Panduan Lengkap untuk Melindungi Diri dari Tetanus

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Untuk mengetahui pandunnya pencegahannya adalah...

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang hidup di tanah, debu, kotoran hewan, dan usus hewan. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka, seperti luka tusuk atau sayat. Dampak dari penyakit ini berupa kekakuan otot yang parah serta dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Berikut adalah panduan lengkap untuk melindungi diri dari tetanus, adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui cara penularan tetanus. Secara umum penularannya oleh bakteri yang masuk ke dalam luka seperti luka tusuk atau luka dalam yang terpapar tanah atau kotoran, luka akibat kecelakaan seperti luka bakar atau luka akibat benda tajam. Pada bayi yang baru lahir, infeksi dapat terjadi akibat area tali pusar yang tidak dirawat dengan baik.
  2. Memahami gejala lain yang muncul akibat penyakit ini berupa sakit kepala, sesak nafas, galisah dan sensitif terhadap cahaya, suara, dan sentuhan, demam >38oC, keringat berlebihan, air liur keluar terus-menerus, tekanan darah meningkat, detak jantung meningkat, serta adanya gangguan pada irama jantung. Gejala-gejala tersebut dapat terjadi dalam 3—21 hari setelah infeksi, dan biasanya muncul di hari ke-14. Pada bayi, gejala pertama kali muncul dalam waktu 3 hari hingga 2 minggu.
  3. Mengetahui risiko terjadinya komplikasi akibat penyakit ini, diantaranya: kesulitas bernapas akibat tegang pada otot pernapasan; peradangan paru-paru; penyumbatan arteri paru-paru; kerusakan otak karena kekurangan pasokan aksigen; patah tulang akibat otot yang tegang dan kaku; kerusakan otot; gagal jantung; dan dapat menyebabkan kematian.
  4. Peningkatan pengetahuan akan penyakit tetanus dengan mengikuti edukasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan, mengenai pentingnya vaksinasi dan cara perawatan luka dengan benar.
  5. Pengobatan tetanus meliputi; Imunoglobin tetanus yang bertujuan untuk perlindungan jangka pendek; antibiotik seperti penisilin atau metronidazole dibutuhkan untuk mengatasi infeksi, serta melakukan perawatan suportif untuk mengelola gejala dan komplikasi, termasuk pengawasan pernapasan dan pengendalian kejang.

Pencegahan Tetanus dengan Vaksinasi

Melakukan pencegahan tetanus dengan vaksinasi. Vaksin toxoid diberikan pada anak sebagai dasar imunisasi. Selain itu pemberian vaksi DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis) diberikan dengan menggunakan 5 dosis, yaitu:

  • Dosis pertama pada usia 2 bulan
  • Dosis kedua pada usia 4 bulan
  • Dosis ketiga pada usia 6 bulan
  • Dosis keempat pada usia 18 bulan
  • Dosis kelima pada usis 4—6 tahun
  • Booster dapat dilakukan setiap 10 tahun setelah dosis terakhir.

Pencegahan lainnya

Selain vaksinasi cara pencegahan tetanus dapat dilakukan adalah dengan menghindari terjadinya paparan, meliputi;

  • Penggunaan alas kaki yang tebal dan tertutup saat keluar ruangan
  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin
  • Tidak menunda pertolongan pertama saat mengalami luka ringan
  • Mengganti balutan luka secara rutin dan menjaganya agar tidak basah
  • Memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami luka parah
  • Melakukan perawatan luka dengan benar, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    • Segera bersihkan luka dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran.
    • Luka tidak boleh ditutup sampai dibersihkan dengan baik.
    • Jika terjadi kontaminasi, maka segera cari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Tetanus adalah penyakit serius yang dapat dicegah dengan vaksinasi dan perawatan luka yang tepat. Penting untuk tetap mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal dan memahami cara melindungi diri dari infeksi. Jika Anda mengalami luka yang berisiko, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Sumber:

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Tetanus. Tersedia di: https://www.cdc.gov/tetanus/index.html

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). Vaccines and Preventable Diseases. Tersedia di: https://www.cdc.gov

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Imunisasi. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1760/tetanus

World Health Organization (WHO). (2022). Immunization coverage. Tersedia di: https://www.who.int

World Health Organization. (2023). Tetanus. Tersedia di https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tetanus

Artikel ini telah di review oleh:

Gin Gin Agus Ginandjar, S.KM
Tenaga PROMKES Puskesmas Sukaresik

UPTD Puskesmas Sukaresik Jalan Raya Ciawi-Panumbangan RT 001 RW 002 Email: puskesmas.sukaresik40@gmail.com Sukaratu Sukaresik Tasikmalaya-Kode Pos 46159 Telp. 081312639144

Yuk Share Postingan Ini:
tianiganitrirahma
tianiganitrirahma
Articles: 15

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *