Pengelola program TB Puskesmas Kadipaten mengadakan kunjungan rumah pasien TB (tuberculosis). Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh, namun yang paling sering adalah paru-paru. Meskipun TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global, terutama di negara berkembang. Penyebaran penyakit TB dapat melalui udara ketika seseorang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.
Ciri-ciri terkena TB yang harus diwaspadai di antaranya :
- Suhu tubuh meningkat seperti demam
- Berkeringat di malam hari
- Sering merasa lelah
- Napsu makan disertai berat badan yang menurun
- Batuk yang berlangsung lebih dari 3 bulan
- Sesak napas
Ketika sudah terkena TB akan memiliki dampak mulai dari ringan sampai berat seperti
- Kerusakan organ
Penyakit TB akan menyerang organ sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ seperti: paru-paru, ginjal hati,bahkan tulang belakang.
- Meningitis
Penyakit Tb dapat menyebabkan pembengkakan selaput yang menutupi otak gejalanya sakit kepala yang sangat lama.
- Batuk terus
Batuk terus menerus tidak berhenti-henti bahkan sampai menyebabkan batuk berdarah
Cara mengetahui terkena TB melalui:
- Tes kulit tuberkulin (Mantoux Test): Tes ini membantu mengetahui apakah seseorang pernah terpapar bakteri TB.
- Rontgen dada: Untuk melihat apakah ada infeksi di paru-paru.
- Tes dahak: Memeriksa apakah ada bakteri TB dalam dahak yang dikeluarkan oleh pasien saat batuk.
- Tes darah: Beberapa tes darah dapat membantu mendeteksi infeksi TB.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit TB :
- faktor kesehatan seperti diabetes , ginjal, kanker, HIV
- faktor gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, mengonsumsi alkohol, faktor obat-obatan
- faktor lingkungan seperti tidak mendapatkan pencahayaan
- faktor pekerjaan seperti bekerja di bidang kesehatan dan merawat orang-orang dengan risiko tinggi terkena TB.
Edukasi masyarakat tentang TB sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan. Masyarakat juga perlu memahami pentingnya mendeteksi gejala TB sejak dini dan mengikuti prosedur pengobatan dengan disiplin. Pemerintah dan organisasi kesehatan dunia, seperti WHO, terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye dan penyuluhan mengenai TB. Oleh sebab itu, Puskesmas Kadipaten mengadakan kunjungan dari rumah ke rumah untuk memastikan penyakit TB. Sehingga, Puskesmas Kadipaten dapat memberikan obat yang tepat agar bisa diminum secara teratur, dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB , menghindari kontak langsung dengan penderita ,memutuskan rantai penularan akibat TB agar dapat mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas, serta dapat mengedukasi kepada masyarakat mengenai TB agar dapat mengetahui dari awal ciri-ciri sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih serius.