Sebuah penyakit dapat dikatakan sebagai penyakit kronis jika telah dialami setidaknya selama 6 bulan atau lebih. Contoh penyakit kronis yang banyak terjadi di Indonesia adalah Diabetes dan Hipertensi.
Berdasarkan sensus Riskesdas 2018, penderita diabetes Indonesia mencapai 8,5% dan hipertensi mencapai 34,1%. Menurut IDF (Internasional Diabetes Federation), angka diabetes Indonesia mencapai 19,5 juta jiwa pada tahun 2021. Sedangkan penderita hipertensi sudah mencapai sekitar 63,3 juta jiwa pada 2018.
Berkaitan dengan dua penyakit kronis tersebut, Puskesmas Sariwangi melaksanakan PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) dalam rangka perayaan hari ulang tahun BPJS ke-56. PROLANIS tersebut dilaksanakan pada 14 Juli 2024 pukul 08.00-11.00 di halaman UPTD Puskesmas Sariwangi dengan kehadiran 40 orang peserta.

Agenda PROLANIS diisi dengan pemberian edukasi terkait diabetes dan hipertensi oleh Ana Yuliana, A.Md.Kep dan Adam Akbar Maulana, S.K.M selaku petugas Puskesmas Sariwangi. Selain edukasi, dilakukan juga pemeriksaan kesehatan dan senam PROLANIS.
Baca ringkasan kegiatan PROLANIS Puskesmas Sariwangi di bawah ini agar Anda lebih mawas dalam menyikapi diabetes dan hipertensi.
Hal yang perlu Anda ketahui terkait diabetes
Seseorang dapat dikatakan mengalami diabetes ketika memenuhi berbagai kriteria. Kriteria yang paling umum adalah memiliki nilai GDS (Gula Darah Puasa) mencapai atau lebih dari 126 mg/dL. Terdapat pula beberapa gejala yang dapat menjadi penanda bagi Anda untuk segera memeriksakan diri. Berikut gejala yang dapat Anda amati:
- Sering buang air kecil
- Sering merasa haus
- Keinginan makan berlebih
- Penurunan berat badan tak terduga
- Badan terasa lemah
Perilaku hidup sehat bagi penderita diabetes
Lalu bagaimana untuk perilaku hidup sehat yang tepat untuk menyikapi diabetes?. Berikut merupakan anjuran yang dikeluarkan oleh PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) bagi penderita diabetes :
- Pola makan sehat
- Meningkatkan aktivitas dan latihan fisik
- Mengkonsumsi obat DM sesuai anjuran
- Melakukan pemantauan glukosa darah
- Melakukan perawatan kaki secara berkala
- Memantau keparahan penyakit dan mampu menangani permasalahan penyakit sederhana
- Bergabung dalam kelompok pasien diabetes dan mengajak keluarga untuk memahami pengelolaan diabetes
- Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Hal yang perlu Anda ketahui terkait hipertensi
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik seseorang mencapai 140 mmHg atau tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg. Uniknya hipertensi ini seringkali muncul tanpa gejala, hal tersebut membuat hipertensi memiliki julukan sebagai silent killer. Dengan begitu, tak ada salahnya Anda sering memeriksakan tekanan darah. Terlebih lagi jika Anda memiliki beberapa faktor risiko berikut :
- Lanjut usia
- Kelebihan berat badan
- Memiliki kebiasaan merokok
- Sering mengkonsumsi makanan tinggi garam
- Konsumsi alkohol
- Kurang aktivitas fisik
Perilaku hidup sehat bagi penderita hipertensi
Terdapat beberapa perilaku hidup sehat yang direkomendasikan oleh PERHI (Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia) untuk penderita hipertensi. Simak beberapa poin berikut :
- Pembatasan konsumsi garam dan alkohol
- Berhenti dan menghindari rokok
- Penjagaan berat badan ideal
- Aktivitas fisik teratur
- Perbanyak sayuran, kacang, buah, susu rendah lemak, gandum, ikan, lemak tak jenuh
- Membatasi asupan daging merah dan lemak jenuh
Pemeriksaan penting terkait diabetes dan hipertensi
Baik diabetes maupun hipertensi memerlukan pemeriksaan rutin guna mengetahui perkembangan dan penjagaan kesehatan. Penderita diabetes perlu untuk memantau keadaan gula darah dan penderita hipertensi perlu untuk memantau tekanan darah.
Pemeriksaan dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Bagi penderita yang tidak memiliki alat mandiri, dapat memeriksakan diri di tempat layanan kesehatan terdekat.
Senam sebagai olahraga diabetes dan hipertensi
Senam adalah salah satu olahraga yang dapat Anda lakukan mandiri di rumah atau bersama-sama dalam program tertentu, salah satunya dalam PROLANIS. Jenis olahraga ini dipilih karena tergolong mudah, tidak membutuhkan alat, dan menyenangkan.
Senam dapat menjadi pilihan bagi penderita diabetes maupun hipertensi untuk meningkatkan aktivitas fisiknya. Aktivitas fisik yang teratur akan membantu mengurangi risiko diabetes dan hipertensi. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat mengendalikan berat badan, diabetes, tekanan darah, kolesterol, dan lemak tubuh.
Rekomendasi durasi olahraga adalah selama 150 menit total dalam 1 minggu, atau dapat dilakukan dengan 30 menit olahraga dalam 3-5 hari per minggu. Penerapan olahraga ini dapat diawali dengan menyesuaikan kemampuan fisik masing-masing dan ditingkatkan intensitasnya seiring waktu.

Setelah membaca ringkasan kegiatan PROLANIS Puskesmas Sariwangi di atas, Anda pasti sudah lebih mengerti terkait cara menyikapi diabetes dan hipertensi secara tepat. Tak boleh dilupakan terkait pentingnya deteksi dini dan perbaikan pola hidup.
Anda sudah mendapatkan gambaran terkait manfaat mengikuti kegiatan puskesmas bukan?. Mari ramaikan program puskesmas wilayah Anda sebagai bentuk kepedulian terhadap diri dan sesama.
❤️❤️