Gizi Seimbang Cegah Stunting: Tips Penting Awal Parenting!

Gizi Seimbang Cegah Stunting: Tips Penting Awal Parenting!

“Meski angka malnutrisi turun dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia masih memiliki angka malnutrisi ibu dan anak yang tertinggi di dunia” – UNICEF (2022)

Berbicara tentang malnutrisi di Indonesia, tentu tidak lepas dari fakta bahwa stunting menduduki peringkat pertama pada kasus malnutrisi. Bahkan hingga saat ini, Indonesia masih “riweuh” berjuang menangani kasus stunting. Namun, tahukah Anda bahwa gizi seimbang memegang peranan penting untuk mencegah stunting?

Apa yang Dimaksud dengan Stunting?

Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak berada di bawah rata-rata anak seusianya. WHO mendefinisikan stunting sebagai tanda kekurangan gizi kronis yang sering dimulai sebelum kelahiran dan disebabkan kurangnya nutrisi ibu selama periode kehamilan. Selain itu, stunting juga disebabkan karena nutrisi bayi dan anak yang tidak memadai dalam 1000 hari pertama kehidupannya.

Photo by Kampus Production: https://www.pexels.com/photo/father-measuring-the-height-of-his-son-and-marking-it-on-the-wall-8188741/

Selain mempengaruhi pertumbuhan, dampak dari stunting juga berpengaruh pada kesehatan anak di kemudian hari. Misalnya gangguan metabolik, yang berisiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya. Stunting juga menyebabkan perkembangan otak terganggu sehingga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Kurangnya nutrisi juga mempengaruhi kekebalan tubuh atau imun anak.

Kenali Gejala Stunting pada Anak

Mungkin stunting tidak terlihat begitu saja, tetapi seiring waktu bisa dikenali melalui gejala-gejala yang nampak pada masa pertumbuhan anak, antara lain:

  • Pertumbuhan tulang yang lamban mengakibatkan tinggi badan anak jauh di bawah rata-rata dan memungkinkan keterlambatan dalam pertumbuhan gigi
  • Berat badan anak juga tergolong kurang atau rendah jika dibandingkan dengan rata-rata anak pada usianya
  • Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya.
  • Kekebalan tubuh yang lemah menyebabkan anak sering sakit, terutama penyakit infeksi
  • Anak dengan stunting cenderung tidak aktif bermain dan mungkin terlihat lelah, lemas, atau kurang berenergi jika dibandingkan anak-anak lain
  • Perkembangan motorik dan kognitif anak juga tergolong lamban

Sebelum gejala-gejala tersebut muncul, sebaiknya kita kenali dulu bagaimana cara mencegah dan memperkecil kemungkinan terjadinya stunting. Salah satu langkah yang bisa kita ambil ialah dengan mencukupi kebutuhan gizi seimbang.

Mengapa Gizi Seimbang Penting dalam Mencegah Stunting?

Salah satu faktor penyebab stunting ialah kurangnya asupan gizi baik pada anak maupun ibu kala hamil maupun laktasi. Kurangnya asupan makanan bergizi pada anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya juga berisiko menyebabkan stunting. Oleh karena itu, gizi seimbang memegang peran utama dalam pencegahan stunting karena tubuh anak memerlukan berbagai nutrisi untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Kemudian, apa saja manfaat penerapan gizi seimbang?

Untuk pertumbuhan yang optimal sehingga mengurangi potensi terhambatnya pertumbuhan tulang dan otot yang sehat serta perkembangan organ tubuh.

Untuk penguatan sistem imun. Gizi yang baik memperkuat sistem kekebalan tubuh anak, membantu melawan infeksi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan.

Untuk perkembangan otak. Nutrisi yang memadai dalam mendukung perkembangan otak dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kecerdasan anak.

Gizi Seimbang Cegah Stunting: Tips Penting Awal Parenting!

Jaga Asupan Protein dan Mikronutrien

Photo by Foodie Factor: https://www.pexels.com/photo/pastry-and-boiled-egg-on-plate-566566/

Penting untuk mencegah anak dari stunting, tetapi yang tidak kalah penting adalah mencegah anak terlahir stunting. Karenanya, lebih baik ibu hamil, laktasi, maupun balita mendapat cukup asupan protein seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Selain itu, ibu perlu mencukupi kebutuhan mikronutrien penting seperti zat besi, zinc, vitamin A, dan vitamin D.

Perlu diketahui bahwa mengonsumsi protein hewani dinilai efektif untuk mencegah stunting bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam upaya mencegah stunting pada janin yang dikandungnya.

Berikan ASI Eksklusif Untuk Gizi Seimbang

Sebagai sumber nutrisi terbaik, ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat membantu mencegah stunting pada bayi. Namun, sebisa mungkin ASI diberikan pada 12 bulan pertamanya, sehingga bayi mendapatkan semua nutrisi untuk menunjang awal pertumbuhan yang sehat.

Perkenalkan MPASI yang Bergizi

Photo by Vanessa Loring: https://www.pexels.com/photo/a-toddler-eating-fruits-sitting-on-the-high-chair-5083228/

Setelah usia anak menginjak enam bulan, perkenalkan pada makanan pendamping ASI yang kaya akan vitamin dan mineral. Pilihlah real food, seperti sayuran, buah-buahan, dan sereal yang diperkaya zat besi. Hindari memilih processed food yang mengandung terlalu banyak gula atau garam.

Pemberian MPASI harus di waktu yang tepat untuk anak. Artinya, harus ketika anak telah membutuhkan energi dan nutrisi tambahan selain ASI. Hal tersebut dapat dilihat ketika anak telah tertarik dengan makanan dan dapat mengangkat kepalanya sendiri.

Selain itu, MPASI haruslah cukup, dalam arti cukup dengan kebutuhan gizi dan energi anak. Cukup juga berarti sesuai dengan tingkat kekenyangan anak, yang mana sesuai dengan porsi makan di usianya. Gizi seimbang juga berarti seimbang antara nutrisi yang diberikan, pun juga kebutuhan anak.

Menjaga Kesehatan Pencernaan

Photo by Vanessa Loring: https://www.pexels.com/photo/plate-of-assorted-vegetables-beside-a-plate-of-nuts-and-beans-5966152/

Pencernaan yang sehat membantu dalam proses penyerapan nutrisi yang optimal. Karenanya, untuk menjaga kesehatan pencernaan anak, cukupilah kebutuhan serat hariannya. Serat dapat kita temukan pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Namun, untuk anak, tentu harus diolah sesuai dengan kemampuan anak dalam mengkonsumsi makanan. Selain itu, jauhkan anak dari risiko infeksi usus dengan memastikan kebersihan makanan, air, dan lingkungannya.

Pemeriksaan Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemeriksaan ini juga membantu dalam mendeteksi masalah gizi sejak dini sehingga segera  mendapatkan penanganan yang tepat.

Peran Pemerintah dan Organisasi non-Pemerintah dalam Mencegah Stunting

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting. Program seperti penyuluhan gizi, distribusi makanan tambahan, dan kampanye kesehatan sangat penting untuk mendukung keluarga dalam menerapkan pola makan sehat.

Tentu tips di atas akan segera berhasil dengan kerja sama para anggota keluarga. Tips gizi seimbang ini tidak hanya dibutuhkan dalam menangani atau mencegah stunting saja. Akan lebih baik jika menerapkan gizi seimbang ini sebagai gaya hidup pada kehidupan sehari-hari bersama dengan anggota keluarga lainnya. Kita juga bisa berkonsultasi pada ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan gizi masing-masing serta menentukan menu diet yang tepat.


Sumber:

Kemenkes. (2021). PGS Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Transformasi Kesehatan Mewujudkan Masyarakat Indonesia Sehat dan Unggul.

Early childhood nutrition – UNICEF

Gizi: Mengatasi tiga beban malnutrisi di Indonesia – UNICEF

Mengenal Apa Itu Stunting… – Kemenkes RI

MPASI – Halodoc

Penjelasan Lengkap Soal Pangan Cegah Stunting – Kemenkes RI

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting – Kemenkes RI

Stunting – Alodokter



Artikel Edukasi Stunting ini telah ditinjau oleh:

Aid Fitriyana Hidayat, S.KM.
Programer Promkes Puskesmas Tinewati

Puskesmas Tinewati
Alamat: Jl. Garut – Tasikmalaya No.82, Singasari, Kec. Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46412

Yuk Share Postingan Ini:
Yuniar Catur Rini
Yuniar Catur Rini
Articles: 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *