker, untuk membatasi kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi, terutama di keramaian. Mengingat, hanya dengan bertatap muka saja kita dapat tertular virus Mpox.
Hindari berbagi barang-barang pribadi, seperti handuk dan pakaian dengan orang lain, terlebih jika salah satu telah terindikasi terinfeksi Mpox. Jangan lupa untuk lebih sering cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer, sebelum dan sesudah menggunakan atau menyentuh fasilitas umum. Memastikan tangan agar tetap bersih saat merawat luka, juga mencegah akan tertularkan Mpox.
Keempat, Hindari Kontak Langsung dengan Orang yang Terinfeksi
Kita juga dapat menghindari penularan Mpox dengan menjaga jarak dengan orang yang terinfeksi, kurang lebih sejauh satu meter. Mengingat salah satu cara penularan Mpox ialah melalui sentuhan, termasuk berhubungan seksual. Sementara itu, WHO dan Kemenkes RI sepakat bahwa risiko penularan lebih tinggi pada seseorang yang berganti-ganti pasangan, terutama pada hubungan seksual dengan sejenis.
Kelima, Pantau Kesehatan Diri Setelah Perjalanan
Sebagai bentuk tanggung jawab lain pada diri sendiri, sebaiknya memantau kesehatan pribadi pada kurun waktu kurang lebih 21 hari sejak kedatangan. Jika merasa terinfeksi, atau menunjukkan gejala, maka lakukan isolasi mandiri dan segera konsultasikan pada dokter, dan pergi ke fasilitas kesehatan terdekat jika diperlukan. Pemerintah juga telah berusaha menekan angka Mpox ke Indonesia dengan melakukan skrining ketat untuk setiap orang yang masuk ke wilayah Indonesia dan pengisian SATUSEHAT Health Pass sebelum masuk ke Indonesia yang juga dapat diisi secara online melalui https://sshp.kemkes.go.id.
Baca juga dari Kemenkes RI: Antisipasi Mpox, Pendatang dari Luar Negeri Wajib Isi SATUSEHAT Health Pass
Tetap tenang, juga waspada Mpox, dengan mengambil risiko paling rendah agar terhindar dari virus ini. Selalu pantau informasi terkini tentang Mpox pada media sosial WHO atau Kemenkes RI untuk informasi lebih terpercaya dan terbaru. Patuhi kebijakan-kebijakan pemerintah terkait kesehatan di manapun kita berada, demi kesehatan diri dan orang-orang di sekitar kita.
Sumber:
Infeksi Emerging – Kemenkes RI
World Health Organization (WHO)
Artikel Edukasi Virus Mpox ini telah ditinjau oleh:
Aid Fitriyana Hidayat, S.KM.
Programer Promkes Puskesmas Tinewati
Puskesmas Tinewati
Alamat: Jl. Garut – Tasikmalaya No.82, Singasari, Kec. Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46412