Peran Keluarga dalam Mencegah Stunting

Ayo, bersama cegah stunting! Dengan gizi yang baik dan perhatian penuh, kita bisa membantu anak-anak tumbuh sehat dan cerdas.

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat, sehingga anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya pada usia tertentu dan stunting termasuk kedalam masalah gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia. Kondisi ini dapat memiliki dampak serius terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak, serta kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan berdampak di masa depan.

Di Indonesia, masalah gizi pada anak masih menjadi prioritas. Stunting atau biasa disebut tubuh pendek dapat diartikan sebagai kondisi dimana terjadi gangguan pertumbuhan pada anak dibawahusia 5 tahun akibat dari kurangnya asupan gizi terutama dalam seribu (1000) hari pertama kehidupan atau dapat dikatakan masalah gizi kronis yang menyebabakan tubuh anak terlalu pendek dan tidak sesuai dengan usianya.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, menunjukkan angka stunting nasional turun menjadi 19,8%, atau setara dengan sekitar 4,4 juta balita. Angka ini turun 1,7% dari tahun 2023 dan berhasil mencegah sekitar 377.000 kasus stunting baru. Meskipun begitu, tantanganya masih besar. Target stunting di tahun 2025 adalah 18,8%.

Angka stunting tertinggi ada pada kelompok keluarga yaitu 29,8%. Dalam hal ini peran keluarga dalam mencegah stunting sangat penting karena keluarga adalah lingkungan utama di mana anak-anak tumbuh dan berkembang. Dengan perawatan, nutrisi, dan pendidikan yang tepat, keluarga dapat berperan aktif dalam memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat dan mencapai potensi pertumbuhan mereka yang maksimal.

Kesadaran dan tindakan sejak dini, bahkan sebelum menikah, sangat penting untuk mencegah stunting dan memastikan anak tumbuh sehat. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan keluarga untuk mencegah terjadinya stunting, diantaranya:

  • Perencanaan Keluarga: Keluarga dapat memutuskan sejumlah anak yang mereka rencanakan untuk memiliki sesuai dengan kemampuan mereka dalam memberikan perawatan, pendidikan, dan nutrisi yang memadai. Perencanaan keluarga yang baik membantu memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian yang cukup.
  • Pendidikan Kesehatan Reproduksi: Sebelum menikah, pasangan dapat mencari Pendidikan tentang kesehatan reproduksi, termasuk pemahaman tentang pentingnya perawatan prenatal dan nutrisi selama kehamilan.
  • Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan: Pasangan yang berencana untuk memiliki anak dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memahami kondisi kesehatan mereka dan mendapatkan nasihat tentang bagaimana menjaga kesehatan selama kehamilan.
  • Gizi yang Seimbang: Memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang kaya akan nutrisi. Ini mencakup asupan yang memadai dari protein, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya. Variasi dalam pola makan juga penting.
  • ASI Eksklusif: Memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama kehidupan mereka adalah cara terbaik untuk memberikan nutrisi yang optimal. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam periode awal pertumbuhan mereka.
  • Perawatan Kesehatan yang Tepat: Memastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi yang tepat dan kunjungan rutin ke posyandu atau dokter spesialis anak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka.
  • Sanitasi dan Kebersihan: Memastikan kebersihan dan sanitasi di rumah tangga. Hindari kontaminasi makanan dan air minum dengan kuman dan penyakit.
  • Pengetahuan Orang Tua: Meningkatkan pengetahuan kelaurga tentang pentingnya gizi yang baik, praktik perawatan anak yang sehat, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting.
  •  Akses ke Pelayanan Kesehatan: Memastikan keluarga memiliki akses yang mudah ke fasilitas kesehatan yang berkualitas, terutama selama masa kehamilan dan untuk perawatan anak-anak.
  • Promosi Kesehatan: Keluarga dapat terlibat dalam program-program promosi kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah yang fokus pada mencegah stunting.
  • Kemampuan Ekonomi: Peningkatan kondisi ekonomi keluarga juga dapat membantu dalam mencegah stunting, karena keluarga yang lebih mampu memiliki lebih banyak sumber daya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

Pencegahan stunting memerlukan komitmen dan kerja sama antara keluarga, masyarakat, serta pemerintah. Ini adalah masalah yang dapat diatasi melalui upaya bersama untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan mendukung pertumbuhan mereka yang sehat.

Mulai menerapkan kebiasaan pencegahan sejak dini dapat membantu anak-anak tumbuh sehat, mengurangi risiko stunting, dan membuat mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk bisa mengembangkan potensi mereka secara penuh. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan keluarga yang lebih baik.

Ayo, bersama cegah stunting! Dengan gizi yang baik dan perhatian penuh, kita bisa membantu anak-anak tumbuh sehat dan cerdas. Masa depan mereka ada di tangan kita.


Sumber:
Amalia, R., & Mutmainnah. (2024). Peran Keluarga dalam Mencegah Stunting.
kemenkes.go.id. (2025)
kemenkopmk.go.id. (2025)

Artikel ini telah di-review oleh:
Serli Nur Alindra AM.Keb, S.KM, M.KM
Tenaga Progamer Promkes Puskesmas Mangunreja

UPT Puskesmas Mangunreja
Jl. Raya Sukaraja No. 51-53, Mangunreja
Tasikmalaya, Jawa Barat 46462
No.Telp: (0265) 544709 / 085117054709
Instagaram: @puskesmas_mangunreja

Yuk Share Postingan Ini:
Andhini Rahadian
Andhini Rahadian
Articles: 17

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *