Memperingati International Youth Day 2019, Pilar PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jawa Tengah bekerjasama dengan PE (Peer Educator) Rumah Sahabat UDINUS dan Karang Taruna Kota Semarang mengadakan kegiatan Semarang Youth Tawn Hall, mengangkat tema “Transforming Education”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula TVKU Gedung E Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Sabtu 24 Agustus 2019.
Acara ini dihadiri oleh Hendrar Prihadi, Walikota Kota Semarang yang dalam hal ini diwakili oleh Nana Storada, Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang. Adapun beberapa target yang disampaikan yaitu, menuju Smart City, menyikapi revolusi Industri 4.0 dan tuntutan pelayanan publik, dalam hal ini pemuda diharapkan dapat bergerak bersama menuju ibu kota yang hebat karena kota hebat untuk generasi yang hebat.
Ketua Karang Taruna Kota Semarang, Ananta Wijaya turut mengapresiasi acara yang diselenggrakan oleh PKBI Jawa Tengah ini. Ananta menuturkan bahwa generasi muda merupakan lokomotif perubahan dalam rangka pembangunan. Ia juga berharap ada kelanjutan dari acara tersebut sehingga dapat diaplikasikan di lapangan.
Acara semakin menarik setelah Rektor Universitas Dian Nuswantoro, Dr. Ir. Edi Noersasongko menampilkan video pertunjukan kesenian musik Jawa dari mahasiswa UDINUS. Uniknya alat musik itu tidak dimainkan seperti gamelan pada umumnya, akan tetapi gamelan itu dibuat menjadi sebuah aplikasi sehingga dapat dimainkan dengan mudah melalui media elektronik. Edi berpesan anak muda harus bisa terus berinovasi dengan cara Amati, Tiru dan Modifikasi atau ATM.
Puteri Indonesia Riau 2019, Sabrina Anggraini turut hadir sebagai narasumber. Ia menyampaikan tentang “Empowering Youth Trough Media” dengan harapan anak muda sekarang dapat menggunakan media sosial dengan bijak.
Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback Jakarta bercerita tentang pengalaman pribadinya terkait pelecehan seksual di tempat umum, namun ia merasa disudutkan karena tidak ada ruang untuk berbagi cerita. Inilah awal yang melatarbelakangi berdirinya Hollaback sebagai ruang bagi orang-orang yang mengalami pelecehan seksual.
Sebelum acara diskusi dimulai, materi tentang pemuda dan permasalahannya diperlengkap oleh Tunggal Pawestri, Aktivis HAM dan Gender. Pawestri menyampaikan materi berjudul “Our Health Our Right”.
“Saya menyarankan kepada anak muda untuk terus membuahkan ide-ide dan diharapkan tidak hanya sekedar kreativitas tetapi mempunyai keberanian untuk mewujudkan kreativitas itu”, ungkap Rektor UDINUS diakhir acara. Sayangnya banyak anak muda yang tidak mewujudkan kreativitasnya karena kurangnya rasa keberanian, takut salah dan takut gagal. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk pemuda saat ini.
Tak lupa Edi pun memberikan tips kepada anak muda untuk tidak takut gagal. Kita harus selalu mengingat masa kecil saat baru belajar berjalan, meskipun jatuh berkali-kali tetapi kita bisa terus bangkit dan terus mencoba hingga akhirnya berhasil. Untuk itu ia mengingatkan kepada anak muda untuk terus berinovasi dan tetap semangat karena sejatinya kita semua sudah memiliki jiwa petarung, seperti kata pepatah dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Tim Reporter:
- Hanifatul Mukaromah
- Charista Millenia Bintari
Tim Fotografer
- Habib Burhannudin
- Esti Rahayu
Manteeeppppp bangeeettttt👍
Makasih kak
Acara yang keren, sayangnya cuman di Semarang yah