Mengapa anak saya perlu diimunisasi campak? Pertanyaan ini paling banyak ditanyakan orang tua seputar kesehatan buah hatinya. Tentu banyak orang tua khawatir bahwa imunisasi lebih dari satu vaksin akan berlebihan bagi sistem kekebalan tubuh anaknya.
Menurut UNICEF, vaksin adalah produk biologis yang biasanya diberikan kepada seseorang saat kanak-kanak untuk melindunginya dari penyakit berat, bahkan mematikan. Dengan menstimulasi terbentuknya kekebalan tubuh alami, vaksin membuat tubuh siap melawan suatu penyakit dengan lebih cepat dan efektif.
Campak atau rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridae dengan genus Morbillivirus. Campak bisa berpindah dari orang ke orang hanya melalui udara, percikan air liur, atau benda yang terkontaminasi virus. Sebelum ditemukan vaksin, campak menyebabkan kematian anak di seluruh dunia. Kini, imunisasi campak menjadi langkah pencegahan utama yang sangat efektif dalam menjaga kesehatan anak.
Vaksin campak dibuat dari virus campak yang dilemahkan. Fungsinya adalah merangsang tubuh untuk membentuk kekebalan sehingga anak dapat terlindungi bila terpapar virus sebenarnya. Saat ini, vaksin campak lebih sering diberikan dalam bentuk kombinasi, yaitu vaksin MR (Measles-Rubella) dan MMR (Measles-Mumps-Rubella). Dengan satu suntikan, anak bisa terlindungi dari lebih dari satu penyakit menular.
Vaksin campak terbukti sangat efektif. Manfaat utamanya tidak hanya melindungi anak dari penyakit, tetapi juga menurunkan risiko komplikasi berat, rawat inap, hingga kematian akibat campak.
Selain perlindungan individu, vaksinasi juga memberikan manfaat sosial berupa terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity). Jika cakupan vaksin tinggi, rantai penularan bisa diputus sehingga wabah campak dapat dicegah.

Jadwal imunisasi Campak dan MMR sebagai berikut:
- Bayi usia 9 bulan mendapatkan imunisasi campak.
- Imunisasi campak diberikan ulang pada usia 12–18 bulan, lalu diulang lagi saat usia 5–7 tahun.
- Orang dewasa yang belum pernah divaksin tetap bisa mendapat imunisasi campak dengan 2 dosis (jarak 28 hari antar dosis).
- Wanita yang berencana hamil dianjurkan imunisasi minimal 1 bulan sebelum kehamilan, karena imunisasi campak tidak boleh diberikan saat sedang hamil.
Kepatuhan terhadap jadwal ini sangat penting. Jika anak belum mendapatkan imunisasi sesuai umur, segera lakukan imunisasi kejar agar tetap terlindungi.
Efek samping vaksin campak umumnya ringan, seperti demam, ruam, atau bengkak di tempat suntikan. Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa hari tanpa penanganan khusus. Reaksi berat sangat jarang terjadi, dan secara medis manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risikonya.
Sebagian orang tua masih ragu karena beredar informasi keliru seputar vaksin, misalnya kaitan dengan autisme. Faktanya, penelitian medis internasional telah membuktikan bahwa vaksin campak aman digunakan dan tidak berhubungan dengan autisme atau gangguan perkembangan anak.
Untuk itu, vaksin campak adalah salah satu cara terbaik melindungi kesehatan anak dari penyakit menular berbahaya. Dengan memberikan imunisasi tepat waktu, orang tua tidak hanya menjaga anak tetap sehat, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit di masyarakat. Mari bersama-sama mendukung imunisasi campak demi masa depan anak yang lebih sehat dan terlindungi.
Referensi
Artikel ini sudah direview oleh:
Citra Pertiwi Putri, S.KM.
Tenaga Promkes Puskesmas Sukarame
Puskesmas Sukarame
Jl. Ds. Sukarame, Kec. Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
No. Telp: 0895635979706