PHBS di Tatanan Sekolah : Fondasi Generasi Sehat dan Berprestasi

Masa sekolah merupakan periode emas proses pembentukan karakter, termasuk kebiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan. Salah satu strategi utama dalam mewujudkan generasi sehat adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan sekolah.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga individu mampu menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan menciptakan lingkungan yang nyaman. WHO menegaskan bahwa kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 40% dan infeksi pernapasan hingga 20%.

Manfaat PHBS di Sekolah Penting

Sekolah adalah tempat strategis untuk dapat menanamkan kebiasaan sehat sejak dini. Ketika anak mulai terbiasa hidup bersih, ia akan membawa kebiasaan tersebut ke dalam rumah dan masyarakat. Beberapa manfaat utama PHBS di sekolah yaitu :

  • Mencegah penyakit menular seperti diare, kecacingan, ISPA, dan demam berdarah.
  • Menciptakan lingkungan belajar kondusif, sehingga siswa lebih fokus.
  • Meningkatkan prestasi belajar, karena anak tidak sering absen akibat sakit.
  • Membentuk agen perubahan: siswa dapat menularkan kebiasaan sehat kepada keluarga dan lingkungan.

Indikator PHBS di Sekolah

Kemenkes menetapkan sejumlah indikator penting dalam penerapan PHBS di sekolah:

  1. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir.
  2. Mengonsumsi jajanan sehat.
  3. Menggunakan jamban bersih dan sehat.
  4. Melakukan olahraga teratur.
  5. Tidak merokok di lingkungan sekolah.
  6. Membuang sampah pada tempatnya.
  7. Memberantas jentik nyamuk.
  8. Mengukur berat badan dan tinggi badan secara berkala.

Faktor yang Mempengaruhi Penerapan PHBS

Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang menentukan keberhasilan PHBS di sekolah:

  • Pengetahuan siswa: penyuluhan terbukti efektif meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa.
  • Peran guru: guru sebagai teladan, motivator, dan pengawas kebiasaan sehat.
  • Peran orang tua: anak meniru kebiasaan di rumah, sehingga PHBS harus berlanjut dari rumah ke sekolah.
  • Peran tenaga kesehatan: puskesmas melalui UKS memberikan edukasi dan pemeriksaan rutin.
  • Sarana prasarana: ketersediaan air bersih, toilet sehat, tempat sampah, dan kantin sehat sangat berpengaruh.
  • Sikap dan tindakan siswa: meskipun pengetahuan sudah baik, belum selalu terwujud dalam tindakan nyata, sehingga perlu pembiasaan berkelanjutan.

Dampak Jika PHBS Tidak Diterapkan

Sekolah yang tidak menerapkan PHBS berpotensi menghadapi masalah serius, antara lain:

  • Meningkatnya kasus penyakit menular di kalangan siswa.
  • Lingkungan sekolah yang kotor, tidak nyaman, dan menurunkan citra sekolah.
  • Prestasi belajar menurun akibat seringnya siswa sakit.
  • Potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti diare atau demam berdarah.

Strategi Praktis Penerapan PHBS di Sekolah

  1. Edukasi berkelanjutan: guru menyisipkan pesan kesehatan dalam kegiatan belajar.
  2. Penyuluhan rutin: tenaga kesehatan memberikan edukasi, pemeriksaan, dan monitoring.
  3. Pembiasaan harian: jadikan cuci tangan bersama sebelum makan sebagai budaya sekolah.
  4. Fasilitas memadai: sediakan wastafel, sabun, toilet bersih, kantin sehat.
  5. Peran orang tua: konsisten membiasakan anak menjaga kebersihan di rumah.
  6. Partisipasi siswa: bentuk kader kesehatan remaja yang mengingatkan teman sebaya.

Penerapan PHBS di sekolah adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi sehat, cerdas, dan berkarakter. Dengan dukungan guru, orang tua, siswa, dan tenaga kesehatan, serta sarana prasarana yang memadai, sekolah dapat menjadi lingkungan sehat dan kondusif.

Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, dan memilih jajanan sehat akan berdampak besar pada kesehatan anak. Karena anak yang sehat adalah anak yang siap belajar, berprestasi, dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.

Referensi

  • Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
  • Kementerian Kesehatan RI. (2020). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun.
  • Solikin, R. dkk. (2022). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Negeri Tambaan 1.
  • Rianto, A. A. (2023). Penerapan PHBS di Sekolah Menengah Pertama.
  • Sayati, D. & Deviliawati, A. (2024). Pengaruh Sikap dan Tindakan Siswa terhadap Penerapan PHBS di SMP Puja Handayani.

Artikel ini telah di-review oleh:

Bani Srinurbani, S.KM
Tenaga Promkes Puskesmas Cigalontang

Puskesmas Cigalontang
Jl. Perkantoran No. 38, Desa Cigalontang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
No Telp: 0852-2241-3135

Yuk Share Postingan Ini:
Helpiera Harianja
Helpiera Harianja
Articles: 13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *