Masalah Gizi Tanggung Jawab Siapa?

Masalah gizi bukan tanggung jawab tenaga kesehatan saja, ini tanggung jawab bersama. Masalah gizi ini tentu harus dipandang secara universal dan kita tahu seperti apa penyebab utama, penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan akar masalahnya.

Masalah gizi bagi bayi balita merupakan masalah hilir jika kita memandang permasalahan ini secara universal. Akan tetapi jika dilihat secara kacamata kesehatan tentu ini menjadi masalah hulu.

Masalah gizi pada balita seperti gizi buruk akan memperburuk daya tahan tubuh balita sehingga mudah mendapatkan penyakit-penyakit penyertanya. Lalu bagaimana jika masalah gizi ini dipandang secara universal dan dianggap sebagai masalah hilir?

Konsep analisis masalah gizi menurut UNICEF

Gambar 1. Konsep analisis masalah gizi menurut UNICEF (1998)

Bisa kita lihat masalah gizi ini disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu penyebab langsung, penyebang tidak langsung, penyebab utama dan akar masalah.

  1. Krisisi Ekonomi sebagai akar masalah

Akar masalah yang menjadi sektor hulunya adalah krisis ekonomi dan politik. Jika kebijakan politik baik di level nasional ataupun daerah jika tidak berwawasan gizi tentu ini akan berdampak buruk. Selain itu masalah krisis ekonomi seolah menjadi lingkaran setan yang mengancam terhadap masalah gizi dan pangan.

Sebagai contoh suatu daerah arah kebijakannya hanya fokus pada pembangunan gedung-gedung, pagar kantor dan mempercantik ibukota daerah tersebut sehingga anggaran kecil untuk sektor lain. Hal ini akan melahirkan masalah yang akan menjadi penyebab utama masalah gizi yaitu kerawanan pangan, kemiskinan, dan masalah rendahnya pendidikan.

  1. Penyebab utama

1# Kemiskinan dan sulitnya kesempatan pekerjaan

Faktor kemisikinan yang kaitannya erat dengan sulitnya mencari pekerjaan ini menjadi faktor utama masalah gizi. Mengapa tidak, pengalaman penulis di lapangan banyak orang tua yang anaknya mengalami gizi kurang mengeluh karena minimnya penghasilan.

Pendapatan sehari hanya cukup untuk membeli beras saja sedangkan tubuh memerlukan berbagai macam zat gizi. Bahkan pernah penulis menemui keluarga-keluarga yang setiap hari mengkonsumsi mi instan karena memang uang yang ada hanya cukup untuk membeli mie instan sebagai bahan konsumsi keluarga.

Sulitnya mencari pekerjaan tentu ini menjadi masalah yang menyebabkan minimnya pendapatan sehingga tak mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

2# Ketersedian pangan

Ketersediaan pangan menjadi penyebab utama masalah gizi, bagaimana tidak jika suatu daerah tidak memiliki ketersediaan pangan tentu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di daerah tersebut.

Ketersediaan pangan ini juga meliputi apakah di daerah tersebut tersedia lahan pertanian untuk bahan pangan, kemudian apakah akses distribusi bahan pangan ke masyarakat baik dan terjamin untuk keamanan pangannya? Hal-hal ini perlu diperhatikan, dan tentu sangaat membutuhkan intervensi dari berbagai pihak.

3# Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi pengetahuan termasuk pengetahuan terkait gizi. Dari pengatuan akan membentuk pola perilaku dan pola asuh orang tua terhadap balita. Jika pendidikannya rendah tentu akan membentuk pola perilaku dan pola asuh yang salah sehingga masalah gizi terjadi.

  1. Penyebab tidak langsung

1# Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga

Masalah ini sering penulis temui di beberapa rumah tangga yang memang tidak memiliki ketersediaan pangan, sehingga anak balitanya mengalami gizi kurang. Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga ini adalah akibat dari penyebab utama tadi yaitu kemiskinan, dan ketersediaan pangan.

2# Pola asuh orang tua

Pola asuh yang salah dari orang tua sehingga menyebabkan balita gizi kurang merupakan akibat dari factor rendahnya penididkan. Sehingga penyebab tidak langsung ini merupakan buah akibat dari penyebab utama.

3# Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan penyebab tidak langsung dari masalah gizi. Jika kita lihat pelayanan kesehatan ini dipengaruhi oleh akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, kualitas pelayanan kesehatan serta ketersediaan tenaga kesehatan. Paling tidak 3 aspek tersebut yang harus dipenuhi, dan 3 aspek tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pembangunan.

Jika akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dibangun dengan baik dan tidak sulit dijangkau tentu masalah kesehatan termasuk gizi bisa diatasi. Kemudian ketersediaan tenaga kesehatan dan kualitas pelayanan sangat bergantung terahdap kebijakan daerah, apakah daerah memiliki dana untuk peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui pelatihan-pelatihan dan sebagainya? Apakah daerah mampu memenuhi kebutuhan daerah akan tenaga kesehatan? Menambah tenaga kesehatan dan tentunya hal ini memerlukan dana. Terkait ini sangat bergantung pada kebijakan daerah.

  1. Penyebab Langsung

1# Konsumsi gizi

Konsumsi gizi ini dipengaruhi oleh ketersediaan pangan dan pola asuh orang tua. Beberapa kasus yang terjadi orang tua tidak mampu memberikan kebutuhan gizi balita karena tidak adanya ketersediaan bahan pangan di keluarga. Namun ada juga orang tua yang mampu meemenuhi kebutuhan gizi secara ekonomi, akan tetapi karena pola asuh yang salah akhirnya kebutuhan gizi balita tidak dipenuhi. Makanan yang diberikan kepada balita adalah makanan yang tidak bergizi.

2# Infeksi penyakit

Infeksi penyakit memang dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan. Tidak mampu mengakses ke pelayanan kesehatan, sehingga saat anak sakit menjadi lebih parah yang berdampak pada gizi buruk. Bisa juga karena pola asuh, seperti memberikan makanan yang tidak terjamin kebersihannya sehingga menimbukan infeksi pada balita.

Masalah gizi ini tentu harus dipandang secara universal dan kita tahu seperti apa penyebab utama, penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan akar masalahnya. Hal ini juga menentukan di mana posisi kita harus mengintervensi. Masalah gizi bukan tanggung jawab tenaga kesehatan saja, ini tanggung jawab bersama.

Yuk Share Postingan Ini:
Deni Frayoga, S.KM
Deni Frayoga, S.KM

Pencerah Nusantara V di CISDI
President/Founder di Tasikmalaya Health School for Teenager
Tenaga sukarela, Pembina Remaja di PALANG MERAH INDONESIA
Aksi Bergizi Team di SEAMEO RECFON
Pernah bekerja sebagai Program Facilitator di Gagas Inspirasi Nusantara

Articles: 21

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *