Puskesmas Gunungtanjung Adakan Pelatihan PMT Berbasis Pangan Lokal

Puskesmas Gunungtanjung adakan Pelatihan Tim Pelaksana : Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita.

UPTD Puskesmas Gunungtanjung, Tasikmalaya mengadakan Pelatihan Tim Pelaksana : Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil dan Balita. Kegiatan ini berlangsung di Posyandu Nuri, Dusun Bantarhuni, Desa Gunungtanjung pada hari Kamis (17/10).

Kegiatan Pelatihan Tim Pelaksana PMT menghadirkan narasumber Pipit Parlina, SKM selaku Programer Gizi Puskesmas Gunungtanjung. Peserta berjumlah 35 orang, yang berasal dari Ketua Kader Desa, perwakilan kader posyandu, bidan desa, Tim Penggerak PKK Desa, serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Pipit Parlina, SKM memberikan pelatihan seputar isi piringku, aturan pemberian PMT pada ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dan balita dengan masalah gizi.

Pelatihan Tim Pelaksana : Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita.

Tujuan Pelatihan PMT

Pelatihan Tim Pelaksana PMT bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi pada ibu hamil dan balita. Masih tingginya angka permasalahan gizi di Indonesia, dapat berdampak buruk pada upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal ini, status gizi menjadi salah satu penentu kualitas pembangunan sumber daya manusia.

Ibu hamil dan balita, menjadi dua aspek penting yang perlu perhatian khusus dalam upaya penanggulangan masalah gizi. Ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK), dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). KEK merupakan kondisi kurangnya asupan energi secara berkelanjutan, menyebabkan kebutuhan gizi ibu hamil tidak tercukupi. Salah satu cirinya ialah ukuran lingkar lengan atas (LiLA) di bawah 23,5 cm atau indeks massa tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2 (Kurus).

Pada balita, masalah gizi yang tidak ditangani dengan baik  berpotensi mengalami stunting maupun wasting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan, ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar. Stunting disebabkan kondisi kurangnya asupan gizi yang parah, maupun adanya infeksi terus-menerus. Sementara itu, wasting merupakan kondisi berat badan yang terus menurun, mengakibatkan total berat badan jauh di bawah standar kurva pertumbuhan. Stunting dan wasting dapat dicegah dengan dengan menjaga asupan gizi terutama protein, pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan menu nugget ayam

Pelatihan Pembuatan PMT

Kader perlu memahami terlebih dahulu mengenai kebutuhan gizi, serta mampu mendeteksi adanya masalah gizi  pada ibu hamil dan balita. Pedoman isi piringku dan aturan pemberian PMT, menjadi landasan kader dalam upaya mengatasi permasalahan gizi ibu hamil dan balita. Kader dilatih untuk bisa memanfaatkan bahan pangan lokal, yang mudah didapat dan harganya relatif terjangkau. 

Pelatihan pembuatan PMT dengan menggunakan pangan lokal, bertujuan untuk mendorong kemandirian pangan dan terpenuhinya gizi secara berkelanjutan. Pangan lokal menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia karena kandungan gizinya sudah sesuai dengan kebutuhan tubuh masyarakat. Dengan kondisi geografis Indonesia, varian pangan lokal dengan nilai gizi yang tinggi sangat melimpah. Contohnya tiga menu PMT yang diaplikasikan dalam pelatihan ini. 

Pelatihan PMT Nugget Ayam dan Puding Kelor
PMT berbasis pangan lokal dengan menu nugget ayam dan puding kelor.

Menu PMT

Pipit Parlina, SKM dan Tim Puskesmas Gunungtanjung memberikan pelatihan pembuatan PMT berbasis pangan lokal dengan menu nugget ayam, nugget tempe dan puding kelor. Nugget ayam yang dibuat sendiri memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik dibandingkan nugget kemasan. Dengan komposisi ayam yang dominan, nugget menjadi pilihan makanan tinggi protein yang baik untuk ibu hamil dan balita.

Selain ayam, nugget juga bisa dibuat dari bahan tempe. Dari segi kandungan gizi, tempe memiliki kandungan protein, zat besi dan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan ayam. Secara harga, nugget tempe juga lebih ekonomis tetapi tetap nikmat untuk dijadikan lauk maupun cemilan. 

PMT untuk ibu hamil dan balita, dapat juga diberikan dalam bentuk makanan pencuci mulut. Salah satunya puding berbahan dasar daun kelor yang memiliki kandungan kalsium, zat besi, magnesium, vitamin C, vitamin E dan antioksidan yang tinggi. Salah satu manfaatnya, daun kelor bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil dan balita.

Adanya pelatihan PMT berbasis bahan lokal yang memiliki kandungan gizi tinggi, diharapkan dapat mengurangi kasus stunting, wasting, gizi buruk dan ibu hamil KEK. Sasarannya, Tim Pelaksana PMT dan masyarakat, dapat mengaplikasikan PMT berbasis pangan lokal di rumah masing-masing.  Kader Posyandu juga bisa melaksanakan praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA) di Posyandu.

Artikel ini telah di review oleh :
Nita Nur Arifin, S.K.M
Programer Promkes Puskesmas Gunungtanjung

Puskesmas Gunungtanjung
Jl. Raya Gunungtanjung No. 17, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kode Pos  46496
Telp (0265)2390045
Email : pkmgunungtanjung@yahoo.com
Instagram : @puskesmasgunungtanjung

Yuk Share Postingan Ini:
Insan Tsabita
Insan Tsabita
Articles: 17

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *