Stunting pada anak masih menjadi tantangan kesehatan di Indonesia. Kondisi ini membuat anak tumbuh lebih pendek dari usianya, namun juga bisa mengganggu perkembangan otak, kecerdasan, dan daya tahan tubuh.
Kabar baiknya, stunting bisa dicegah.
Angka Stunting di Indonesia
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting nasional turun menjadi 19,8%, lebih rendah dari target 20,1%. Ini merupakan kabar baik karena menunjukkan adanya perbaikan. Pada 2023 prevalensinya masih 21,5%, dan pemerintah menargetkan turun menjadi 14,2% pada 2029 sesuai RPJMN. Artinya, Indonesia masih perlu menurunkan sekitar 7,3% poin dalam lima tahun ke depan. Untuk mewujudkan hal ini, peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting. Oleh karena itu, orang tua dan masyarakat perlu memahami penyebab, dampak, serta cara mencegah stunting sejak dini agar anak-anak dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat.
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Dengan demikian, masa kehamilan hingga usia 2 tahun sangat penting untuk diperhatikan
Selain tubuh pendek, dampak stunting meliputi:
- Konsentrasi belajar menurun
- Perkembangan otak terhambat
- Risiko penyakit meningkat di masa depan
Dengan demikian, pencegahan sejak dini sangat penting.
Penyebab Stunting
Beberapa penyebab stunting antara lain: ibu hamil kekurangan gizi, anak tidak mendapat ASI eksklusif, dan MPASI tidak bergizi seimbang. Selain itu, lingkungan kotor dan kurangnya kesadaran kesehatan juga berkontribusi.
Cara Mencegah Stunting
Cara mencegah stunting bisa dilakukan dengan langkah sederhana:
- Gizi untuk Ibu Hamil
Konsumsi makanan bergizi lengkap, rutin periksa kehamilan, dan minum vitamin sesuai anjuran. - ASI dan MPASI Bergizi
Berikan ASI eksklusif 6 bulan, lalu lanjutkan dengan MPASI seimbang yang bervariasi. - Jaga Kebersihan
Biasakan cuci tangan pakai sabun, gunakan air bersih, dan jaga sanitasi rumah. - Imunisasi dan Cek Rutin
Lengkapi imunisasi anak dan pantau pertumbuhan di posyandu. - Peran Keluarga
Ayah dan anggota keluarga ikut mendukung kesehatan ibu dan anak dengan kasih sayang dan perhatian.
Stunting bukanlah takdir, melainkan kondisi yang dapat dicegah. Dengan asupan gizi seimbang, pola hidup sehat, imunisasi lengkap, serta lingkungan yang bersih, setiap anak Indonesia memiliki hak untuk tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga kesehatan sejak masa kehamilan, mendukung tumbuh kembang anak, dan menciptakan lingkungan yang aman serta layak bagi mereka. Dengan langkah nyata dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah, kita dapat mewujudkan generasi emas Indonesia: anak sehat, anak hebat, bangsa kuat.
Referensi :
Chairani, M. ., & Akbar, F. (2023). PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SANITASI. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 11956–11960. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.19940
Effendy DS, Bahar H, Muchtar F, Lestari H, Tosepu R. Pendidikan gizi seimbang untuk mencegah stunting menggunakan media video dan poster pada murid sekolah dasar di SDIT Al Wahdah Kendari. Karya Kesehatan Journal of Community Engagement. 2022 Jul;2(1)
KAO. Tahukah kamu jika stunting pada anak dapat kita cegah bersama? Yuk, cek caranya! 14 Jun 2023. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/tahukah-kamu-jika-stunting-pada-anak-dapat-kita-cegah-bersama-yuk-cek-caranya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Prevalensi stunting Indonesia turun ke 19,8% [Internet]. 28 Mei 2025 [cited 2025 Sep 9]. Available from: https://stunting.go.id/prevalensi-stunting-indonesia-turun-ke-198/
Artikel ini telah direview oleh:
Nita Nur Arifin, S.K.M
Tenaga Promkes Puskesmas Gunungtanjung
Puskesmas Gunungtanjung
Jalan Raya Gunungtanjung No.17, Kec.Gunungtanjung, Kab.Tasikmalaya
Prov.Jawa Barat, 46197
No. Telp. (0265) 2390045
