Seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas dikategorikan sebagai lansia. Pada kelompok usia ini terjadi proses yang disebut aging process atau proses penuaan. Namun, memasuki fase lanjut usia bukan berarti harus melemah. Justru, ini adalah babak baru yang penuh potensi untuk tetap aktif dan produktif. Dengan pendekatan yang tepat, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang optimal, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
- Aktivitas Fisik Teratur
Gerakan adalah kunci menjaga fungsi otot, fleksibilitas, dan keseimbangan. WHO secara konsisten mendorong lansia untuk rutin melakukan aktivitas ringan hingga sedang seperti berjalan kaki, senam ringan, atau berkebun, demi mengurangi risiko jatuh dan memperkuat otot. Selain itu aktivitas fisik yang konsisten juga dapat membantu meningkatkan mood, mengoptimalkan tidur, dan menjaga kesehatan jantung.
- Pola Makan Seimbang dan Bergizi
Asupan gizi seimbang sangat penting dalam mendukung daya tahan tubuh dan fungsi kognitif. Konsumsi makanan kaya serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, seperti sayur-sayuran, buah, kacang-kacangan, serta protein rendah lemak dapat membantu mempertahankan energi dan memperkuat sistem imun. Pola makan sehat ini juga dapat mencegah penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
- Menjaga hubungan sosial
Interaksi bersama keluarga, teman sebaya, atau melalui kelompok komunitas dapat mempertahankan kestabilan mental dan memperlambat penurunan kognitif. Kurangnya interaksi sosial dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan kesepian, yang pada akhirnya memicu depresi serta menurunkan kualitas hidup lansia.
- Stimulasi Mental
Berfungsi untuk mengurangi risiko penurunan kemampuan berpikir dan daya ingat pada lansia. Berbagai kegiatan seperti belajar hal baru, membaca, atau menekuni hobi kreatif menjadi cara yang baik untuk menjaga fungsi otak.
- Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang aman, mudah diakses, memiliki sanitasi yang baik, serta dilengkapi ruang publik yang memadai sangat penting untuk menunjang aktivitas fisik dan kemandirian lansia. Agar lansia dapat hidup sehat dan mandiri, dibutuhkan lingkungan yang memungkinkan mereka bergerak dengan aman, termasuk dukungan infrastruktur bangunan dan akses ke ruang terbuka yang bebas dari risiko bahaya.
- Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol dapat membantu deteksi dini penyakit kronis dan mencegah komplikasi. Deteksi dini memberikan hasil yang lebih optimal serta mengurangi biaya dibanding penanganan penyakit yang sudah parah.

Mengapa Tips Ini Penting?
Meningkatkan Ketahanan Fisik dan Mental
Aktivitas yang terarah serta pola makan bergizi membantu mempertahankan kekuatan otot, memperlambat penurunan fungsi kognitif, dan mencegah resiko kesepian maupun depresi.
Mengurangi Angka Rawat Inap
Penanganan dini dan lingkungan yang aman mampu mengurangi kemungkinan lansia harus dirawat akibat jatuh atau penyakit kronis.
Mendorong Kemandirian dan Rasa Percaya Diri
Lansia yang sehat, baik fisik maupun mental, dapat hidup lebih mandiri, merasa berdaya, dan memiliki kepercayaan diri sehingga dapat mendukung produktivitas serta kebahagiaan para lansia.
Mendorong lansia agar tetap aktif dan produktif memerlukan sinergi dari berbagai aspek, mulai dari aktivitas fisik, nutrisi, dukungan sosial, stimulasi mental, pencegahan penyakit, hingga lingkungan yang mendukung. Keseluruhan aspek ini saling mendukung, diperkuat oleh kebijakan pemerintah, panduan dari lembaga seperti WHO, dan hasil riset yang terbukti efektif.
Melalui kesadaran bersama dan kerja sama lintas sektor, kita mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan lansia tidak hanya hidup lama, tetapi juga menjalani hidup yang sehat, bermakna, dan produktif.
Referensi :
- World Health Organization (WHO): promosi kesehatan lintas sektor untuk mencegah perilaku risiko pada lansia
- WHO: pengembangan layanan perawatan jangka panjang untuk lansia di Indonesia
- Derang, I., Ginting, A. A. Y., & Sitohang, F. M. (2024). Hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dinas Sosial Binjai Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021. Journal of Health Science, 2(2). https://doi.org/10.54816/jhs.v2i2.530
- Ningsih, S. D., Sari, I. P., & Ramadhani, S. (2025, Februari 7). Upaya memelihara kesehatan mental dan menjadi lansia produktif dan mandiri. Journal Abdimas Mutiara, 6(1), 6–15. http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JAM
Artikel ini sudah direview oleh:
Ai Nurkamila, A.Md.Kes.
Tenaga Promkes Puskesmas Parungponteng
Puskesmas Parungponteng
Jl. Raya Parungponteng, Parungponteng, Tasikmalaya,
Prov. Jawa Barat, 46185
No Telp: 087804821391



