Cegah Difteri dan Tetanus dengan Imunisasi DT

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Melalui pemberian vaksin, imunisasi menjadi langkah penting dalam mencegah penyakit menular, termasuk difteri dan tetanus. Salah satu jenis imunisasi yang diberikan kepada anak-anak adalah vaksin DT (Difteri Tetanus).

Apa itu Difteri dan Tetanus?

Difteri

Difteri adalah penyakit akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang hidung dan tenggorokan. Difteri umumnya menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan orang lanjut usia di atas 60 tahun. Selain itu, difteri juga bisa terjadi pada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi difteri serta orang dengan kondisi gizi yang kurang baik atau tinggal di daerah yang lingkungannya kurang sehat. Gejala difteri dapat bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga menyerupai flu ringan. Gejala khasnya adalah lapisan keabu-abuan tebal (pseudomembran) di tenggorokan dan amandel. Sakit tenggorokan. Gejala lain meliputi:

  • Batuk dan suara serak
  • Demam ringan atau menggigil
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Sulit menelan
  • Air liur menetes terus-menerus
  • Sakit kepala

Pada kulit, difteri ditandai dengan kemerahan, bintik bernanah, dan bisul yang biasanya hilang dalam 2–3 bulan setelah sembuh.

Tetanus

Tetanus adalah infeksi bakteri yang memengaruhi sistem saraf, menyebabkan otot tegang dan kontraksi menyakitkan, terutama pada rahang dan leher. Penyakit ini dapat mengganggu pernapasan dan berpotensi mengancam jiwa. Tetanus tidak menular dan dapat dicegah melalui vaksinasi, seseorang yang pernah mengalami tetanus tidak memiliki kekebalan alami dan berisiko terinfeksi kembali di masa mendatang. Penyakit ini juga dikenal sebagai “lockjaw” karena menyebabkan kekakuan pada otot rahang dan leher. Gejala utama tetanus adalah kaku pada otot rahang (trismus), membuat mulut sulit dibuka dan menelan. Gejala lainnya meliputi :

  • Kaku otot di leher, lengan, dan perut
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Gelisah
  • Demam di atas 38°C
  • Keringat berlebih
  • Air liur terus keluar
  • Tekanan darah dan detak jantung meningkat
  • Gangguan irama jantung.

Gejala biasanya muncul 3–21 hari setelah infeksi, rata-rata pada hari ke-14, dan pada bayi bisa muncul dalam 3–2 minggu.

Manfaat Imunisasi DT

  1. Mencegah  Risiko Penyakit Difteri Difteri menyerang saluran pernapasan dan tenggorokan, ditularkan melalui droplet atau luka terbuka. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kerusakan saraf, hingga gagal jantung. Vaksin DT memiliki tingkat perlindungan hingga 97% jika diberikan sesuai jadwal.
  2. Mencegah Risiko Penyakit Tetanus Tetanus menyebabkan kaku otot, kejang, dan risiko gangguan pernapasan atau henti jantung. Vaksinasi DT melindungi anak dari tetanus dengan efikasi 100%. 
  3. Mengurangi Gejala  Penyakit Difteri dan Tetanus Imunisasi DT juga membantu meringankan gejala jika anak terinfeksi.

Mengapa Masih Ada Perdebatan tentang Imunisasi?

Meskipun imunisasi telah terbukti efektif dan aman, masih ada kekhawatiran di masyarakat tentang efek samping vaksin. Beberapa efek samping seperti demam ringan, nyeri di tempat suntikan, atau kelelahan memang dapat terjadi, tetapi efek ini biasanya ringan dan sementara. Komplikasi serius sangat jarang terjadi, dan manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

Langkah untuk Meningkatkan Kesadaran Imunisasi

Untuk meningkatkan kesadaran imunisasi di masyarakat, beberapa langkah strategis perlu dilakukan:

  1. Kampanye dan Edukasi Penyelenggaraan Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2024 dengan tema “Imunisasi Lengkap, Indonesia Kuat” di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang manfaat imunisasi.
  2. Pelaksanaan Program Imunisasi yang Terorganisir Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah inisiatif pemerintah yang dilaksanakan setiap tahun untuk memberikan imunisasi lanjutan kepada anak-anak di sekolah. Program ini mencakup pemberian vaksin difteri, tetanus, campak, rubella, dan HPV, yang bertujuan melindungi anak-anak dari penyakit menular. Dengan pelaksanaan serentak di seluruh Indonesia, program ini memastikan cakupan imunisasi yang lebih luas dan merata.
  3. Penguatan Jajaran Kesehatan Sekjen Kemenkes mengingatkan jajaran kesehatan di puskesmas dan posyandu untuk aktif dalam pelaksanaan imunisasi. Mereka berada di garis depan Program Imunisasi Nasional yang bertujuan memberikan perlindungan terhadap masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Program ini berfokus pada peningkatan cakupan imunisasi di seluruh Indonesia, mengurangi angka kejadian penyakit menular, serta mencegah wabah, guna menciptakan komunitas yang lebih sehat dan terlindungi dari risiko penyakit serius.

Imunisasi DT penting untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus yang dapat membahayakan kesehatan anak. Dengan vaksinasi yang tepat, risiko penyakit ini dapat dikurangi secara signifikan, menciptakan perlindungan lebih baik bagi anak-anak dan masyarakat.

Referensi

[1] https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/seputar-imunisasi#:~:text=Imunisasi%20adalah%20suatu%20upaya%20untuk%20menimbulkan%2Fmeningkatkan%20kekebalan%20seseorang,tidak%20akan%20sakit%20atau%20hanya%20mengalami%20sakit%20ringan.

[2] https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1331/pentingnya-imunisasi-bagi-anak

[3] https://www.alodokter.com/ciri-ciri-difteri-yang-penting-diketahui

[4] https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1760/tetanus

[5] https://siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-imunisasi-difteri-tetanus#mcetoc_1h2rq4eu5da

[6] https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240520/5045540/tingkatkan-kesadaran-masyarakat-pentingnya-imunisasi-rutin-lengkap/

[7] https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/bulan-imunisasi-anak-sekolah-ini-jadwal-dan-ketentuannya

Artikel ini telah direview oleh:
Sri Nurjanah, S.K.M.
Staf Promkes Puskesmas Rajapolah

Puskesmas Rajapolah
Jl. Raya Rajapolah, Rajapolah, Kec. Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46155
Telp. (0265) 42000

Yuk Share Postingan Ini:
putriarnia
putriarnia
Articles: 24

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *