Merokok masih menjadi salah satu masalah Kesehatan paling besar di Indonesia. Bukan hanya untuk perokok aktif yang terdampak, tetapi juga orang-orang di sekitarnya yang menjadi perokok pasif. Setiap tahun nya jutaan orang meninggal karena penyakit yang dipicu oleh rokok, termasuk mereka yang tidak pernah merokok sekalipun.
Di Indonesia, jumlah perokok anak dan remaja terus meningkat. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan karena generasi muda seharusnya berada pada masa emas tumbuh kembang yang optimal, namun justru terpapar risiko penyakit kronis sejak dini.
Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Asap rokok mengandung ribuan zat beracun seperti nikotin, tar, karbon monoksida, dan bahan kimia lain yang dapat merusak hampir semua organ tubuh. Dampaknya berbeda bagi perokok aktif maupun pasif :
- Perokok aktif berisiko menderita kanker paru, kanker mulut, penyakit jantung, stroke, bronkitis kronis, gangguan kesuburan, dan komplikasi kehamilan.
- Perokok pasif meskipun tidak merokok, menghirup asap yang lebih beracun karena tidak melalui filter. Anak-anak yang terpapar mudah terkena infeksi saluran pernapasan, asma, dan pneumonia. Ibu hamil yang terpapar asap rokok berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, sementara orang dewasa lebih mudah terserang hipertensi dan penyakit jantung.

Dampak Rokok pada Anak dan Keluarga
Salah satu dampak paling nyata dari rokok terlihat pada anak-anak. Mereka sering kali menjadi korban perokok pasif di rumah. Anak yang terpapar asap rokok lebih sering mengalami batuk, pilek berkepanjangan, sesak napas, hingga penurunan daya konsentrasi saat belajar. Selain itu, keluarga juga menanggung beban ekonomi yang besar. Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli kebutuhan gizi, pendidikan, atau kesehatan justru habis untuk membeli rokok. Akibatnya, anak-anak kehilangan kesempatan untuk tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal.
Pencegahan dengan PHBS
Bahaya rokok sebenarnya dapat dicegah melalui langkah sederhana dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain :
- Tidak merokok di rumah atau kendaraan, terutama bila ada anak-anak dan ibu hamil.
- Mendukung Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah, kantor, fasilitas umum, dan transportasi.
- Menghindari paparan asap rokok dengan menjauh atau menegur secara sopan.
- Memberikan edukasi sejak dini kepada anak dan remaja tentang bahaya rokok.
- Mengikuti layanan berhenti merokok yang tersedia di fasilitas kesehatan.

Peran Kader dan Masyarakat
Kader kesehatan, guru, dan tokoh masyarakat berperan penting untuk :
- Memberikan edukasi bahaya rokok pada anak dan remaja.
- Mendukung penerapan aturan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekitar.
- Menjadi teladan dengan tidak merokok di depan anak-anak.
- Mendorong masyarakat agar lebih berani menolak paparan asap rokok.
Merokok adalah ancaman nyata bagi perokok aktif maupun pasif. Dampaknya tidak hanya merusak kesehatan, tetapi juga menurunkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat. Kasus nyata di lapangan menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat masih rendah, terutama dalam melindungi diri dari asap rokok. Dengan meningkatkan pengetahuan, menerapkan PHBS, dan mendukung kawasan tanpa rokok, kita dapat bersama-sama melindungi generasi muda dari bahaya tembakau serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Referensi
- Kementerian Kesehatan RI. (2022). Data dan Informasi Kesehatan: Perilaku Merokok.
- Adiarto, S. (2012). Rokok, Perokok Pasif, Kematian Kardiovaskular dan Jaminan Kesehatan. Jurnal Kardiologi Indonesia, 33(3), 158–159.
- Sumarni, N., Rosidin, U., Sumarna, U., & Sholahhudin, I. (2023). Peningkatan Wawasan dengan Edukasi Tentang Bahaya Asap Rokok pada Remaja. Jurnal Kreativitas PKM, 6(7), 2782–2793.
- Ambarwati, F. D., Vinsur, E. Y. Y., & Syukkur, A. (2024). Hubungan Pengetahuan Perokok Pasif Tentang Dampak Asap Rokok dengan Upaya Pencegahannya. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 8(2), 170–176.
Artikel ini telah di-review oleh:
Bani Srinurbani, S.KM
Tenaga Promkes Puskesmas Cigalontang
Puskesmas Cigalontang
Jl. Perkantoran No. 38, Desa Cigalontang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
No Telp: 0852-2241-3135



