
Salah satu penyakit yang sering meningkat kasusnya saat musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD bisa berakibat fatal.
Apa Itu Demam Berdarah Dengue?
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Penyakit ini dibawa oleh virus Dengue melalui perantara nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti.
Meski memiliki reputasi yang cukup mengerikan, perlu diketahui bahwa DBD memiliki derajat keparahan. Anak dengan DBD derajat ringan mungkin masih bisa dirawat di rumah. Akan tetapi, orang tua perlu mengerti terlebih dahulu gejala dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai dari penyakit DBD

Gejala yang Harus Dikenali Sejak Awal
DBD sering mirip dengan flu biasa, sehingga kadang dianggap remeh. Padahal, keterlambatan penanganan bisa berbahaya. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam tinggi mendadak hingga 39–40°C, biasanya 2–7 hari.
 - Sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang mata.
 - Nyeri otot bagian tubuh, seperti belakang mata, otot, sendi, serta tulang.
 - Sakit kepala parah
 - Mual, muntah, dan hilang nafsu makan.
 - Muncul bintik merah di kulit.
 
Pencegahan DBD: 3M Plus yang Mudah Dilakukan di Rumah
Mencegah DBD sebenarnya bisa dilakukan dengan langkah sederhana. Kuncinya ada pada 3M Plus:
1. Menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali.
→ Bak mandi, ember, drum, dispenser galon, dan vas bunga jangan lupa dibersihkan.
2. Menutup rapat wadah air agar nyamuk tidak bisa bertelur.
→ Seperti tandon, tempayan, atau kendi.
3. Memanfaatkan kembali barang bekas (daur ulang) yang berpotensi menampung air hujan.
→ Misalnya ban bekas, botol plastik, atau kaleng.
Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain
- Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
 - Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
 - Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
 - Menggunakan obat anti nyamuk
 - Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
 - Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
 - Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
 - Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
 - Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
 
Peran Ibu dalam Melindungi Keluarga
Ibu adalah manajer rumah tangga, sekaligus garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga. Dengan kebiasaan kecil, ibu bisa menjadi pahlawan kesehatan keluarga, seperti:
- Mengingatkan anak memakai baju lengan panjang saat bermain di luar.
 - Mengatur jadwal kerja bakti membersihkan halaman.
 - Mengajak suami dan anak ikut serta dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
 - Kebersamaan keluarga menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci untuk menekan penyebaran DBD.
 
Demam Berdarah Dengue bukan hanya urusan medis, tetapi juga urusan kesadaran keluarga dan masyarakat. Dengan mengenali gejala sejak awal, melakukan langkah pencegahan sederhana, serta menjaga kebersihan rumah, kita bisa melindungi anak-anak dan keluarga tercinta. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari ibu-ibu, kita jadi pahlawan kecil di rumah masing-masing dengan memberantas sarang nyamuk mulai hari ini.
Referensi
- Alodokter (2025). Saat Anak Terkena Demam Berdarah Dengue https://www.alodokter.com/saat-anak-terkena-demam-berdarah-dengue
 - Ayo Sehat Kemkes (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus
 



