Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak dalam penyediaan layanan kesehatan primer di Indonesia. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas memiliki peran penting dalam mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun, dalam praktiknya, berbagai tantangan muncul terkait efektivitas layanan yang bersifat parsial dan terfragmentasi. Oleh karena itu, integrasi layanan primer menjadi solusi strategis untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih holistik, efisien, dan berkelanjutan.
Musim hujan adalah waktu di mana risiko berbagai penyakit cenderung meningkat, terutama penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur. Flu, demam berdarah, diare, hingga penyakit kulit sering kali menjadi ancaman kesehatan selama musim ini. Oleh karena itu, menjaga kesehatan di musim hujan menjadi prioritas penting untuk mencegah gangguan kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti mengkonsumsinya tanpa resep dokter, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Penggunaan masker telah menjadi kebiasaan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama sejak pandemi COVID-19 melanda dunia. Masker berfungsi sebagai pelindung utama dari penyebaran virus dan bakteri melalui droplet. Namun, di tengah tingginya kesadaran akan pentingnya masker, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahaya menggunakan masker bekas. Kebiasaan ini tidak hanya mengurangi efektivitas masker, tetapi juga membahayakan kesehatan.
Kebiasaan begadang telah menjadi fenomena umum di kalangan remaja, terutama di era digital saat ini. Berbagai faktor seperti tugas sekolah, penggunaan media sosial, bermain game, atau menonton film sering kali membuat remaja tidur larut malam. Meskipun tampak sepele, kebiasaan begadang secara terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, salah satunya adalah memicu depresi.
Kesehatan jiwa adalah elemen penting dari kehidupan yang seringkali terabaikan. Padahal, kesehatan jiwa yang baik memungkinkan seseorang untuk berpikir jernih, mengelola emosi, dan berinteraksi secara positif dengan lingkungan sekitar. Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, menjaga kesehatan jiwa menjadi semakin relevan.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah salah satu program inovatif yang digagas oleh BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya penderita penyakit kronis. Program ini dirancang untuk mendukung peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) dalam mengelola kondisi kesehatannya secara optimal dan berkelanjutan. Dengan pendekatan promotif dan preventif, Prolanis bertujuan untuk mencegah komplikasi serta meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.
Pada Rabu, 4 Desember 2024, kegiatan rutin Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) kembali digelar oleh Tim Prolanis Puskesmas Cikalong. Acara ini berlangsung di lokasi yang unik, yakni di Pantai Cemara, Desa Mandalajaya, Kecamatan Cikalong. Dengan suasana pantai yang asri dan menyegarkan, kegiatan ini menjadi pengalaman istimewa bagi para peserta yang merupakan anggota Prolanis Cikalong.
Selasa, 10 Desember 2024, tim kesehatan jiwa Puskesmas Cikalong melaksanakan kunjungan rumah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Desa Cibeber, Kecamatan Cikalong. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kesehatan jiwa yang dipimpin oleh Dida Aditya, S.Kep., Ners, selaku pelaksana program kesehatan jiwa (Keswa) di Puskesmas Cikalong.
Hipertensi adalah saat seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg, pada pemeriksaan berulang. Tekanan darah diastolik adalah pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi.
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah, yang dapat merusak organ vital.
PHBS adalah upaya masyarakat untuk menerapkan dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Melalui penerapan PHBS, diharapkan dapat mencegah, mengurangi risiko munculnya, serta membatasi penyebaran penyakit. Selain itu, masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan mengembangkan inisiatif kesehatan berbasis komunitas.