Rubella (campak jerman) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Rubella tidak sama dengan campak, tetapi memiliki persamaan gejala yaitu adanya ruam kemerahan pada kulit. Pada orang dewasa, 70% kasus infeksi Rubella menyebabkan terjadinya artritis (radang sendi) atau atralgi, dan nyeri sendi. Infeksi pada anak-anak sering dianggap penyakit ringan, tetapi virus rubella yang menginfeksi ibu hamil pada usia kehamilan 20 minggu melalui plasenta dapat menyebabkan masalah serius, seperti keguguran, dan sindrom rubella kongenital (CRS) yang mengakibatkan kecacatan pada bayi baru lahir.
CRS merupakan kumpulan gejala kecacatan saat bayi baru lahir yang meliputi tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, gangguan pertumbuhan, gangguan pada hati dan limpa, berat badan lahir rendah, dan ruam kulit. Pada sebagian kasus CRS, komplikasi seperti glaukoma (penyakit yang dapat menyerang saraf penglihatan dan dapat menyebabkan kebutaan permanen), kerusakan otak, radang paru-paru, dan gangguan hormon dapat terjadi walaupun jarang.
Penularan Rubella
Penularan rubella dapat terjadi dari orang ke orang melalui udara (droplet) ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu penularan dapat terjadi bila kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi air liur penderita. Virus ini dapat ditularkan dalam 1—2 minggu sebelum gejala pertama kali muncul, hingga 7 hari setelah gejala ruam menghilang. Namun sebagian orang yang terinfeksi rubella tidak mengalami gejala, tetapi dapat menularkan kepada orang lain.
Gejala umum rubella adalah ruam merah yang muncul dalam waktu 2—3 minggu sejak awal terpapar virus rubella yang munculnya diawali pada wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Umumnya ruam merah ini menimbulkan rasa gatal yang akan berlangsung selama 3 hari. Gejala lainnya adalah demam, batuk, pilek dan hidung tersumbat, mata merah, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri sendi terutama pada remaja wanita, serta munculnya benjolan di sekitar telinga dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit ini awalnya sulit terdeteksi karena gejala yang timbul akibat rubella biasanya ringan. Setelah 5—7 hari virus akan menyebar ke seluruh tubuh.
Pencegahan Rubella

Pencegahan rubella dapat dilakukan dengan vaksin MMR (Campak, Gondongan, dan Rubella) yang dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada usia antara 12—15 bulan dan usia antara 4—6 tahun. Secara global pemberian vaksin ini dapat menurunkan insidensi rubella. Tahun 2012—2020 kasus rubella menurun hingga 48%, tetapi sejak tahun 2021—2022 angka kejadian penyakit rubella meningkat. Hal ini disebkan oleh terganggunya layanan kesehatan surveilans dan imunisasi akibat pandemi COVID-19 yang menimbulkan kesenjangan imunitas.
Pengobatan Rubella

Pengobatan rubella dapat dilakukan dirumah dengan memastikan bahwa tubuh mendapatkan waktu untuk sembuh, meminum obat untuk mengurangi demam dan nyeri sesuai dengan anjuran dokter, serta memastikan bahwa asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Pada ibu hamil yang menderita rubella, dokter akan meresepkan hyperimmune globulin untuk melawan virus tersebut. Meski gejalanya berkurang, antivirus tersebut tidak dapat mencegah kemungkinan bayi menderita CRS.
Rubella adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Pengetahuan tentang cara penularan, langkah-langkah pencegahan, dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi, terutama bagi wanita hamil. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
Sumber:
Asriati & Riris, A. A. (2020). Epidemiologi Rubella di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gorontalo Journal Health and Science Community, 4(1)
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Rubella (German Measles). Diakses di: https://www.cdc.gov/rubella/
Grant, G. B., Desai, S., Dumolard, L., Kretsinger, K., & Reef, S. E. (2019). Progress toward Rubella and Congenital Rubella Syndrome Control and Elimination-Worldwide. 2000- 2018. Morbidity and Mortality Weekly Report, 68(39), pp. 855
Halodoc. (2023). Rubella (Campak Jerman) – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. Diakses di: https://www.halodoc.com/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2022). Rubella. Diakses di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1725/rubella
World Healt Organization (WHO). (2023). Rubella. Diakses di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rubella
World Health Organization (WHO). (2022). Immunization coverage. Tersedia di: https://www.who.int
Artikel ini telah di review oleh:
Gin Gin Agus Ginandjar, S.KM
Tenaga PROMKES Puskesmas Sukaresik
UPTD Puskesmas Sukaresik Jalan Raya Ciawi-Panumbangan RT 001 RW 002 Email: puskesmas.sukaresik40@gmail.com Sukaratu Sukaresik Tasikmalaya-Kode Pos 46159 Telp. 081312639144