Beberapa manfaat yang didapatkan dari dilaksanakannya SSGI antara lain terpantaunya perkembangan status gizi balita yang hasilnya dapat dijadikan sebagai landasan untuk pengambilan kebijakan kesehatan yang tepat oleh pemangku kebijakan. Sehingga akhirnya seluruh balita mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Puskesmas Culamega lakukan pendampingan SSGI di Dusun Cikondang, Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya, pada tanggal 9–10 Desember 2024. Pendampingan dilakukan oleh Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas Culamega kepada Enumerator SSGI (Survei Status Gizi Indonesia).
Kesehatan gigi dan mulut menjadi cerminan kesehatan tubuh karena jika kesehatan gigi dan mulut tidak dijaga, risiko terhadap penyakit atau masalah kesehatan lainnya akan meningkat.
Pada Senin, 25 November 2024, Puskesmas Culamega berikan edukasi kesehatan gigi dan mulut serta pemeriksan kesehatan berkala pada siswa SDN 1 Cintabodas.
Stop BABS dapat diartikan bahwa seluruh komunitas masyarakat tidak lagi melakukan praktik BABS dan sudah diverifikasi oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat. Stop BABS mendorong masyarakat untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi buang air besar di jamban yang higienis dan layak.
Verifikasi ODF dilakukan oleh Dinkes Jabar kepada Puskesmas Culamega pada Senin, 18 November 2024. Dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting selama 3 jam dan dihadiri oleh Camat, Kades, dan Kader Kesehatan.
Pengobatan dan penanggulanan TBC harus melibatkan kerjasama dari seluruh sektor, salah satunya dari masyarakat dan keluarga pasien.
Targetkan ketuntasan pengobatan TBC, Puskesmas Culamega pantau pasien TBC dan memberikan edukasi pada pasien dan keluarga.
Masalah gizi saat hamil seperti KEK, anemia, dan GAKY terjadi ketika kebutuhan gizi ibu hamil tidak terpenuhi.
UPTD Puskesmas Culamega melakukan pemantauan dan pemberian konseling gizi kepada ibu hamil dengan KEK dan anemia di Desa Mekarlaksana
Syarat air minum yang aman untuk dikonsumsi yaitu air tidak berbau, terlihat jernih, tidak berasa, tidak ada kotoran, serta tidak mengandung bakteri.
Puskesmas Culamega telah melaksanakan SKAMRT pada 15 orang sampel rumah tangga, dengan tujuan untuk mendapatkan data kualitas air minum rumah tangga di wilayah kerjanya.