Ayah Terlibat, Anak Terhindar dari Stunting!

Berdasarkan data stunting yang diambil dari e-PPPGBM hingga Juni 2024 di Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 10.420 kasus stunting, atau 9,8% dari populasi anak, sedangkan di Kecamatan Kadipaten, terdapat 207 kasus, atau 7,9%.

Stunting atau pertumbuhan kerdil pada anak, merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak dalam jangka panjang. Meskipun sering kali fokus utama pencegahan stunting tertuju pada ibu dan anak, peran ayah juga sangat krusial dalam memastikan anak tumbuh sehat dan kuat.

Artikel ini akan membahas bagaimana ayah dapat berkontribusi dalam pencegahan stunting melalui berbagai cara yang efektif dan penuh kasih.

1. Dukungan Emosional dan Fisik kepada Ibu

Selama Kehamilan:
Dukungan ayah selama kehamilan sangat penting untuk memastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan menjaga kesehatannya. Ayah bisa membantu dalam merencanakan menu makanan yang bergizi, mengingatkan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilan, dan memastikan ibu cukup istirahat.

Pasca Kelahiran:
Setelah melahirkan, ibu membutuhkan dukungan emosional dan fisik untuk mengatasi stres dan memproduksi ASI yang berkualitas. Ayah yang terlibat aktif dalam mengurus bayi dan rumah tangga dapat meringankan beban ibu sehingga ibu bisa fokus menyusui dan merawat bayi dengan baik.

2. Mendukung Pemberian ASI Eksklusif

Memahami Manfaat ASI:
Ayah yang memahami pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi akan lebih mendukung ibu untuk tetap menyusui. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang optimal dan melindungi dari infeksi.

Membantu Mengurus Rumah:
Ayah dapat memberikan waktu dan energi kepada ibu untuk menyusui bayi dengan mengambil alih beberapa tanggung jawab rumah tangga,. Misalnya, ayah dapat membantu mencuci pakaian bayi, membersihkan rumah, atau menyiapkan makanan untuk ibu.

3. Terlibat dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Pemilihan Makanan Bergizi:
Ayah bisa berperan dalam pemilihan dan persiapan makanan pendamping ASI yang bergizi dan seimbang ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat. Ini termasuk memilih sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Membantu Memberi Makan:
Keterlibatan ayah dalam memberikan makanan pendamping dapat memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang tepat. Ayah bisa belajar cara memasak dan menyajikan makanan yang menarik bagi anak agar anak lebih bersemangat untuk makan.

4. Mendorong Praktik Kebersihan yang Baik

Sanitasi dan Kebersihan:
Ayah dapat memastikan lingkungan rumah tetap bersih dan higienis. Ini termasuk memastikan akses air bersih, menjaga kebersihan alat makan dan minum anak, serta mendorong kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

Perawatan Kesehatan:
Ayah juga dapat membantu memastikan anak mendapatkan imunisasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan.

5. Edukasi dan Peningkatan Kesadaran

Mencari Informasi:
Ayah yang proaktif mencari informasi tentang gizi dan kesehatan anak dapat memberikan edukasi kepada keluarga dan komunitas. Membaca buku, mengikuti seminar, atau mencari informasi dari sumber terpercaya dapat meningkatkan pengetahuan ayah tentang cara terbaik merawat anak.

Mengikuti Program Penyuluhan:
Menghadiri program penyuluhan tentang kesehatan anak dan gizi bersama ibu dapat membantu ayah memahami lebih dalam tentang pentingnya nutrisi dan perawatan kesehatan anak.

6. Mendukung Keseimbangan Gizi Keluarga


Sumber: Buku KIA Tahun 2020 (halaman 40),
Kementerian Kesehatan RI, 2020

Contoh Menu PMT Pemulihan Untuk Anak 24-59 Bulan
(Hari Masak 2 Kali Seminggu)

Sumber: Buku Pegangan 3 Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
Ragam Menu Sehat dan Bergizi

Perencanaan Menu Keluarga:
Ayah dapat berpartisipasi dalam perencanaan menu keluarga yang kaya akan nutrisi untuk memastikan seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak, mendapatkan gizi yang seimbang. Keterlibatan ayah dalam hal ini menunjukkan pentingnya peran ayah dalam kesehatan keluarga secara keseluruhan.

Mengajarkan Pola Makan Sehat:
Ayah dapat menjadi contoh dengan mengajarkan dan mempraktikkan pola makan sehat di rumah. Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang tua sehingga kebiasaan makan sehat ayah akan memberikan dampak positif pada anak.

7. Membangun Lingkungan yang Mendukung

Kerja Sama dengan Ibu:
Kolaborasi yang baik antara ayah dan ibu dalam pengasuhan anak sangat penting. Ayah yang mendukung dan berkomunikasi dengan ibu tentang kebutuhan dan perkembangan anak dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak.

Terlibat dalam Aktivitas Anak:
Ayah dapat terlibat dalam berbagai aktivitas anak, seperti bermain, membaca, dan belajar untuk memastikan anak mendapatkan stimulasi yang cukup untuk perkembangan kognitif dan emosional.

Keterlibatan ayah tidak hanya meringankan beban ibu, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan anak dan kesejahteraan keluarga.

Mari kita dukung peran ayah dalam pencegahan stunting demi generasi yang lebih sehat dan cerdas!

Referensi:
Irawan, H. N., Novita, F., Marifah, K., Sulaimani, A., Budyawati, Arfasari, M., & Afrilda, Y. (2022). Buku Pegangan 3 Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) Ragam Menu Sehat dan Bergizi. Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan – BKKBN, 1–28.
Kemenkes RI. (2023). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. In Kementerian Kesehatan RI.


Artikel edukasi stunting ini telah direview oleh:
Mamat Rahmat, Amd. Kep
Programer Promkes Puskesmas Kadipaten

UPTD PUSKESMAS KADIPATEN
Jl. Perjuangan Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten
Telepon (0265) 457815
Email: pkmkadipaten@gmail.com
Instagram: @pkmkadipaten_kabtasikmalaya

Yuk Share Postingan Ini:
Fitri Nur Fadhillah
Fitri Nur Fadhillah
Articles: 12

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *