Wasting: Mengatasi Kekurangan Gizi Akut Pada Anak

Jika biasanya stunting menjadi trending topik, jangan lupakan wasting!

Meski keduanya termasuk permasalahan gizi, ada beberapa point untuk patut diperhatikan orangtua terhadap pertumbuhan anak.

PERBEDAAN STUNTING DAN WASTING

Stunting merupakan kondisi yang terjadi pada anak berusia 0 sampai dengan 5 tahun mengalami permasalahan kesehatan seperti gagal tumbuh dan berkembang. Secara fisik terlihat lebih pendek dari anak seusianya.

Wasting dikenal sebagai masalah gizi akut, terjadi ketika berat badan seorang  anak menurun sementara tinggi badannya tetap meningkat.

Secara singkatnya,  jika stunting mengakibatkan tinggi anak bermasalah tetapi tidak berpengaruh terhadap berat badan anak. Sebaliknya wasting berdampak pada berat badan anak tetapi tidak pada tinggi badannya.

APA ITU WASTING?

Menurut World Health Organization (WHO), wasting gabungan dari istilah gizi buruk (severly wasted) dan gizi kurang (wasted). Wasting atau malnutrisi akut terjadi karaena gagal dalam penambahan berat badan sehingga mengalami kekurangan gizi. Maka dari itu, seorang anak yang terjangkit wasting berisiko meninggal hampir 12 kali lebih tinggi.

Tercatat lebih dari 760.000 kasus wasting di Indonesia. Menurut data Riskesdas pada tahun 2018, jumlah kasus wasting di Indonesia mencapai 10,2%.  

Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen di tahun 2024 untuk menurunkan prevalensi wasting dari 10,2% menjadi 7%.

GEJALA WASTING PADA ANAK

Secara umum, kondisi ini ditandai dengan penurunan berat badan drastis sehingga membuat bobot tubuh anak tidak sebanding dengan tinggi badannya.

Itulah mengapa kondisi ini biasanya membuat tubuh anak tampak sangat kurus. Bahkan tak jarang, sampai terlihat tulang-tulang di tubuh menonjol seperti hanya dibalut langsung oleh kulit.

Potret Anak Terkena Wasting Malnutrition

Anak yang mengalami kondisi ini kerap merasa sangat lemas, sehingga sulit untuk beraktivitas normal seperti anak seusianya. Namun, ketika kondisi berat badan kurang pada anak tidak segera diobati, otomatis bisa berkembang lebih parah hingga mengakibatkan wasting akut.

Apabila tingkat keparahan wasting anak sudah mencapai akut, akan timbul beberapa gejala seperti berikut:

  • Indikator BB/TB menunjukkan angka kurang dari -3 standar deviasi (SD).
  • Memiliki pembengkakan karena cairan (edema) di beberapa bagian tubuh
  • Lingkar lengan Atas (LILA) cenderung kecil, biasanya kurang dari 12,5 cm.
Salah Satu Gejala Wasting

PENYEBAB WASTING PADA ANAK

Setelah mengetahui gejala yang terjadi, untuk penyebab dari wasting terdapat kombinasi dari dua faktor, yakni asupan gizi dan nutrisi kurang atau terjadinya penyakit infeksi.

Berikut berbagai penyebab wasting pada anak:

  • Akses ke pelayanan kesehatan berjarak jauh, sehingga orangtua enggan memeriksakan kondisi kesehatan anaknya.
  • Pemberian asupan makanan harian yang tidak memenuhi kebutuhan gizi anak, contohnya pemberian ASI eksklusif, MPASI, maupun makanan padat tapi dengan jumlah dan kualitas yang kurang memadai.
  • Sulitnya mendapatkan akses air bersih dan pelayanan kebersihan
Krisis Air Bersih Penyebab Westing Pada Anak
  • Pengetahuan kurang mengenai nutrisi dan kesehatan anak.

MENGATASI WASTING PADA ANAK

Tingkat keparahan wasting terbagi menjadi dua. Maka dari itu, cara mengatasi kedua kondisi tersebut berbeda. Berikut penjelasannya:

Cara Mengatasi Wasting Tingkat Biasa (Moderate Malnutrition):
Aturan makan untuk anak yang mengalami wasting biasa yaitu berikan berbagai makanan dengan kandungan energi yang tinggi guna mendukung kenaikan berat badan; nutrisi lainnya didapatkan dari protein, vitamin, serta mineral, guna mempercepat pembentukan jaringan baru; energi dari protein sekitar 12 hingga 15%; dan energi dari lemak sekitar 30%.

Agar tidak bingung, pilihan sumber makanan untuk anak dengan wasting, bisa diperoleh dari:

  • Sumber makanan hewani seperti daging merah, daging ayam, ikan, susu, telur, dan lainnya.
  • Serat dalam taraf sedang.
  • Rendah garam, anak dengan kondisi ini membutuhkan nutrisi seimbang.
Contoh Makanan Gizi Seimbang Untuk Penderita Wasting
Cara Mengatasi Wasting Tingkat Akut (Severe Acute Malnutrition)
Penanganan untuk kondisi kurang gizi akut menurut WHO, ada beberapa yang hal bisa dilakukan yaitu pemberian makanan terapeutik dan susu formula khusus F-75. Untuk susu formula F-75, baru bisa diberikan pada anak setelah kondisinya mulai stabil, nafsu makan meningkat, dan edema membaik.

Penanganan untuk anak dengan wasting akut harus diberikan segera mungkin. Jika tidak cepat diatasi, kondisi akut bisa berkembang semakin parah.

Mengantri Untuk Mendapatkan Makanan Miris

Penting untuk diingat juga, anak yang kurus walaupun tampak sehat dan masih aktif bermain tidak menutup kemungkinan mengalami wasting.

Stop untuk Wasting Time, mulai sekarang kita atasi Wasting Malnutrition – (N)

Referensi



Artikel Edukasi Wasting Akut Pada Anak ini sudah direview oleh:

Dewi Ratna Sari, S.K.M
Programer Promkes Puskesmas Manonjaya

Puskesmas Manonjaya
Jl. Tangsi No. 6, Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46197
(0256) 381108 / 7530456

Yuk Share Postingan Ini:
ndhifasabila
ndhifasabila
Articles: 5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *