Kompres merupakan salah satu metode pertolongan pertama yang sering digunakan untuk meredakan berbagai keluhan fisik, seperti nyeri otot, sendi bengkak, hingga demam. Namun, tahukah kamu bahwa ada dua jenis kompres yang memiliki cara kerja dan manfaat berbeda, yaitu kompres hangat dan kompres dingin?
Memilih jenis kompres yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan efek penyembuhan. Kesalahan dalam penggunaan justru bisa memperparah kondisi yang ada. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis kompres dan aturan pakainya.
Jenis-Jenis Kompres dan Fungsinya
A.Kompres Hangat

Kompres hangat terbagi menjadi dua jenis: kompres hangat kering dan kompres hangat lembap. Kompres hangat kering biasanya menggunakan botol air panas, bantal pemanas, atau sauna. Sementara itu, kompres hangat lembap dapat berupa handuk yang direndam air hangat atau mandi air hangat.
Fungsi utama kompres hangat adalah untuk meningkatkan sirkulasi darah ke area tubuh tertentu, sehingga dapat membantu meredakan ketegangan otot, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi rasa nyeri.
Kompres hangat cocok digunakan untuk:
- Nyeri atau kaku pada sendi akibat arthritis
- Nyeri otot dan kram
- Nyeri punggung bawah
- Cedera otot ringan (setelah fase akut)
- Sinusitis atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
- Demam
- Nyeri menstruasi
Namun, hindari penggunaan kompres hangat pada luka terbuka, area bengkak, atau memar baru. Juga tidak disarankan bagi penderita diabetes, DVT (trombosis vena), gangguan saraf, atau gangguan perdarahan.
B.Kompres Dingin

Kompres dingin bertujuan untuk mengurangi aliran darah sementara, sehingga membantu meredakan pembengkakan, perdarahan, dan peradangan akibat cedera akut. Kompres ini juga efektif untuk menenangkan rasa nyeri secara cepat.
Kompres dingin cocok digunakan untuk:
- Cedera akut seperti keseleo atau terkilir
- Memar dan bengkak
- Luka ringan pasca operasi kecil (misalnya cantengan)
- Nyeri atau pegal seluruh badan
Beberapa bentuk kompres dingin yang umum digunakan meliputi: es batu dalam kain, gel beku, handuk dingin, atau semprotan pendingin.
Aturan Penggunaan Kompres yang Aman
Agar kompres efektif dan aman, berikut panduannya:
A.Kompres Hangat
- Gunakan suhu sekitar 40–45°C
- Durasi maksimal 15–20 menit
- Untuk nyeri hebat, boleh mandi air hangat 30 menit–2 jam
- Hindari pemakaian di area luka terbuka, bengkak, atau memar baru
B.Kompres Dingin
- Gunakan dalam 48 jam pertama setelah cedera
- Durasi maksimal 15–20 menit per sesi
- Bisa diulang setiap 2–3 jam
- Hindari pemakaian langsung di kulit atau terlalu lama
Pemilihan jenis kompres yang tepat sangat penting dalam penanganan awal berbagai kondisi kesehatan. Gunakan kompres dingin untuk cedera baru dan pembengkakan, sementara kompres hangat cocok untuk nyeri otot dan sendi kaku. Jika gejala tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Artikel ini di-review oleh Dianissafitrah, S.Km (Kesmas-ID)
Daftar pustaka :
Sieny Agustin. (18 Juli 2024). Jenis Kompres dan Aturan Pakainya. Alodokter. Diakses pada 15 Juli 2025, dari [https://www.alodokter.com/jenis-kompres-dan-aturan-pakainya]
Airindya Bella. (14 Mei 2024). Kompres Panas, Inilah Perbedaannya dengan Kompres Dingin. Alodokter. Diakses pada 15 Juli 2025, dari [https://www.alodokter.com/kompres-panas-inilah-perbedaannya-dengan-kompres-dingin]
Rizal Fadli. (6 November 2024). Anak Demam, Baiknya Kompres Air Hangat atau Dingin? Halodoc. Diakses pada 15 Juli 2025, dari [https://www.halodoc.com/artikel/anak-demam-baiknya-kompres-air-hangat-atau-dingin]



