Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa Tingkat Akhir Tentang Isu Kesehatan Mental

Menurut World Health Organization (WHO), seseorang yang sehat secara mental adalah individu yang mampu mengenali potensi dirinya, mengelola stres dengan baik, bekerja secara produktif, dan berkontribusi dalam komunitasnya. Dengan demikian, kesehatan mental menjadi aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan mental pada mahasiswa adalah aspek penting yang memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar, berinteraksi sosial, dan mencapai tujuan akademik serta pribadi. Masa perkuliahan sering kali menjadi periode penuh tekanan karena mahasiswa harus menghadapi berbagai tuntutan, seperti beban akademik, adaptasi dengan lingkungan baru, tekanan sosial, serta tantangan finansial.

Utamanya pada mahasiswa semester akhir yang mengejar gelar sarjana, banyak faktor yang dapat menimbulkan gejala stres dan depresi. Sayangnya, masih banyak yang awam terkait risiko kesehatan mental ini dan menganggap hal biasa. Oleh karena itu, mahasiswa Peminatan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Cenderawasih melakukan brainstorming kepada sesama mahasiswa tentang isu kesehatan mental.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa asrama tersebut untuk meningkatkan pemahaman tentang faktor penyebab dan gejala masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi pada mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan di Asrama Putri Bovendigul, Waena, Kota Jayapura melibatkan 13 peserta. Proses dimulai dengan pembukaan oleh Ria dan dilanjutkan dengan sharing materi oleh Viki. Media yang digunakan yaitu media brosur berisi informasi tentang penyebab masalah kesehatan mental. Selama proses brainstorming, peserta sangat antusias saling bertukar pendapat.

Setelah selesai sesi brainstorming, dilanjutkan dengan skrining sederhana untuk menguji status kesehatan mental menggunakan kuesioner Self Reporting Questionnaire (SRQ-20) yang dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemeriksaan kesehatan mental. Peserta diberikan waktu untuk fokus mengisi kuesioner tersebut, kemudian bersama-sama menghitung skor untuk mengetahui apakah ada risiko/gejala masalah kesehatan mental atau tidak. Hasil yang ditemukan, dari 13 peserta terdapat 2 orang yang memiliki skor cukup tinggi sehingga dapat dikategorikan memiliki gejala gangguan kesehatan mental. Hal tersebut bisa saja diakibatkan adanya kecemasan peserta dalam proses penyusunan skripsi.

Dengan adanya kegiatan ini maka mahasiswa dapat mengukur status kesehatan mentalnya secara mandiri.  Untuk mencegah masalah mental mahasiswa perlu menekankan pola hidup sehat, termasuk tidur yang cukup, makan bergizi, dan aktivitas fisik rutin. Selain itu, penting menjalin hubungan sosial yang positif dan melakukan manajemen stress yang baik.


Penulis:
Taliana Labene
Mahasiswa Peminatan Promkes
FKM Universitas Cendrawasih

Dosen Pembimbing:
Fajrin Violita, SKM., MKM
Dosen FKM Univ. Cendrawasih

Yuk Share Postingan Ini:
Amrullah Jabar
Amrullah Jabar

Editor Kesmas-ID

Articles: 129

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *